ANALISIS KEPADATAN LALU LINTAS BUNDARAN SATELIT SEBELUM DAN SESUDAH PEMBANGUNAN OVERPASS MAYJEN SUNGKONO KOTA SURABAYA

  • SINKA AYU ZENDY ANGGITA
  • DIAN AYU LARASATI

Abstract

Abstrak
Surabaya memiliki tingkat kemacetan yang cukup tinggi, hal ini seiring laju pertumbuhan penduduk yang terus meningkat. Salah satu jalan yang rawan kemacetan di kota Surabaya adalah ruas jalan Mayjen Sungkono-M. Hr. Mohammad, tepatnya di Bundaran Satelit. Upaya pemerintah dalam mengurangi kemacetan dengan pembangunan overpass Mayjen Sungkono, hal ini diharapkan dapat merubah kepadatan ruas jalan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar satuan mobil penumpang, derajat kejenuhan, serta analisis geografis sebelum dan sesudah pembangunan overpass Mayjen Sungkono.
Teknik pengumpulan data menggunakan metode pengukuran, dokumentasi, dan wawancara. Data utama berupa volume lalu lintas, waktu kemacetan, panjang antrian kemacetan, dan kapasitas jaringan jalan. Data sekunder yakni data monografi, peta administrasi dan tata guna lahan kota Surabaya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Satuan mobil penumpang yang melintas di Bundaran Satelit sebelum pembangunan overpass memiliki rata-rata 2.561 smp/jam, sedangkan sesudah pembangunan overpass mengalami penurunan menjadi rata-rata 1.921 smp/jam. 2) Tingkat derajat kejenuhan di jalan Bundaran Satelit, jalan M. Hr. Mohammad, dan jalan KH. A. W. Saimin sebelum dan sesudah pembangunan overpass termasuk dalam tipe F yaitu mengalami arus terhambat, kecepatan rendah, volume melebihi kapasitas, banyak berhenti. 3) Analisis geografis meliputi keruangan yaitu menurunnya jumlah satuan mobil penumpang dan tingkat derajat kejenuhan termasuk tipe F, kompleks wilayah yaitu pola kemacetan yang memanjang ke arah barat, dan kelingkungan yaitu banyaknya kadar polutan dan sisa-sisa bahan pembangunan overpass yang belum dibersihkan.
Kata kunci: kemacetan, pembangunan overpass, satuan mobil penumpang.
Published
2019-07-23
Section
Articles
Abstract Views: 48
PDF Downloads: 199