PENGARUH FAKTOR-FAKTOR LINGKUNGAN SOSIAL EKONOMI DAN FISIK TERHADAP KETERJANGKITAN DBD (DEMAM BERDARAH DENGUE) DI KABUPATEN KEDIRI
Abstract
Abstrak
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang saat ini cenderung meningkat.Di Kabupaten Kediri Kejadian Luar Biasa DBD baru saja terjadi di awal tahun 2015. Faktor- faktor lingkungan sosial ekonomi dan fisikmerupakan anasir-anasir pendukungnya. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh faktor-faktor lingkungan sosial ekonomi dan fisik terhadap keterjangkitan DBD, mengetahui faktor yang berpengaruh besar, dan mengetahui daerah-daerah yang berpotensi tinggi terjangkit DBD.
Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Populasi penelitian berupa kesatuan-kesatuan wilayah kecamatan di Kabupaten Kediri. Pengambilan sampel dilakukan secara random sehingga di dapatkan 12 kecamatan sebagai sampel.Data yang digunakan merupakan data sekunder yang diperoleh dengan cara dokumentasi dari dinas- dinas terkait. Analisis penelitian berdasarkan data yang diperoleh dengan menggunakan model persamaan regresi linier ganda.
Hasil analisis menunjukkan bahwa faktor sosial ekonomi (PDRB, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, kepadatan penduduk, jumlah kunjungan ke puskesmas) dan lingkungan fisik (bangunan bebas jentik nyamuk, fasilitas kesehatan,
curah hujan, ketinggian tempat) mempunyai pengaruh terhadap keterjangkitan DBD di Kabupaten Kediri sebesar 95%. Faktor-faktor yang paling berpengaruh secara berturut-turut adalah bangunan bebas jentik nyamuk dengan nilai p=0,071<0,10, jumlah kunjungan ke puskesmas dengan nilai p=0067<0,10 dan kepadatan penduduk dengan nilai p=0,042<0,10. Hasil analisis kompleks keruangan menunjukkan bahwa kecamatan-kecamatan yang berpotensi tinggi
terjangkit DBD berdasarkan ketiga faktor yang paling berpengaruh yaitu Kec. Ngasem, Kec. Badas, Kec. Puncu, Kec.
Plosoklaten, Kec. Ngancar dan Kec.Ringinrejo.
Kata kunci : keterjangkitan DBD, kondisi lingkungan sosial ekonomifisik, daerah-daerah potensial terjangkit.
Abstract
Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is one of kind healthy problem in Indonesia that is tenderly increasing. Recently, in the beginning of 2015 a mass dengue fever hapenned in Kediri regency. Social economical environment and physical factors is the additional factors. The main idea of this research is knowing the effect of social economical environment and physical factors in dengue fever infected, knowing the biggest factor that take the effect and knowing the areas that highly potential being against by dengue fever.
Research method that used is quantitative. Research population is the unity of the districts in Kediri. Sampling is done randomly so that we got 12 district as a sample. The data that used are secondary data that got by documenting from related agencies. Research analysis is based on the obtained data by using multiple linier regression model.
The result of the analysis shows that socio-economic factors (GDP, education level, type of employment, population density, the volume of clinic visiting) and physic (free larvae and mosquitos building, health facilities,
rainfall, altitude) having effect for dengue fever in Kediri for 95%. The most taking effect thing gradually are free
larvae and mosquitos building with score p=0,071<0,10, the volume of clinic visiting with score p=0,067<0,10 and population density with score p= 0,042<0,10. The complex spatial analysis result shows that the district that highly potential against by dengue fever that based by those three factors are Ngasem district, Badas district, Puncu district, Plosoklaten district, Ngancar district and Ringinrejo district.
Key word :DHF infected, socio-economic and physical conditions, potential areas infected
![](https://journal.unesa.ac.id/public/site/grafik.png)
![](https://journal.unesa.ac.id/public/site/pdf.png)