ALAT MUSIK KOLINTANG PRODUKSI “IRAMA NUSANTARA” DI DESA PESAPEN KECAMATAN WIYUNG SURABAYA (KAJIAN ORGANOLOGI)

  • DIAN MASRUROH

Abstract

Kolintang adalah alat musik keluarga marimbaphone tradisional Sulawesi Utara yang telah dimodifikasi dalam berbagai bentuk penampilan dengan melodi kromatik (Banoe, 2003:223). Salah satu tempat produksi alat musik Kolintang di Surabaya adalah Irama Nusantara yang terletak di Desa Pesapen Kelurahan Sumur Welut Kecamatan Wiyung Kota Surabaya, yang dipimpin Abi Jasid Arif. Daya tarik yang dimiliki rumah produksi Irama Nusantara adalah keberadaan tempat produksi yang strategis yakni berada di Ibu Kota Provinsi Jawa Timur. Selain itu untuk memberi tanda nada yang naik setengah(misal c=1 menjadi cis=1#) pada bilahan alat musik Kolintang menggunakan tanda kres diatas angka dan angka tersebut dilingkari, berbeda dengan alat musik Kolintang lain yang angkanya dicoret. Peneliti tertarik satu hal pada alat musik Kolintang produksi Irama Nusantara yaitu sisi organologinya, karena meski terdapat beberapa pengrajin alat musik Kolintang di Jawa Timur tetapi tiap rumah produksi memiliki ciri dan perbedaan masing-masing, seperti ukuran, bentuk dan tampilan.
Organologi adalah ilmu yang mempelajari seluruh aspek instrumen, terutama aspek fisik (dengan pendekatan tekstual) tentang sebuah alat, dalam hal ini alat atau instrumen musik. Bila di dalam studi itu juga menyangkut hal-hal yang kontekstual seperti misalnya sejarah, mitologi, simbol dan lain sebagainya hanyalah merupakan kelengkapan dari apa yang dinamakan studi organologi.(Hendarto, 2011:64)
Kolintang adalah alat musik ansambel yang terdiri dari Kolintang Melodi, Kolintang Pengiring dan Kolintang Bass, yang cara memainkannya dengan dipukul menggunakan stik dari kayu. Bahan Kayu untuk bilahan dan pemukul adalah Kayu Waru Gunung, kayu papan Triplek untuk kotak resonator dan Kayu Kamper untuk kaki alat Musik Kolintang. Proses pembuatan bilahan, kaki, dan kotak resonator tiap instrumen alat musik Kolintang Irama Nusantara pada umumnya adalah sama, hanya berbeda pada ukuran tiap instrumen. Proses tuning bilahan alat musik Kolintang dengan menggunakan alat bantu tuner digital untuk Piano dengan frekuensi nada A adalah 440 Hz. Wilayah nada tiap instrumen alat musik Kolintang produksi Irama Nusantara salah satunya mengacu pada beberapa alat musik seperti Gitar, Bass Elektrik dan Celo. Kendala yang dihadapi adalah tenaga ahli, ketersediaan bahan dasar kayu dan ketahanan bilah.
Secara organologi kualitas alat musik Kolintang produksi Irama Nusantara dapat dilihat dari kualitas bahan yang digunakan, yakni dari bahan kayu lokal pilihan yaitu kayu Waru Gunung. Konstruksinya kuat tidak mudah rusak dimakan usia dan mempunyai sustain bunyi yang bagus, karena ukuran bilahan dan tabung resonansi mempunyai ukuran yang seimbang. Bentuk yang rapi dan minimalis, kualitas barangnya yang kokoh dan kuat, terlebih mempunyai kualitas suara nyaring. Seorang tokoh musik Surabaya yakni M. Isfanhari menuturkan bahwa alat musik Kolintang produksi Irama Nusantara juga mempunyai bunyi yang seimbang antara nada rendah, tengah dan tinggi.

Kata kunci: Alat musik Kolintang, Irama Nusantara, Organologi.

Published
2017-01-16
How to Cite
MASRUROH, D. (2017). ALAT MUSIK KOLINTANG PRODUKSI “IRAMA NUSANTARA” DI DESA PESAPEN KECAMATAN WIYUNG SURABAYA (KAJIAN ORGANOLOGI). Solah, 7(1). Retrieved from https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/solah/article/view/18383
Section
Articles
Abstract Views: 57
PDF Downloads: 46