TEKNIK PENYUTRADARAAN LUDRUK-AN DENGAN  NASKAH “NYI CINDHE AMOH “ KARYA CAK EDI KARYA SUTRADARA AHMAD FATONI

  • AHMAD FATONI

Abstract

Ludruk-an adalah seni pertunjukan tradisi yang merupakan salah satu tahapan dalam proses pembelajaran dan regenerasi sebuah kelompok Ludruk pada era sekarang. Unsur pertunjukannya tidak selengkap Ludruk tapi tidak menghilangkan esensi Ludruk. Sebagai calon sutradara Ludruk-an perlu mengetahui secara menyeluruh dari sejarah dan teknik penyutradraan seni tradisi sebagai penunjang menjadi sutradara yang baik.
Pemahaman dari pesan yang dibawa oleh naskah lakon harus benar-benar dikuasai oleh setiap anggota tim produksi, tim kreatif dan aktor sebagai pengalih media tulis menjadi audio visual kepada penonton. Teknik penyutradraan Suyatna Anirun menjadi landasan dalam proses kreatif teater tradisi Ludruk-an dengan naskah lakon “Nyi Cindhe Amoh”. Pemahaman tim produksi terhadap bentuk penyajian menjadi pertimbangan melangsungkan pagelaran dari segi lokasi dan konsumen sehingga tujuan penyampaian pesan dari naskah lakon “Nyi Cindhe Amoh” dapat tercapai. Begitu juga tim kreatif yang mnecari bentuk pertunjukan dari sebuah naskah Ludruk berbentuk bedrip (treatment yang menjadi konsep jalannya proses dan kemasan pertunjukan), harus lebih dalam memahami setiap gagsan yang diusulkan sutradara melalui pencarian dandiskusi menjadi sebuah pertunjukan utuh dengan kemasan unsur-unsur tradisi yang kuat sebagai identitas pertunjukan. Sutradara dalam memilih,memilah dan memutuskan membuat tim kreatif tidak ubahnya seperti memilih aktor agar kerja tim yang dipimpinnya bisa menyalurkan pemikiran atau gagasan dan emosi sutradara dalam suatu pertunjukan kepada penonton yang tentunya tidak ada batasan usia. Teknik dasar keaktoran teater tradisional adalah modal utama bagi aktor untuk memahami kemudian memberikan penawaran dan gagasan. Bentuk pemantapan menjadi hasil akhir dalam menjalankan proses dari bedah naskah hingga dilaksanakan pagelaran.
Metode casting to emotional temperament sebagai langkah pendekatan dalam menerapkan teknik keaktoran W.S. Rendra dengan kriteria, aktor telah menguasai bentuk tari dasar tradisi Jawa timur-an atau pencak untuk membentuk pengembangan permainan dan sikap gerak badan yakin, menyanyikan beberapa gending laras slendro(lagu tradisi Jawa Timur-an) untuk terwujudnya tempo,irama dan pemberian isi dialog dan permainan, bermain peran untuk penguatan teknik muncul, membina puncak dan penguatan takaran emosi dalam permainan.
Teknik penyutradaraan Suyatna Anirun dan keaktoran W.S. Rendra mengorganisir langkah  sutradara dalam proses kreatif penuangan gagasan dari pesan yang dibawa oleh naskah lakon menjadi sebuah pagelaran Ludruk-an.

Kata Kunci: Ludrukan, Penyutradaraan, Suyatna Anirun, W.S. Rendra, Nyi Cindhe Amoh

Published
2016-08-01
How to Cite
FATONI, A. (2016). TEKNIK PENYUTRADARAAN LUDRUK-AN DENGAN  NASKAH “NYI CINDHE AMOH “ KARYA CAK EDI KARYA SUTRADARA AHMAD FATONI. Solah, 6(2). Retrieved from https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/solah/article/view/16537
Section
Articles
Abstract Views: 131
PDF Downloads: 27