KAJIAN KEBERADAAN INDUSTRI BATU BATA TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI PEKERJA DAN LINGKUNGAN DI KECAMATAN TROWULAN KABUPATEN MOJOKERTO

  • YUNAN LAKSAWANA MUZAKKI
  • WIWIK SRI UTAMI

Abstract

Abstrak
Industri batu bata merupakan industri kerajinan rumah tangga yang menggunakan proses cukup sederhana, modal relatif rendah, dan bahan bakunya adalah tanah. Jumlah industri batu bata di Kecamatan Trowulan yang menggali tanah ada 197 unit dengan 267 pekerja lebih banyak dibandingkan dengan industri yang mendatangkan tanah ada 105 unit dengan 143 pekerja. Akitivitas industri dalam kondisi non fisik mengakibatkan penambahan pendapatan pekerja dan perubahan mata pencaharian sedangkan dalam kondisi fisik mengakibatkan hilangnya Top soil, karena kedalaman galiannya mencapai 1 - 2 meter. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi sosial ekonomi pekerja dan lingkungan yang diakibatkan industri batu bata di Kecamatan Trowulan.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian survei yang dilaksanakan di wilayah Kecamatan Trowulan dengan populasi 267 pekerja dan melibatkan 80 responden yang terdiri dari 10 responden pengusaha/pemilik industri batu bata dan 70 responden pekerja. Teknik pengambilan sampel menggunakan sampling stratified dengan mempertimbakan jumlah responden pekerja yang menggali tanah disetiap wilayah desa, dan teknik analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan pekerja industri batu bata di Kecamatan Trowulan berada dibawah Upah Minimum Kabupaten (UMK) Mojokerto (3.851.983,38). Pendapatan pekerja ditentukan dalam tiga sistem upah; Sistem mingguan terdapat 36 (51,4%) pekerja mendapatkan upah Rp. 200.000 – Rp. 249.000 sebanyak 21 (58,3%). Sistem bulanan terdapat 10 (14,3%) pekerja mendapatkan upah Rp. 800.000 – Rp. 849.000 sebanyak 5 (50%). Sistem borongan terdapat 24 (34,3%) pekerja mendapatkan upah Rp. 2.500.000 – Rp. 2.900.000 sebanyak 10 (41%). Pekerja industri batu bata berkerja selama 11 – 20 tahun sebanyak 38 (54,3%). Mayoritas pekerja berstatus sampingan sebanyak 52 (74,3%). Kondisi penurunan lapisan permukaan tanah/hilangnya top soil seluas 15.685 m2 dengan kedalaman rata-rata 1,25 meter.
Kata kunci: Industri Batu Bata, Kondisi, Sosial Ekonomi, Lingkungan
Published
2019-07-31
Section
Articles
Abstract Views: 103
PDF Downloads: 1056