VISUALISASI KESEIMBANGAN DALAM KARYA TARI “ABIMARTA” DENGAN BENTUK TARI DRAMATIK

  • ADITYA PUTRA BIANTORO

Abstrak

Abimarta adalah sebuah karya tari yang mengusung kosep keseimbangan dari sebuah gagasan setelah melihat peristiwa bencana tanah longsor yang terjadi di Kabupaten Ponorogo. Peristiwa tersebut merupakan hal yang menarik untuk diangkat menjadi ide dasardalam sebuah karya sebagai wujud kritik sosial terhadap fenomena yang terjadi dalam masyarakat. Koreografer berusaha menyampaikan pemikiran mengenai kondisi atau keadaan masyarakat saat ini yang kurang begitu memperhatikan keseimbangan dalam hidupnya, baik keseimbangan dengan alam maupun keseimbangan tubuhnya sendiri yang meliputi emosi, pikiran, dan perbuatan dalam karya tari Abimarta dengan tipe tari dramatik. Tujuan penciptaan adalah Koreografer berusaha memvisualisasikan konsep atau gagasan mengenai kondisi atau keadaan masyarakat saat ini dalam karya Abimarta dan memiliki tujuan komunikatif yakni menyampaikan pada masyarakat sebagai wujud kritik sosial terhadap fenomena yang terjadi dalam masyarakat. Konsep keseimbangan alam tidak lagi dihiraukan oleh masyarakat menjadi daya tarik korepgrafer untuk menuangkannya dalam karya tari yang menerapkan konsep keseimbangan.

Dari hasil penciptaan yang relevan koreografer terinspirasi dari karya-karya tari terdahulu, antara lain karya tari In Control merupakan sebuah karya tari yang mengangkat tema keseimbangan dan gerak liris. Karya ini lebih menekankan kepada cara atau tehnik bergerak seimbang dan geraak liris dan Karya Tari Lindu Tarian ini menceritakan tentang sekelompok mahasiswa yang sedang menjalani kuliah di Yogyakarta. Sehari sebelum gempa terjadi mereka tidak merasakan firasat buruk apapun dan haripun berjalan seperti biasanya. Hingga tepat 26 Mei 2006 gempa dahsyat mengguncang Yogyakarta. Kedua karya tersebut memiliki kemiripan konsep dengan Karya Tari Abimarta. Teori-teori yang digunakan dalam penciptaan ini adalah teori keseimbangan, teori visualisasi, Teori koreografi, Teori Tari Dramatik.

Metode penciptaan dalam karya ini koreografer akan menggunakan metode kontruksi, Kontruksi adalah metode yang di gunakan sebagai langkah-langkan untuk mengkontruksi sebuah tarian yang terdiri dari rangsang awal, menentukan tipe tari, menentukan mode penyajian, kegiatan eksplorasi, improvisasi, analisis dan evaluasi, serta seleksi untuk penghalusan atau finishing. Proses penciptaan kreatifitas yang dilakukan oleh koreografer dalam mewujudkan suatu ide sehingga menghasilkan karya sesuai dengan apa yang telah diinginkan, setelah menentukan rangsang awal selanjutnya melakukan proses karya. Proses dimulai dari menanggapi respon-respon dari rangsang awal yang telah menggunakan kerja studio yaitu eksplorasi, improvisasi, komposisi/pembentukan, dan evaluasi.

Kata Kunci : Keseimbangan, Dramatik, Abimarta

Diterbitkan
2019-09-26
Bagian
Articles
Abstract Views: 60
PDF Downloads: 51