Perbedaan Pengetahuan dan Sikap Kesehatan Reproduksi Remaja Urban dan Rural Kabupaten Lamongan

  • SAYYIDATUL BALQIS SAFIRA

Abstract

Abstrak

 

 

Pernikahan di bawah  umur  merupakan pernikahan yang belum  matang secara  psikologis dan sangat rentan terhadap masalah-masalah kesehatan reproduksi ,sehingga usia perkawinan ideal harus mencapai usia minimal 20 tahun bagi perempuan dan 25 tahun bagi laki-laki. Batasan usia ini dianggap sudah siap baik dipandang dari sisi kesehatan reproduksi maupun perkembangan psikologisnya. Berdasarkan data dispensasi pernikahan di bawah umur yang dilansir dari Pengadilan Agama Kabupaten Lamongan meningkat 10% setiap tahunnya, serta usia pernikahan pertama di Kabupaten Lamongan paling tinggi berada pada Kecamatan Kedungpring sebanyak 106 dan Kecamatan Ngimbang sebanyak 141 berada pada usia di bawah 20 tahun sehingga dapat beresiko terhadap kesehatan reproduksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Perbedaan pengetahuan kesehatan reproduksi di wilayah urban dan rural (2) Perbedaan sikap kesehatan reproduksi  di wilayah urban dan rural.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey dengan pendekatan cross sectional, populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMAN di wilayah urban sebanyak 1918 dan rural sebanyak 1353.Untuk memudahkan dalam pengambilan sampel digunakan purposive sampling 10 % yang diambil dihitung menggunakan rumus Morgan. Purposive sampling yang diperoleh sampel sebanyak 182 responden yang dibagi atas 92 responden di wilayah urban dan 90 responden di wilayah rural.  Pengambilan responden ditentukan secara randomsampling. Teknik analisis data untuk mengetahui perbedaan pengetahuan dan sikap dalam memahami kesehatan reproduksi dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan uji chi squaredengan bantuan program SPSS 16 for windows.

Hasil penelitian mengenai perbedaan pengetahuan dan sikap kesehatan reproduksi remaja  di wilayah  urban dan rural kabuapten lamongan menunjukkan bahwa terdapat perbedaan dalam memahami kesehatan reproduksi antara siswa di wilayah urban dan rural. Hasil analisis Chi square menunjukkan (p=0,000) jika α=0.05 berarti p<0.05 maka dapat disimpulakn bahwa ada perbedaan pengetahuan antara responden yang ada di wilayah urban dan rural di dalam memahami dan mengetahui kesehatan reproduksi.Sedangakan sikap siswa terhadap kesehatan reproduksi di wilayah urban dan rural menunjukkan (p=0,138) jika α=0.05 berarti p>0.05 maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan sikap antara responden yang ada di wilayah urban dan rural di dalam menyikapi masalah kesehatan reproduksi

 

Kata Kunci : Pengetahuan,Sikap, Reproduksi, Remaja, Urban, Rural

 

Abstract

 

 

Early-age marriage is marriage performed by the brides who were not mature and susceptive to the reproduction health problems, therefore the ideal age of marriage is 20 years for woman and 25 years for man. Man who are considered ready  in their reproduction health and psychology. Based on data of early-age marriage reported by Religious Court of Lamongan Regency, it increased 10% per year, and age of first marriage in Lamongan Regency is highest at District of Kedungpring as many as 106 and District of Ngimbang as many as 141, the age are under 20 years, therefore hode were many risks on reproduction health. This research aimed to know (1) the different knowledge of reproduction health at urban zone and rural zone (2) the different attitude of reproduction health at urban zone and rural zone.

The method used in this research was survey with cross sectional approach. Population in this research were 1918 students of state high school in urban zone and 1353 students in rural area. To ease sampling, purposive sampling was used, 10% was taken and calculated by using Morgan formula. The purposive sampling obtained samples of 182 respondents that divided in 92 respondents at urban zone and 90 respondents at rural zone. By using random sampling. Data analysis technique to know the difference of knowledge and attitude in understanding reproduction health was analyzed descriptively by using chi square test assisted with SPSS 16 program for windows.

The result of the research about the difference of knowledge and attitude of adolescent reproduction health at urban zone and rural zone in Lamongan Regency shows that the difference is exist within understanding of reproduction health between student in urban zone and rural zone. Result of chi square analysis shows (p=0,000) if α=0.05 then p<0.05, thus could be concluded that there are difference of knowledge between respondent in urban zone and rural zone within understanding reproduction health. While student attitude toward reproduction health at urban zone and rural zone shows (p=0,138) if α=0.05 then p<0.05, thus could be concluded that there is no different attitude of respondent at urban zone and rural zone within addressing reproduction health problem.

 

Keywords: knowledge, attitude, reproduction, adolescent, urban, rural       

 

Published
2016-08-11
Abstract Views: 32
PDF Downloads: 33