TINGKAT RESIKO BENCANA TANAH LONGSOR DI DESA KETRO KECAMATAN TULAKAN KABUPATEN PACITAN

  • DAVIT FITRI AVRIDIANTO

Abstract

Desa Ketro merupakan wilayah yang sebagian besar wilayahnya berupa perbukitan dengan kemiringan yang curam, sehingga sering terjadi longsor terutama pada saat musim hujan tiba. Data yang tercatat dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Pacitan, pada tahun 2011-2013 terdapat 14 kejadian tanah longsor yang mengakibatkan kerusakan pada bangunan, saluran irigasi dan lahan pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat bahaya tanah longsor, tingkat kerentanan dan tingkat resiko bencana tanah longsor di Desa Ketro, Kecamatan Tulakan, Kabupaten Pacitan.

Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan cara penskoran. Teknik penggambilan sampel dilakukan secara purposive berupa 20 titik untuk mewakili 4 satuan geomorfologi. Teknik analisis menggunakan satuan geomorfologi yang merupakan hasil overlay dari peta geologi dan peta bentuklahan, kemudian dioverlay lagi dengan indikator bahaya longsor dan indikator kerentanan wilayah. Indikator bahaya longsor berupa kemiringan lereng, jenis tanah, kedalaman tanah, penggunaan lahan dan curah hujan yang menghasilkan peta tingkat bahaya longsor. Kerentanan wilayah diperoleh dari pemetaan kepadatan penduduk dan kepadatan rumah yang menghasilkan peta tingkat kerentanan wilayah. Peta tingkat bahaya dan kerentanan wilayah kemudian dioverlay, sehingga menghasilkan peta tingkat resiko tanah longsor di Desa Ketro.

Tingkat bahaya longsor di Desa Ketro terdapat 5 kelas tingkat rendah hingga tinggi. Tingkat bahaya longsor rendah seluas 8,771 Ha, tingkat bahaya longsor agak rendah seluas 471,983 Ha, tingkat bahaya longsor sedang seluas 823,189 Ha, tingkat bahaya longsor agak tinggi seluas 488,352 Ha, dan tingkat bahaya longsor tinggi seluas 66,307 Ha. Tingkat kerentanan bencana di Desa Ketro berkisar rendah hingga tinggi. Tingkat kerentanan tinggi terdapat di Dusun Gemah, Arjosari, Weru, Montongan, Dadapan, Gemaharjo, Ketro, Katir, Sobo Kulo, dan Gedangan. Tingkat kerentanan sedang terdapat di Dusun Dadapan. Tingkat kerentanan rendah terdapat di Dusun Sobo Wetan, Sobo Kulon, Gemaharjo dan Gedangan. Tingakt resiko bencana tanah longsor di Desa Ketro terdapat 5 kelas, tingkat rendah hingga tinggi. Tingkat resiko longsor rendah seluas 91,043 Ha, tingkat resiko agak rendah seluas 115,335 Ha, tingkat resiko sedang seluas 532,531 Ha, tingkat resiko agak tinggi seluas 752,042 Ha dan tingkat resiko tinggi seluas 366,651 Ha.

Kata Kunci : Longsor, Bahaya, Kerentanan, Resiko

Published
2016-05-12
Abstract Views: 29
PDF Downloads: 53