BENTUK PENYAJIAN KARYA TARI MBANGUN KAYANGAN

  • ANDINI SHINTA K

Abstract

Salah satu kelebihan dari cerita pewayangan adalah  masih relevan  dalam konteks kekinian. Lakon “Semar Mbangun Kayangan” bisa saja dijadikan sebagai sarana untuk mengingatkan bagaimana seharusnya pemimpin menjalankan pemerintahannya. Cerita ini syarat dengan makna yang bersifat konstruktif. Mungkin para pemimpin perlu sesekali mendengar, belajar dan meneladani cerita ini. Membangun kayangan dapat dimaknai sebagai membangun negara yang aman, damai, makmur dan sejahtera diawali dari membangun kepribadian pemimpinannya. Untuk itu diperlukan pribadi pemimpin yang berpegang teguh pada ajaran agama, undang-undang, dan peraturan yang berlaku.
Pada proses kekaryaan dan penulisan karya tari Mbangun Kayangan , koreografer menggunakan buku teori Sal Murgiyanto (Koreografi) sebagai literatur . Ide garap karya ini, koreografer dapatkan dari rangsang gagasan (idesional). Gagasan didapatkan berdasarkan pengamatan koreografer terhadap kehidupan nyata, yaitu masih adanya pemerintah yang berlaku sewenang-wenang terhadap rakyat. Tema pokok karya tari ini adalah perjuangan rakyat dalam membangun negara. Proses penciptaan karya tari ini mengalami beberapa tahap pencarian gerak, yang pertama eksplorasi, improvisasi, foarming, dan evaluasi.
Konsep penggarapan tari dengan fokus karya terletak pada salah satu adegan dimana penari melakukan gerak dan vokal berisi pesan yang disampaikan secara simbolik. Tujuan penulisan ini yaitu untuk mengetahui dan mendiskripsikan bentuk penyajian karya tari Mbangun Kayangan yang koreografer ciptakan pada saat mata kuliah Koreografi Murni semester 7 tahun 2015.
Kata Kunci: Bentuk Penyajian, Mbangun Kayangan


One of the advantages of puppet story is he still relevant even in the present context. The play "Semar Mbangun Kayangan" could be used as a means to remind how should a leader to run his administration. This story terms with meanings which is constructive. Perhaps leaders should occasionally hear, learn and imitate this story because it builds the heaven can be interpreted as build a state that is safe, peaceful, and prosperous beginning of building the personality of its leaders. It is necessary for private leaders who cling to religious teachings, laws, and regulations in the country.
In the process of the workmanship and the writing of this dance work Mbangun Kayangan, choreographer uses theory book Sal Murgiyanto (Choreography) as literature choreography. The idea of working on this work, the choreographer get an idea of excitatory (idesional). The idea is based on observations obtained choreographed to real life, which is still the prevailing government arbitrarily against people. The main theme of this dance work is the struggle of the people in developing countries. The process of creation of dance works through several stages of motion search, the first exploration, improvisation, foarming, and evaluation.
The concept of cultivating dance with the work focus lies in one of the scenes in which dancers perform movements and vocal contains the message conveyed symbolically. The purpose of this paper is to identify and describe the form of presentation of dance works choreographed Mbangun Kayangan were created during the course Choreography Pure 7th semester 2015.
Keywords: Form of presentation, Mbangun Kayangan

Published
2016-06-28
How to Cite
SHINTA K, A. (2016). BENTUK PENYAJIAN KARYA TARI MBANGUN KAYANGAN. Solah, 6(2). Retrieved from https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/solah/article/view/15809
Section
Articles
Abstract Views: 19
PDF Downloads: 264