PENGARUH KEBERADAAN MINIMARKET TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP TOKO KELONTONG DI KECAMATAN SIDOARJO KABUPATEN SIDOARJO

  • ERNA Nur Laila NUR LAILA SARI Jurnal Online Program Studi S-1 Pendidikan Geografi - Fakultas Ilmu Sosial UNESA

Abstract

Kegiatan perdagangan yang paling berkembang saat ini adalah pasar modern yang terdiri dari hipermarket,
supermall, supermarket, dan minimarket. Diantara pasar modern tersebut minimarket merupakan bentuk
kegiatan ritel yang mengalami perkembangan tertinggi. Di kabupaten Sidoarjo jumlah minimarket terus
mengalami peningkatan selama lima tahun terakhir (2007-2011) yaitu sebanyak 168 buah, jumlah terbanyak
terdapat di kecamatan Sidoarjo sebanyak 31 buah. Keberadaan minimarket di kecamatan Sidoarjo sudah
memasuki area perkampungan, hal tersebut menimbulkan persaingan yang ketat dengan toko kelontong
tradisional. Berdasarkan hal ini maka perlu diadakan penelitian terkait dengan hal tersebut. Tujuan penelitian
ini adalah 1) untuk mengetahui pola persebaran minimarket di kecamatan Sidoarjo, 2) untuk mengetahui
kelayakan keberadaan minimarket di Kecamatan Sidoarjo, 3) untuk mengetahui pengaruh keberadaan
minimarket terhadap kelangsungan hidup toko kelontong di kecamatan Sidoarjo.Objek penelitian ini adalah
seluruh minimarket yang ada di kecamatan Siodoarjo yaitu sebanyak 31 buah dan 42 toko kelontong yang dalam
5 tahun terakhir (2007-2011) berada pada radius 100 m dari minimarket. Teknik pengumpulan data dilakukan
dengan wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan secara deskriptif kuantitatif untuk
mengetahui kelayakan keberadaan minimarket di kecamatan Sidoarjo dan untuk mengetahui pengaruh
keberadaan minimarket terhadap kelangsungan hidup toko kelontong di kecamatan Sidoarjo. Sedangkan untuk
mengetahui pola persebaran minimarket di kecamatan Sidoarjo menggunakan analisis tetangga terdekat (NNA).
Hasil penelitian sebagai berikut : 1) persebaran minimarket di kecamatan Sidoarjo berpola mengelompok di
pusat kota. 2) minimarket yang tidak berizin lengkap jumlahnya lebih besar yaitu sebanyak 17 minimarket atau
54,84 % daripada minimarket yang berizin lengkap hanya sebanyak 14 minimarket atau 45,16 %. 3) kenaikan
jumlah minimarket diikuti oleh banyaknya toko kelontong yang mati/tidak beroperasi. Selama 5 tahun terdapat
20 toko kelontong (47,62 %) yang tidak beroperasi/mati dan 22 toko kelontong (52,38 %) yang masih bertahan
hidup/masih beroperasi. Toko kelontong yang masih beroperasi selama 5 tahun untuk mempertahankan
usahanya dengan cara menambah barang dagangan yang harganya bisa bersaing dengan minimarket yaitu
beras, gula, minyak goreng dan telor. Pendapatan kotor pedagang toko kelontong yang masih beroperasi
selama 5 tahun (2007-2011) menurun dari Rp. 200.000 – Rp. 299.000 menjadi kurang dari Rp. 100.000 per hari.

Kata Kunci : Persebaran, Kelayakan Minimarket dan Kelangsungan Hidup Toko Kelontong.

Abstract

The growing trade activities today is the modern market comprising hypermarkets, SuperMall, supermarket and
minimarket. Among the modern market is a form of mini-retail activities that experienced the highest growth. In
Sidoarjo regency minimarket number continues to increase over the last five years (2007-2011) as many as 168
pieces. And there is the highest number in Sidoarjo district as many as 31 pieces. The existence of a minimarket in
Sidoarjo district had entered the township area, which creates intense competition with a grocery store. Based on
this we need to hold tersebut.Tujuan research related to this study were 1) to determine the distribution pattern
minimarket in Sidoarjo district, 2) to assess the feasibility of the existence of a minimarket in Sidoarjo district, 3) to
determine the effect on survival of the existence of mini-grocery store in District Sidoarjo.Objek minimarket
research is all that is in District Siodoarjo as many as 31 fruits and 42 grocery stores in the last 5 years (2007-
2011) are at a radius of 100 m of minimarket.Teknik data collection through interviews and documentation.
Techniques of data analysis conducted to determine the feasibility of quantitative descriptive minimarket presence in
Sidoarjo district and to determine the effect on survival existence of mini grocery store in the district of Sidoarjo.
While to know the pattern of spread in the district of Sidoarjo minimarket using nearest neighbor analysis (NNA).
Following results: 1) distribution in the district of Sidoarjo patterned mini clustered downtown. Based on the
analysis of the many mini-map in the center of which a total of 14 mini or 45.16%. 2) unauthorized minimarket full
amount that is larger by 17% than the 54.84 mini or mini complete licensed by only 14 mini or 45.16%. 3) increase
followed by a large number of mini-grocery dead / not operating. Over the past 5 years there are 20 grocery stores
(47.62%) were not operating / grocery dead and 22 (52.38%) were still alive / still operating. Grocery stores are
still in operation for 5 years to maintain its business by adding merchandise that cost could compete with the minirice,
sugar, cooking oil and eggs. Revenue merchants grocery store still in operation for 5 years (2007-2011)
revenue declined from Rp. 200.000-Rp.299.000 to less than Rp. 100,000 per day.

Keywords: Distribution, Feasibility and Survival Mini Grocery Stores

Published
2013-01-29
Section
Articles
Abstract Views: 61
PDF Downloads: 269 PDF Downloads: 0