TEKNIK KEAKTORAN TOKOH BESUT DALAM LAKON “BESUT WANI ” KARYA DAN SUTRADARA YUSUP EKO NUGROHO

  • MOH. SAMSUDIN YAHYA

Abstract

Besutan merupakan kesenian yang berasal dari Jombang dan cikal bakal dari Ludruk. Besutan dari kata Besut, berarti nama panggilan suatu tokoh dalam Besutan. Secara akronim berasal dari dua kata yaitu Mbekta maksud (Membawa maksud atau tujuan). Besutan adalah bentuk pertunjukannya sedangkan Besut adalah tokoh. Lakon “Besut Wani“ karya Yusuf Eko Nugroho menceritakan tentang kehidupan Tokoh Besut yang berlatar di Desa Pandanwangi Jombang tahun 1928 pada masa penjajahan Belanda. Lakon ini bercerita tentang penindasan Lurah Sumo Gambar terhadap warganya kemudian dikalahkan oleh Besut dengan siasatnya yang berujung ditangkapnya Lurah Sumo Gambar oleh Belanda. Besut pada Lakon “Besut Wani“ merupakan sosok pemuda berumur 25 tahun dan bekerja serabutan. Besut memiliki karakter yang Berani, Lugu, peduli sesama dan cerdik.
Teknik keaktoran yang digunakan untuk memerankan tokoh Besut adalah Teknik keaktoran WS Rendra, antara lain ; Permainan yang hidup ; Mendengar dan menanggapi ; Kejelasan ucapan ; Tekanan ucapan ; Kerasnya ucapan ; Membina klimaks ; Bergerak dengan alasan ; Proyeksi ; Memahami takaran ; Cara muncul dan keluar ; Timing ; Tempo permainan.
Lakon “Besut Wani“ ditampilkan menggunakan konsep Drama Modern, namun tidak meninggalkan unsur-unsur Pakem  Besutan seperti tata rias busana Besut, Ritual, Kidungan, serta Dialek Jombangan. Menyampakan isi cerita merupakan tugas seorang aktor, namun menjadi aktor tidaklah mudah apalagi aktor teater tradisi yang penuh dengan syarat dan pakem.

Kata Kunci : teknik, aktor, Besut

Published
2017-01-23
How to Cite
SAMSUDIN YAHYA, M. (2017). TEKNIK KEAKTORAN TOKOH BESUT DALAM LAKON “BESUT WANI ” KARYA DAN SUTRADARA YUSUP EKO NUGROHO. Solah, 7(1). Retrieved from https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/solah/article/view/18538
Section
Articles
Abstract Views: 43
PDF Downloads: 562