KARYA MUSIK “NOISY TRAINS” DALAM TINJAUAN MUSIK BLUES

  • LUTHFI ARDIANSYAH

Abstract

Menciptakan karya musik yang segar dan kreatif bisa didapatkan melalui kepekaan seorang komposer terhadap lingkungan. Pengamatan yang dalam, tentu akan melahirkan rasa empati dan perenungan. Pada tahap ini kualitas pencipta musik diuji, seberapa jauh pencipta musik dapat menangkap fenomena-fenomena di lingkungan sekitar menjadi ide-ide segar. Kemudian merangkai satu persatu membentuk menjadi tema. Karya musik ”Noisy Trains” merupakan hasil penuangan ide yang muncul dari proses mendengar dan berimajinasi. Dalam waktu bertahun-tahun komposer  berinteraksi dengan lingkungan di sekitar tempat tinggalnya yang kebetulan berdekatan dengan setasiun kereta api. Selain itu kehidupan sehari-hari dikelilingi dengan aktifitas bermusik, musik yang sering didengarkan adalah musik berkarakter blues, dari latar belakang inilah yang mendasari munculnya konsep musik bertema instrumentasi aktifitas kereta api yang kemudian ditranformasikan kedalam musik bergenre blues.
Kekuatan dalam karya musik “Noisy Trains” terletak pada konsep musikal dan dasar teori musik blues, teori yang digunakan sangat mendasar mulai dari sejarah musik dan karakteristik musik blues, diantaranya seperti karakteristik vokal blues, the blue note, akord dan progres dasar blues 12 birama, bass riff, walking bass, double stop lick, dan teknik permainan instrumen.
Secara sudut pandang musikal karya musik “Noisy Trains” menganut teori bentuk musik 3 bagian, jumlah keseluruhan biramanya adalah 191 birama dan  berdurasi  7 menit lebih 45 detik.   Bagian ke 1 adalah bagian Ak (Birama 1-47) ,bagian ke 2 adalah bagian Bk (Birama 48-81) , dan bagian ke 3 adalah bagian Ck (Birama 82-191) Karya musik “Noisy Train” menggunakan sukat 4/4 dengan tempo andante, moderato, maestoso dan allegreto.

Kata kunci : Tinjauan Blues , Noisy Trains

Creating fresh and creative musical frequently obtained from composer’s sensitivity to surrounding environment, through deep observation, certainly will utter empathy and contemplation. In this stage composer’s quality is tested, how far composer can grasp phenomenon on surrounding environment to become fresh ideas. Then arranged one by one to form certain theme. “Noisy trains” musical work was an idea pouring result which born from hearing and imagination process. For years composer interact with environment around his home which accidentally closed with train station. Beside, its daily activities that surrounded by musical activities, music which frequently heard was blues, this was the background of musical concept with train activity instrumentation theme which later transformed to blues music.
The power in “Noisy trains” musical work lies on musical concept and blues basic theory, theory which applied very elementary from the blues music history and its characteristic, such as blues vocal characteristic, blue note, cord, and 12 bar blues basic progress, bass riff, walking bass, double stop lick, and instrument playing technique.
Perceptively, “Noisy trains” musical work followed 3 parts musical form theory, the bar total were 191 bars with duration 7 minutes 45 seconds. The first part was ak (bar 1-47), second part was bk (bar 48-81), and the third part was ck (bar 82-91). “Noisy trains” musical work applied measure unit 4/4 with andante, moderato, maestoso and allegretto tempos.

Keywords: blues review, noisy trains

Published
2016-07-13
How to Cite
ARDIANSYAH, L. (2016). KARYA MUSIK “NOISY TRAINS” DALAM TINJAUAN MUSIK BLUES. Solah, 6(2). Retrieved from https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/solah/article/view/15878
Section
Articles
Abstract Views: 33
PDF Downloads: 98