PENCIPTAAN TATA ARTISTIK PADA NASKAH BESUT WANI KARYA DAN SUTRADARA YUSUF EKO NUGROHO

  • FERIKA RATNA AYU S.

Abstract

Artistik merupakan bagian dari sebuah pertunjukan teater yang berfungsi sebagai unsur pendukung paling penting, karena  didalam artistik tersebut terdapat elemen – elemen seperti tata panggung, tata cahaya, tata suara, make up dan kostum. Dalam pertunjukan teater tradisi Besutan dengan naskah “Besut Wani” karya dan sutradara Yusuf Eko Nugroho menceritakan tentang kehidupan Tokoh Besut yang berlatar di Desa Pandanwangi Jombang tahun 1928 pada masa penjajahan Belanda. Lakon ini bercerita tentang penindasan Lurah Sumo Gambar terhadap warganya kemudian dikalahkan oleh Besut dengan siasatnya yang berujung ditangkapnya Lurah Sumo Gambar oleh Belanda.
Dalam penggarapan tata panggung pada naskah ”Besut Wani“ ini menggunakan teknik yang dipaparkan oleh Terry Thomas, antara lain garis, dimensi, warna, cahaya, komposisi keseimbangan, dan prespektif. Dan untuk penggarapan make up dan kostum menggunakan teknik yang dipaparkan oleh Eko Santoso karena terdapat jenis dan fungsi dari make up dan kostum yang tepat untuk pertunjukan “Besut Wani“  ini. Maka dari itu pengaplikasian dari tata panggung naskah “Besut Wani“ ini menggunakan latar pada tahun 1928 begitu juga dengan make up dan kostumnya menggunakan tahun tersebut seperti kebaya, kain, dan kostum yang dipakai belanda. Pertaruhan dalam penggarapan Lakon “Besut Wani”  tidak mudah harus   menghadirkan teknik pemanggungan “Full setting” untuk tiap adegan dengan menampilkan detail disetiap latar yang ditampilkan.

Kata Kunci : artistik, tata panggung, pertunjukan Besutan

Published
2017-07-20
How to Cite
RATNA AYU S., F. (2017). PENCIPTAAN TATA ARTISTIK PADA NASKAH BESUT WANI KARYA DAN SUTRADARA YUSUF EKO NUGROHO. Solah, 7(1). Retrieved from https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/solah/article/view/20473
Section
Articles
Abstract Views: 67
PDF Downloads: 115