Abstract
ABSTRAK
Jalan tol memegang peranan yang penting dalam menghubungkan antar daerah yang ada di Indonesia. Akan tetapi dengan adanya pembangunan jalan tol maka akan mengganggu stabilitas lingkungan serta kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat yang lahannya dibebaskan. Ruas Mojokerto – Surabaya merupakan salah satu jalan tol yang dibangun di Jawa Timur dimana termasuk dalam bagian dari enam proyek Tol Trans Jawa. Kecamatan Wringinanom kabupaten Gresik Merupakan salah satu lahan yang terkena pembebasan lahan untuk pembangunan Jalan Tol. Pembangunan Jalan Tol ini berdampak pada kondisi sosial ekonomi penduduk Kecamatan Wringinanom. Tujuan peneliti adalah untuk mengetahui bagaimana dampak pembembangunan Jalan Tol Surabaya – Mojokerto terhadap kondisi sosial ekonomi penduduk Kecamatan Wringinanom Kabupaten Gresik.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Lokasi penelitian di Kecamatan Wringinanom karena merupakan daerah pertanian yang lahannya banyak dibebaskan sehingga jika di total lahan yang dibebaskan akibat adanya pembangunan Jalan Tol Surabaya – Mojokerto adalah seeluas 728.261 yang terdiri dari 930 bidang. Keadaan ini menimbulkan konflik yang lebih besar bagi penduduk karena adanya pembangunan Jalan Tol. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis Statistik diskriptif kuantitatif yaitu data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan persentase.
Lahan pertanian yang dibebaskan untuk pembangunan Jalan Tol ini adalah sebanyak 32,49% lahan pertanian dan 29,45% lahan Tegalan yang mana dalam 1 tahun mampu memproduksi sebanyak 16,835 ton. Pembangunan Jalan Tol Surabaya – Mojokerto berdampak relatif buruk terhadap kondisi sosial. Banyak penduduk yang hubungan sosialnya menjadi kurang baik setelah pembebasan lahan.Pembangunan Jalan Tol Surabaya – Mojokerto juga berdampak relatif buruk terhadap kondisi ekonomi. Banyak penduduk yang pendapatannya menurun setelah pembebasan lahan, hal ini dikarenakan petani terpaksa membeli lahan pengganti yang harganya telah melejit dan lahan pengganti itu tidak seluas dengn tanah yang semula. Dari segi kebutuhan keluarga sebagaian besar penduduk merasa pemenuhan kebutuhan primernya sama saja seperti sebelum pembebasan lahan, sedangkan kebutuhan sekunder dan tersier kurang tercukupi setelah pembebasan lahan. Adanya perubahan mata pencaharian penduduk dari petani menjadi wiraswasta akan tetapi pekerjaan sampingan masih tetap yakni dengan berternak
Kata Kunci: pembangunan jalan tol Surabaya – Mojokerto, kondisi sosial, kondisi ekonomi
Downloads

