Konstruksi Pertunjukan Reyog Sebuah Koreografi Lingkungan Reyog Endhut

  • Ridzwan Miftahul Aji

Abstract

Seniman Reyog dan Petani adalah profesi yang memerlukan usaha keras, terlebih beliau yang hidup sebagai anggota masyarakat dalam satu ikatan keluarga akan selalu berusaha memenuhi kebutuhan keluarganya. Artinya pekerjaan mereka membutuhkan perjuangan, ulet, tekun, dan tekad yang kuat. Kegigihan keduanya menjadikan bentuk tematik yang ingin disampaikan penulis secara ekspresif melalui karya Reyog Endhut. Metode penciptaan yang dipilih penulis adalah metode konstruksi dengan tipe tari dramatik, karena pada karya tersebut penulis ingin menciptakan moment – moment untuk memberikan kesan menarik pada garap dinamika pertunjukan. Lingkungan sawah yang kaya akan elemen bumi seperti lumpur, air, serta api berasal dari jerami dibakar, membuat karya ini memiliki keunikan pandangan estetika dalam tujuan. Konstruksi kegigihan seniman Reyog dan petani akan menjadi titik fokus sebuah koreografi lingkungan Reyog Endhut.
Koreografi lingkungan merupakan revitalisasi metode penciptaan tari tradisional yang diperbarui dengan pemikiran yang berdasarkan kehidupan kekinian. Menguatkan kembali kearifan lokal yang pernah dilakukan oleh para seniman alam terdahulu yang akrab dengan alam dan lingkungannya serta memahami aspek-aspek kehidupan yang dapat memperkaya konsepsi seninya. Koreografi Lingkungan difokuskan pada cara pandang atau pendekatan baru secara kreatif dan keilmuan terhadap sebuah fenomena sosial. Mode penyajian yang digunakan pada penggarapan karya ini adalah simbolik representatif karena karya ini disajikan dalam gerak menggunakan simbol simbol petani dan gerak sesuai dengan penggarapan penulis juga sesuai dengan keadaan nyata yang terlukis pada gerak penari. Metode penyampaian materi kepada penari pun berbeda dengan penggunaan panggung pada umumnya, dalam karya ini penulis banyak menemukan materi gerak melalui eksplorasi langsung bersama penari, karena bentuk – bentuk yang dihasilkan lebih dekat dan sesuai dengan tubuh penari.
Reyog Endhut merupakan karya pertunjukan reyog yang menggunakan lingkungan sawah berlumpur (endhut) sebagai tempat pertunjukan. Lingkungan sawah yang kaya akan elemen bumi seperti tanah, air dan api yang dihasilkan dari jerami dibakar menjadi bahan eksplorasi improvisasi menarik untuk disajikan. Ide ini digagas oleh penulis sebagai gubahan bentuk pertunjukan reyog yang baru, karena melihat kekayaan alam ponorogo begitu luar biasa berupa lingkungan sawah. Lewat ide yang sederhana ini penulis mencoba menyajikan karya yang benar – benar dekat dengan lingkungan. Dengan berbekal observasi pada narasumber serta merasakan langsung menjadi seorang petani, melakukan aktivitas sawah seperti ngusungi damen, mencangkul, mengairi sawah, dilakukan penulis untuk kepentingan research tentang keadaan faktual di lapangan. Karya ini diharapkan dapat dijadikan study pendidikan karakter tentang proses kreatif mulai dari gagasan idesional, proses, hingga management pertunjukan. Sehingga diharapkan seniman ponorogo ikut tergerakkan membuat karya - karya yang dekat dengan lingkungan. Penulis yakin bahwa multi kecerdasan penulis muda akan terlatih dalam segi kecerdasan spiritual, kinestetik, emosional, dan idesional. Berkarya tentunya tidak lepas dari fungsi untuk sosial masyarakat. Keberagaman masyarakat dari berbagai lapisan harus memiliki kesadaran bahwa mereka adalah bagian dari lingkaran budaya Indonesia, sehingga peranan masyarakat secara aktif ikut membantu mengapresiasi setiap karya anak bangsa dapat mendorong semangat pergerakan budaya indonesia ke arah internasional.

Kata Kunci: Konstruksi, Pertunjukan Reyog, Koreografi Lingkungan, Reyog Endhut

Published
2017-03-30
How to Cite
Miftahul Aji, R. (2017). Konstruksi Pertunjukan Reyog Sebuah Koreografi Lingkungan Reyog Endhut. Solah, 7(1). Retrieved from https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/solah/article/view/18737
Section
Articles
Abstract Views: 15
PDF Downloads: 57