PENGARUH TINGKAT SOSIAL EKONOMI PERILAKU 3M PLUS DAN ABATISASI DAN KONDISI SANITASI LINGKUNGAN TERHADAP KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KECAMATAN PACET KABUPATEN MOJOKERTO

Authors

  • FAJRI SA IIDA

Abstract

Data Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) tahun 2015 Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto menyatakan bahwa Kabupaten Mojokerto tergolong sebagai daerah Kejadian Luar Biasa (KLB) Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan 337 kasus dan 14 kematian. Kecamatan Pacet adalah satu dari 18 Kecamatan di Kabupaten Mojokerto yang tergolong daerah KLB DBD. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: 1) pengaruh tingkat sosial ekonomi, 2) pengaruh perilaku 3M PLUS, 3) pengaruh perilaku abatisasi, 4) pengaruh kondisi sanitasi lingkungan dan 5) faktor yang paling berpengaruh terhadap kejadian DBD di Kecamatan Pacet Kabupaten Mojokerto.

Jenis penelitian ini adalah penelitian metode survey dengan rancangan case control yaitu setiap subjek kasus (+) DBD dicarikan subjek kontrolnya (-) DBD dengan variabel matching yaitu umur. Lokasi dalam penelitian ini adalah Kecamatan Pacet di Kabupaten Mojokerto. Pengambilan sampel responden dilakukan secara proporsional sampling dari data bulan Desember tahun 2015 hingga Mei tahun 2016 sejumlah 46 kasus. Analisis data menggunakan program SPSS versi 16.0. Uji yang digunakan untuk mengetahui adanya pengaruh menggunakan uji chi square dan OR (Odd Ratio), sedangkan untuk mengetahui faktor yang paling berpengaruh menggunakan uji regresi logistik berganda.

Hasil analisis dengan menggunakan uji chi square terdapat pengaruh yang signifikan antara kondisi sanitasi lingkungan X² = 7,362 dengan (p = 0,007 < a = 0,05 dan OR = 3,52). Variabel yang tidak berpengaruh yaitu tingkat sosial ekonomi dengan indikator : tingkat pendidikan p = 0,738, dan tingkat pendapatan p = 0,095, serta perilaku 3M PLUS p = 0,399, dan perilaku abatisasi p = 0,829. Hasil menggunakan uji regresi logistik berganda secara keseluruhan variabel penelitian, diketahui bahwa faktor yang paling berpengaruh adalah kondisi sanitasi lingkungan (p = 0,004 < a = 0,05), dan secara keseluruhan indikator variabel penelitian yang berpengaruh signifikan terhadap kejadian DBD di Kecamatan Pacet adalah tingkat pendapatan p = 0,024, perilaku menguras Tempat Penampungan Air (TPA) p = 0,002, perilaku menutup rapat TPA p = 0,021, perilaku menggantung pakaian p = 0,047, dan pencahayaan p = 0,005. Indikator variabel penelitian yang paling berpengaruh adalah menguras TPA p = 0,002.

Kata Kunci : Kondisi Sanitasi Lingkungan, Menguras TPA, Kejadian Demam Berdarah Dengue, Variabel Matching. 

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2017-01-16
Abstract views: 39 , PDF Downloads: 100