PENGARUH FAKTOR-FAKTOR SOSIAL EKONOMI DAN FISIK WILAYAH TERHADAP PRODUKTIVITAS JAGUNG DI KABUPATEN TUBAN

Authors

  • KRISTIANITA WIDYAANDARI ELISA

Abstract

Abstrak

Kabupaten Tuban merupakan daerah penghasil jagung tertinggi di Provinsi Jawa Timur. Terdapat gejala bahwa produktivitas jagung di daerah itu mengalami pasang surut menurut waktu dan tempat, yang disebabkan oleh perkembangan keadaan. Produktivitas jagung dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, ekonomi dan fisik wilayah. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor sosial ekonomi dan fisik wilayah dan faktor yang paling berpengaruh terhadap produktivitas jagung di Kabupaten Tuban. Analisis penelitian ini didasarkan pada data sekunder dan dijalankan secara statistik berdasarkan model persamaan regresi ganda. Populasi penelitian berupa satuan-satuan wilayah fungsional tingkat kecamatan di Kabupaten Tuban, yang berjumlah 20. Terdapat 9 variabel bebas yang diperhatikan dalam penelitian ini, yaitu jumlah penduduk, kepadatan penduduk, kepadatan penduduk pertanian, tingkat pendidikan penduduk, persentase petani, persentase masyarakat ekonomi tinggi, persentase masyarakat ekonomi rendah, luas lahan pertanian jagung dan produktivitas padi. Dari hasil penelitian diperoleh nilai R2= 0,924 ; yang menunjukkan bahwa kesembilan variabel bebas yang diperhatikan mampu menjelaskan perubahan produktivitas jagung sebesar 92,4%, sehingga tinggal 7,6% yang dijelaskan oleh variabel lain. Variabel-variabel yang berpengaruh terhadap produktivitas jagung di Kabupaten Tuban antara lain adalah jumlah penduduk (β= -0,497), kepadatan penduduk (β= -0,871), kepadatan penduduk pertanian (β= 0,784), presentase masyarakat ekonomi rendah (β= 0,275) dan luas lahan pertanian jagung (β= 0,364). Dari penelitian ini diketahui adanya kecenderungan produktivitas usaha tani jagung yang tinggi terdapat pada kecamatan-kecamatan dengan daerah pertanian yang luas dengan kepadatan penduduk pertanian yang tinggi. Namun demikian, kecamatan-kecamatan yang jumlah penduduknya cukup banyak produktivitas usaha tani jagungnya cenderung rendah. Dalam kondisi lain kecamatan-kecamatan dengan masyarakat ekonomi kuat yang berjumlah besar produktivitas usaha tani jagungnya cenderung rendah. Hal ini menunjukkan bahwa usaha tani jagung bukan faktor penentu kehidupan ekonomi di Kabupaten Tuban, usaha tani jagung cenderung diabaikan. Atas dasar hasil analisis diatas, maka dalam upaya meningkatkan produktivitas jagung pemerintah Kabupaten Tuban perlu mengembangkan usaha pertanian jagung di kecamatan-kecamatan dengan kepadatan penduduk rendah seperti di Kecamatan Kenduruan dan Montong. Meskipun demikian pemerintah perlu membantu petani untuk tidak meninggalkan usaha pertanian dalam rangka mendapatkan usaha tani yang lebih baik, yaitu dengan memberikan sarana prasarana usaha tani serta mengembangkan jagung yang bernilai jual lebih tinggi, seperti usaha tani jagung manis.

Kata Kunci : Usaha Tani Jagung, Faktor-Faktor Yang Berpengaruh, Wilayah-Wilayah Produktivitas Strategis

 Abstract

Tuban district is highest corn producing areas in East Java. There are of symptoms that corn productivity in the area experienced of ups and downs according to time and place, because of  the development of situation. Productivity of corn influenced bt factors which covers social, economic and physical environment. This research aims to to know the influence of socioeconomic factors and physical areas and factors that the most influence on the productivity of corn in Tuban district.This research analysis is based on secondary data and operated as model statistics based on double linear regression. Research units population in the form of functional areas sub-district in Tuban district, which consist of 20. There were 9 independent variable that varies noticeably in this research, which is the amount of the population, population density, agricultural population density, population education level, percentage of farmers, percentage of high economy population, percentage of low economy population, agricultural area of corn and productivity of paddy.From the research obtained the value of R2= 0,924 that which shows that ninth independent variable that varies noticeably capable of being explained change corn productivity of 92,4%, leaving only 7,6% described by other variable. Variables that influence productivity corn in Tuban among others is the population (β= -0,497), population density (β= -0,871), population density of agriculture (β= 0,784),  percentage of  low economy population  (β= 0,275) and agricultural area of corn (β= 0,364). From this research known that there a tendency in high farm corn productivityis sub-districts with agricultural region widely with a high population density of agricultural. Nevertheless, sub-districts that the population is quite a lot of productivity of corn farming tending to low. In other condition sub-districts with strong percentage of high economy population a lot of corn productivity tending low. This show that the farming of corn is not determining factor in economic life in Tuban district, farming corn tend to neglected.Based on the result above, so in an efforts to increase productivity of corn the Tuban goverment need to develop corn farming businesses in sub-districts with low population density such as Kenduruan and Montong. Nevertheless the goverment needed to help farmers not to leave agricultural businesses in order to get farming a better namely by giving infrastructure of farming and to develop corn which was worth selling higher as farming sweet corn.

Keywords : Farming Corn Factors That Influence, Productivity Strategic Area 

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2015-05-20
Abstract views: 76 , PDF Downloads: 196