PENGARUH FAKTOR-FAKTOR RUMAH SEHAT DAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) TERHADAP KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WARU KECAMATAN WARU KABUPATEN SIDOARJO

  • Nova Ian Prasetya
  • KUSPRIYANTO

Abstract

Abstrak
Kabupaten Sidoarjo menempati peringkat tiga terbanyak berdasarkan jumlah penderita tuberkulosis di Provinsi Jawa Timur pada tahun 2018 dan pencapaian penemuan dan pengobatan tuberkulosis masih rendah yaitu 45%. Salah satu unit pelayanan kesehatan yang memiliki insiden tinggi adalah wilayah kerja Puskesmas Waru. Wilayah kerja Puskesmas Waru memiliki pencapaian penemuan dan pengobatan tuberkulosis terendah peringkat satu dari lima unit pelayanan kesehatan yang menduduki jumlah insiden terbanyak di Kabupaten Sidoarjo. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui 1) pengaruh umur, tingkat pendidikan, pekerjaan, jenis kelamin, rumah sehat, dan PHBS terhadap kejadian tuberkulosis paru 2) variabel yang paling berpengaruh terhadap kejadian tuberkulosis paru 3) pola persebaran penyakit tuberkulosis paru di wilayah kerja Puskesmas Waru.
Jenis penelitian ini adalah survei menggunakan metode case control dengan teknik analisis uji chi-square dan uji regresi logistik berganda. Responden untuk penelitian ini ditentukan dengan subyek kasus sebanyak 51 orang pasien positif menderita tuberkulosis paru dan subyek kontrol sebanyak 51 orang yang tidak menderita tuberkulosis paru dengan matching 2 km dari Puskesmas Waru. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis uji chi-square dan uji regresi logistik berganda.
Hasil penelitian dengan menggunakan uji chi-square variabel yang berpengaruh adalah umur dengan sig. umur p < α, p = (0,027 < 0,05) dan tingkat pendidikan dengan sig. pendidikan p < α, p = (0,000 < 0,05) . Variabel yang paling berpengaruh adalah tingkat pendidikan (p sig. = 0,001) dengan nilai Odd Ratio (OR) sebesar 0,115 yang artinya responden dengan pendidikan dasar mempunyai risiko atau kemungkinan tidak terkena penyakit tuberkulosis sebesar 0,115 kali dibandingkan dengan responden dengan pendidikan menengah atas, dengan kata lain responden dengan pendidikan menengah atas memiliki kemungkinan tidak terkena penyakit tuberkulosis sebesar 1/0,115 = 8,7 kali dibandingkan responden dengan pendidikan dasar. Pola persebaran penderita tuberkulosis paru di wilayah kerja Puskesmas Waru termasuk pola acak.
Kata Kunci: Tuberkulosis, Rumah Sehat, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), Case Control
Published
2020-01-14
Section
Articles
Abstract Views: 179
PDF Downloads: 212