Persepsi Masyarakat Desa Pulorejo Terhadap Pasar Dawarblandong Kabupaten Mojokerto
Abstract
Abstrak
Kecamatan Dawarblandong memiliki pasar tradisional, yaitu Pasar Dawarblandong. Pasar tersebut terletak di Desa Pulorejo yang dikelola oleh pemerintah desa setempat. Pasar Dawarblandong didirikan pada tahun 2009 dan belum berfungsi secara maksimal. Berdasarkan dari hasil survei diketahui bahwa jumlah kios yang berada di Pasar Dawarblandong sejumlah 216 buah kios, namun sampai saat ini hanya 22 atau 20% kios yang ditempati oleh pedagang. Pedagang yang berada di pasar sampai saat ini tidak mengalami pertambahan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui persepsi masyarakat Desa Pulorejo terhadap Pasar Dawarblandong Kabupaten Mojokerto.
Populasi penelitian ini adalah pedagang yang tinggal di Desa Pulorejo sebanyak 317 orang pedagang dengan sampel sebanyak 76 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dan dijelaskan secara kualitatif.
Hasil penelitian ini dapat dilihat sebagai berikut: 1) 61,84% responden berpendapat bahwa harga sewa kios di Pasar Dawarblandong mahal, 2) 43,42% berpendapat kondisi listrik di Pasar kurang layak, 3) 44,73% berpendapat kondisi air di kamar mandi pasar buruk, 4) 42,11% berpendapat kebersihan kamar mandi pasar kotor, 5) 42,11% berpendapat kondisi tempat parkir di pasar kurang layak, 6) 47,37% berpendapat tempat ibadah atau mushola di pasar kurang layak. Berdasarkan hasil analisis dari keseluruhan variabel bahwa yang paling berpengaruh terhadap persepsi masyarakat Desa Pulorejo terhadap Pasar Dawarblandong adalah harga sewa kios yang terlalu mahal. Pedagang di Desa Pulorejo lebih memilih berdagang di rumah masing-masing agar tidak perlu mengeluarkan biaya untuk menyewa kios dan lebih efisien serta efektif dari pada berdagang di pasar yang baru dibangun. Para pedagang juga takut jika berdagang di pasar pelanggan mereka menjadi berkurang.
Kata kunci : Persepsi pedagang, harga sewa kios
Abstract
Dawarblandong sub-district has a traditional market, namely Dawarblandong market. That traditional market located in Pulorejo Village which manage by local village government. Traditional market of dawarblandong was built in 2009 and it hasn’t functioned optimally yet. Based on the result of survey, total of the stand on this market is 216 stands, but till now only 22 stands or 20% stand which functioned by merchant. There is no addition on the number of merchant. This research aims to determine perception of pulorejo village population on traditional market of dawarblandong in Mojokerto District.
The population of this research is 317 merchants, and 76 merchants was for sampled. The technique of data collection is interview and documentation. This research is using quantitative descriptive analyzing and describe by qualitative way.
The result of this research are: 1) 61,84 respondents have perception that cost of rent on Dawarblandong traditonal market is expensive. 2) 43,42% have perception that electrical at Dawarblandong traditonal market is unworthy 3) 44,73% have perception that water condition is unhealthy 4) 42,11% have perception that toilet at Dawarblandong traditional market is dirty 5) 42,11% have perception that parking area condition is unsafe 6) 47,37% have perception that prayer room is unworthy. Based on the result of all variables analyzing, expensive cost to rent is the most influence on perception of the population. Merchant on Pulorejo village is choosing to sell commodities in their own house so they don’t pay a cost for stand rent and more effective efficient than using stand at market which built a moment ago. Merchants also have a fear if they using stand at that market it will decrease their customer
Keywords: Perception of merchant, stand rental price
Downloads
Downloads
Published
Issue
Section
Abstract views: 104
,
PDF Downloads: 49