STUDI KESESUAIAN PEMANFAATAN RUANG TERBUKA HIJAU DI KECAMATAN PONOROGO KABUPATEN PONOROGO

Authors

  • AHMAD BURHANUDIN

Abstract

Abstrak

Ketersediaan ruang terbuka hijau bagi suatu wilayah merupakan hal yang penting. Kekurangan ruang terbuka hijau memicu banyak permasalahan antara lain banjir, menurunnya ketersediaan air tanah, meningkatnya polusi udara dan suhu kota. Kecamatan Ponorogo merupakan wilayah yang menarik untuk diteliti karena kurangnya perhatian pemerintah dalam hal penanganan ruang terbuka hijau yang terlihat dari banyaknya pedagang kaki lima di kawasan Stadion Batoro Katong dan beberapa area jalur hijau serta pot tanaman yang rusak di area jalur hijau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian luasan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di Kecamatan Ponorogo.

Jenis penelitian ini adalah survai. Objek penelitian mencakup ruang terbuka hijau publik di wilayah Kecamatan Ponorogo. Tehnik memperoleh data dilakukan dengan cara observasi dan pengukuran, selanjutnya, data dianalisis secara deskriftif.

Hasil penelitian menunjukkan sebagai berikut: (1) Ruang terbuka hijau yang terdapat di wilayah Kecamatan Ponorogo seluas 24,33 Ha atau hanya (1,09%) dari luas seluruh wilayah kecamatan tersebut. Hal ini belum sesuai dengan ketentuan peraturan Menteri Pekerjaan Umum No 05/PRT/M/2008 yang menuntut luas ruang terbuka hijau publik minimal 20% dari luas wilayah perkotaan. (2) Pemanfaatan ruang terbuka hijau di wilayah Kecamatan Ponorogo sebagian besar (99,65%) sudah sesuai, sedangkan yang belum sesuai hanya sebagian kecil (0,35%) yaitu terdapat di Stadion Batoro Katong dan beberapa area jalur hijau. Ketidaksesuaian pada kedua tempat tersebut karena adanya aktivitas pedagang kaki lima.

Kata Kunci : ruang terbuka hijau, kesesuaian luasan, kesesuaian pemanfaatan.

Abstrack

The Availability of green open spaces for an area is important. The deficiency of green open space trigger many problems, such as, flood, the decreasing of groundwater, the increased air pollution and the temperature of the city. Subdistrict Ponorogo is an interesting area to research because of the lack of government attention in terms of handling of green open space.  It was evident from the many vendors in Batoro Katong Stadium and some green belt area, and potted plants were damaged in green belt area. This research aims to determine the suitability of land and utilization of green open space in the district Ponorogo.

This research is a survey. Object of research includes public green open space in the District Ponorogo. To obtain the data by observation and measurement. Furthermore, the data were analyzed by descriptive.

The results showed as follows. (1) Area of ??green open space located in the District of Ponorogo of 24.33 hectares or only 1.09% of the entire territory of the District Ponorogo. Therefore, compared with the existing area, the area of ??public green open space in the district Ponorogo is not appropriate with Regulation of the Minister of Public Works No. 05 / PRT / M / 2008, states that the minimum area of ??public green open space is 20% of the urban area.. (2) The majority of open green space in the District Ponorogo (99.65% use was already fit). Yet appropriate utilization of 0.35% contained in Batoro Katong Stadium and some green belt area. Incompability in both places because the activity of street vendors.

Keywords: the green open spaces area suitability, suitability of use.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2016-01-30
Abstract views: 52 , PDF Downloads: 78