PERSEBARAN KECELAKAAN BUS DI KABUPATEN MADIUN (STUDY KASUS DI KABUPATEN MADIUN) TAHUN 2012-2014

  • MUKHLAS NUROZI ARIF

Abstract

Abstrak 

Kabupaten Madiun menjadi tempat persimpangan tiga jalur utama atau titik temu dari tiga Kabupaten yaitu : Kabupaten Ngawi, Ponorogo dan Nganjuk. Persimpangan tersebut menghubungkan Kabupaten Madiun dengan kabupaten sekitarnya, yang dilalui oleh 3 golongan bus yaitu : bus dalam kota, bus antar kota dalam propinsi (Restu, Jaya, Mandala dan Cendana) serta bus antar kota antar propinsi (Sumber Kencono, Mira, Eka) dan masih memungkinkan dilewati bus pariwisata, memungkinkan terjadinya lonjakan terhadap tingkat kecelakaan. Tujuan penelitian yaitu untuk menggambarkan persebaran kejadian kecelakaan bus dan mendeskripsikan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kecelakaan bus di Kabupaten Madiun tahun 2012-2014. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan rancangan penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dokumentasi, dan triangulasi. Teknik analisis data menggunakan tiga tahapan yaitu, reduksi, penyajian data, dan kesimpulan atau verifikasi. Penelitian ini hanya dilakukan uji kredibilitas (Credibility) dan uji dependabilitas (Dependability) atau reabilitas (Reability) sebagai uji keabsahan data.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa lokasi kejadian kecelakaan bus di jalan kolektor Kabupaten Madiun yang paling sering terjadi yaitu di wilayah kolektor Balerejo. Data kepolisian Polres Madiun menyatakan black spot (titik rawan kecelakaan) berada di Desa Garon Kecamatan Balerejo. Persebaran lokasi kejadian kecelakaan bus di jalan kolektor Kabupaten Madiun tergolong kedalam pola persebaran secara bergerombol (cluster pattern). Faktor-faktor yang mempengaruhi kecelakaan bus antara lain: faktor manusia, faktor fisik jalan, dan faktor cuaca. Faktor yang paling berpengaruh terhadap kecelakaan bus di jalan kolektor Kabupaten Madiun yaitu faktor manusia, ditimbulkan akibat emosi, kelalaian, ugal-ugalan, mengantuk, dan kurang kewaspadaan sopir bus dalam menjalankan kendaraannya.

Kata Kunci: Persebaran, Kecelakaan Bus, Jalan Kolektor, Kabupaten Madiun

Abstract

Madiun regency is the place of three major line intersections or meet point by three regencies i.e : Ngawi Regency, Ponorogo Regency, and Nganjuk Regency. Major line intersections which connecting between Madiun Regency with nearest regency surround it, have crossed by 3 criteria bus that is : regency trajectory, inter regency of regions trajectory (Restu, Jaya, Mandala, and Cendana), inter regency inter region trajectory (Sumber Kencono, Mira, Eka) and still have a probability for crossed by tourism bus, possible to increasing of level accident. The purposive of this study is to explain a distribution of bus accident and describe some factors that cause for bus accidents in Madiun Regency on 2012-2014 periods. This study using qualitative method by study case. The method of data collecting is by interview, observation, documentation, and triangulation. The method of data analyzing has three phase that is, reduction, data presenting, and conclusion or verification. As data validation, this study is only by credibility test, dependability test or reability.

The result of this study is showing that place which the most happening of bus accidents in collector road Madiun Regency, exactly on collector area of Balerejo. Madiun Regency Police Administrative Unit data have been explained the blackspot area is on Garon village District Of Balerejo The place of bus accident distribution on collector road in Madiun Regency are including into cluster pattern The factors which have influence of bus accident there are : human factor, road condition faktor, and weather factor. The most influencing factor of bus accident on collector road in Madiun Regency is human factor, that cause by  emotion, negligent, mischievous, feel sleepy, and less of wary by bus driver on driving its vehicle.

KeyWords : Distribution, Bus Accident, Collector Road, Madiun Regency.

Published
2016-08-23
Abstract Views: 12
PDF Downloads: 17