KONDISI EKONOMI EKS-PETANI DI DESA MADE KECAMATAN LAMONGAN KABUPATEN LAMONGAN

  • YULIANI PRAVITA DEWI

Abstract

Pembangunan perumahan-perumahan yang marak terjadi di daerah pedesaan. Adanya peralihan lahan pertanian yang dijadikan lahan perumahan mengakibatkan tidak adanya lahan pertanian untuk bercocok tanam bagi     petani. Hal ini mempengaruhi pekerjaan sebagai petani terutama petani-petani di Desa Made Kecamatan Lamongan yang beralih pekerjaan sebagai non petani. Pekerjaan sebagai non petani harus dijalaninya meskipun skill yang dimilikinya rata-rata hanya bercocok tanam. Beralihnya pekerjaan mempengaruhi kondisi ekonomi yang dijalaninya saat ini.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) karakteristik kondisi ekonomi dan persepsi eks-petani saat ini yang sudah beralih pekerjaan sebagai non petani. 2) mengetahui perbedaan kondisi ekonomi eks-petani yang dulunya pemilik lahan pertanian dengan eks-petani yang hanya sebagai penggarap atau menyewa lahan.

Jenis penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif.  Penelitian ini merupakan penelitian populasi atau sensus dimana semua populasi dijadikan responden. Subjek penelitian ini adalah seluruh eks-petani  di Desa Made Kecamatan Lamongan yang beralih pekerjaan sebagai non petani sebanyak 101 eks-petani. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, kuisioner dan dokumentasi. Analisis data dengan berpedoman pada data primer yang diperoleh dari hasil kuisioner dan keterangan responden di Desa Made Kecamatan Lamongan dan digunakan analisis deskriptif.

Hasil penelitian ini adalah kondisi perekonomian eks-petani saat ini belum dapat  dikatakan sejahtera. Karakteristik dan persepsi eks-petani diketahui bahwa kondisi ekonomi termasuk dalam kategori sedang. Meskipun demikian, perbaikan perekonomian yang lebih baik yaitu  setelah beralih pekerjaan sebagai non petani. Perbedaan perekonomian yang mencolok terlihat antara eks-petani  pemilik lahan dengan eks-petani penggarap. Eks-petani pemilik lahan berada pada posisi keluarga sejahtera yang mampu mencukupi kebutuhan sehari-hari sedangkan eks-petani penggarap berada pada posisi keluarga kurang sejahtera. Hal ini dikarenakan belum mampu mencukupi semua kebutuhan sehari-hari. Tidak hanya itu dalam hal panen, pemilik lahan mendapatkan semua hasil panen sedangkan penggarap atau menyewa lahan hanya mampu menikmati setengah dari hasil panen tersebut.

Kata kunci: kondisi ekonomi, persepsi eks-petani

Published
2016-07-18
Abstract Views: 12
PDF Downloads: 30