POTENSI BAHAYA LONGSORLAHAN (LANDSLIDE) KECAMATAN TRAWAS KABUPATEN MOJOKERTO

Authors

  • ADITYA ZULMI RAHMAWAN

Abstract

POTENSI BAHAYA LONGSORLAHAN (LANDSLIDE) KECAMATAN TRAWAS KABUPATEN MOJOKERTO

 

Aditya Zulmi Rahmawan

Mahasiswa S1 Pendidikan Geografi, zulmi.mail@gmail.com

Drs. Daryono, M.Si

Dosen Pembimbing Mahasiswa

Abstrak

Kecamatan Trawas Kabupaten Mojokerto memiliki luas 6610,77 Ha berada di lereng Gunung Welirang dan Gunung Penanggungan, sehingga sebagian besar wilayahnya memiliki kemiringan lereng yang terjal. Oleh karena itu, wilayah ini sering terjadi longsorlahan terutama pada saat musim penghujan tiba. Berdasarkan pemetaan gerakan massa yang dilakukan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Kecamatan Trawas merupakan daerah yang mempunyai potensi longsorlahan yang tinggi daripada Kecamatan lain di Kabupaten Mojokerto. Dampak paling parah akibat longsorlahan yang tercatat oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto terjadi pada tahun 2010 di Desa Seloliman, yaitu jalan dan jembatan terputus, 500 Kepala Keluarga terisolir dan sejumlah rumah serta lahan pertanian mengalami kerusakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan longsorlahan, potensi bahaya longsorlahan, dan tipe longsorlahan yang terdapat di Kecamatan Trawas Kabupaten Mojokerto. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan cara pembobotan dan penskoran. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara purposive yang berupa 30 titik untuk mewakili 6 satuan geomorfologi. Teknik analisis menggunakan peta satuan geomorfologi yang merupakan hasil overlay dari peta geologi dan peta bentuklahan yang kemudian dioverlay kembali dengan faktor penyebab dan pemicu longsorlahan, yaitu kemiringan lereng, curah hujan, penggunaan lahan, kedalaman tanah, struktur tanah dan tekstur tanah, sehingga menghasilkan potensi bahaya longsorlahan. Untuk mengetahui tipe-tipe longsorlahan dilakukan dengan obsevasi lapangan kemudian dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kecamatan Trawas memiliki empat kelas potensi bahaya longsorlahan, yaitu : potensi bahaya rendah seluas 215,84 Ha (3,27%), potensi bahaya sedang seluas 2814,55 Ha (42,57 %), potensi bahaya tinggi seluas 3241,09 Ha (49,03 %) dan potensi bahaya sangat tinggi 339,29 Ha (5,13 %). Sedangkan tipe longsorlahan di Kecamatan Trawas mencakup tipe aliran (flows) yang tersebar di Desa Seloliman, Sugeng, Jatijejer, Sukosari, Penanggungan, Belik, Kesiman, Tamiajeng, Duyung; tipe longsoran (slides) berada di Desa Seloliman, Kedungudi, Penanggungan, Trawas, Ketapanrame, Selotapak; tipe Robohan (toppless) dan Jatuhan (falls) terdapat di Kawasan Hutan Lindung.

Kata Kunci: Longsorlahan, Penilaian Bahaya, Tipe Longsorlahan

 

Abstract

Trawas District Mojokerto regency has an area of ??6610,77 hectares on the slopes of Mount Welirang and Mount Penanggungan, so most of the territory has a steep slope. Therefore, this region often occurs landslide especially during the rainy season arrives. Based on the mapping of the mass movement that carried out by the Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana (PVMBG), Trawas District is an area that has the potential landslide higher than other sub-district in Mojokerto. The most severe impact due landslide recorded by the Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mojokerto occurred in 2010 in the village of Seloliman, namely roads and bridges cut off, 500 heads of household isolated and a number of houses and agricultural land were damaged. This research aims to determine the factors that cause landslide, landslide potential hazards, and the type landslide contained in Trawas District. This Research methods uses a quantitative approach by means of weighting and scoring. Sampling Technique which is purposive conducted in the form of 30 points to represent the six units of geomorphology. Analysis techniques using geomorphology unit map overlay that is the result of geological maps and landforms map then do overlay back to the causes and triggers landslide, ie slope, rainfall, land use, soil depth, soil structure and texture of the soil, resulting in landslide hazard potential. To know the types of landslide conducted by field observation and then qualitative descriptive analyzed. The results showed that the District has four classes Trawas landslide potential hazard, namely: a low hazard potential area of ??215,84 ha (3,27%), hazard potential of being an area of ??2814,55 ha (42,57%), high hazard potential of 3241 ,09 ha (49.03%) and very high hazard potential of 339.29 ha (5.13%). While landslide type in Trawas District include the type of flow are scattered in the village Seloliman, Sugeng, Jatijejer, Sukosari, Penanggungan, Belik, Kesiman, Tamiajeng, Duyung; type of slides in the village of Seloliman, Kedungudi, Penanggungan, Trawas, Ketapanrame, Selotapak; type of debris  and falls contained in Protected Forest Area. 

Keywords: Landslide, Hazard Assessment, Type Landslide

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2015-05-27
Abstract views: 49 , PDF Downloads: 259