BENTUK PERTUNJUKAN DAN PENYUTRADARAAN PADA PEMENTASAN PANTOMIME NASKAH “BEAUTY AND THE BEAST” KARYA LINDA WOLVERTON

  • SHERLLY CINDYA FRANCISCA

Abstract

Beauty and the Beast   memiliki arti cantik dan buruk rupa. Kata cantik dan buruk rupa dalam cerita Beauty and the Beast menceritakan kisah setangkai bunga mawar yang dipetik seorang ayah tanpa meminta izin, menyebabkan anaknya yang baik hati dan cantik bernama Belle harus tinggal bersama Beast, laki laki buruk rupa yang memiliki sikap emosional dan ambisius dalam bertindak. Ketertarikan penulis membawa cerita Beauty And The Beast karena merupakan cerita dongeng dari Eropa dan memiliki tingkat apresiasi yang tinggi. Cerita Beauty And The Beast awalnya di tulis oleh Gabrielle Suzanne Barbot de Villeneuve di tahun 1740 pada novel La Bell La Bette, kemudian  novel tersebut adaptasi linda wolverton dalam naskah drama.
Dalam kajian karya pantomime ini, penulis merupakan sutradara yang berperan sebagai pemberi gagasan-gagasan, mengatur semua laku, gerak pantomime dan perangkat pementasan di atas panggung. Sutradara menggunakan naskah yang diadaptasi menjadi script mime.  Mengaktualisasikan  script mime  dalam bentuk  gerak laku pantomimer dengan mengunakan teknik pantomime Marcel Marceau.
Marcel Marceau membahas teknik penciptaan, teknik awal, bertindak, tubuh pantomime, tubuh berekspresi, pengembangan bertindak, tindakan wajah mime, ungkapan tubuh, menghasilkan tindakan. Tahapan-tahapan tersebut mempermudah sutradara dalam pencapaian target latihan, penggarapan pantomime yang terperinci dan terkonsep.

Kata kunci : Penyutradaraan, Pantomime

Published
2016-01-28
How to Cite
CINDYA FRANCISCA, S. (2016). BENTUK PERTUNJUKAN DAN PENYUTRADARAAN PADA PEMENTASAN PANTOMIME NASKAH “BEAUTY AND THE BEAST” KARYA LINDA WOLVERTON. Solah, 6(1). Retrieved from https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/solah/article/view/14136
Section
Articles
Abstract Views: 44
PDF Downloads: 701