ADAPTASI PETANI DALAM BUDIDAYA PERTANIAN PADA MUSIMPENGHUJAN DAN KEMARAU DI DESAGUNUNGSARI KECAMATAN BAURENOKABUPATEN BOJONEGORO

Abstract

ADAPTASI PETANI DALAM BUDIDAYA PERTANIAN PADA MUSIM
PENGHUJAN DAN KEMARAU DI DESAGUNUNGSARI KECAMATAN BAURENO
KABUPATEN BOJONEGORO
Andri Estining Sejati
Mahasiswa S1 Pendidikan Geografi, anes_unes36@yahoo.com
Drs. H. Daryono M.Si
Dosen Pembimbing Mahasiswa
Abstrak
Desa Gunungsari berada di bantaran hilir bengawan Solo, setiap tahun pada musim penghujan seluruh areal pertanian
seluas 135 hektar terendam banjir luapan bengawan Solo. Sebaliknya pada musim kemarau mengalami kekurangan
air karena curah hujan bulanan dibawah 60 mm. Keadaan musim demikian menuntut petani untuk memikirkan jalan
keluar agar dapat melangsungkan budidaya pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adaptasi petani
dalam budidaya pertanian pada musim penghujan dan kemarau di desa Gunungsari kecamatan Baureno kabupaten
Bojonegoro. Jenis penelitian ini adalah survei dengan populasi 385 KK petani yang lahan pertaniannya mengalami
banjir musiman pada musim penghujan dan pengambilan sampel dengan teknik proporsional random sampling
sebanyak 80 KK. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan dokumentasi, selanjutnya data
yang terkumpul dianalisis menggunakan deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian ini dapat dideskripsikan sebagai
berikut (1) adaptasi petani dalam budidaya pertanian pada musim kemarau meliputi : petani memulai menanam pada
bulan Juni setelah memastikan banjir musiman surut, sementara air di sungai masih tersedia untuk dipompa ke sungai
tersier tanpa harus memompa dari sungai utama (bengawan Solo). Upaya mengadakan air ke sawah pada musim
kemarau dengan cara pompanisasi yaitu memompa bengawan Soloke sungai sekunder, dari sungai sekunder dipompa
menuju sungai tersier, dari sungaitersier dialirkan menuju petak-petak sawah untuk memenuhi kebutuhan air tanaman
Padi. Dalam rangka adaptasi untuk mengadakan air melalui pompanisasi, petani harus menyisihkan 16 % hasil panen.
(2) Adaptasi petani dalam budidaya pertanian pada musim penghujan meliputi : petani memulai tanam sebelum
musim penghujan datang yaitu pada bulan Oktober, supaya bisa memanen sebelum banjir musiman datang. Cara
menanam petani dibantu dengan alat taju supaya Padi dapat langsung ditanam pada lahan pertanian yang kering.
Hambatan dalam adaptasi yaitu petani tidak mampu memberantas hama yang menyerang tanaman Padi secara tuntas
seperti hama Tikus, Burung Pipit, dan Keong Mas. Hal itu dikarenakan siklus hidup hama dapat terus bertahan akibat
tersedianya makanan sepanjang tahun yaitu tanaman Padi.
Kata kunci : Adaptasi petani, budidaya, penghujan, kemarau
Abstract
Gunungsari village located on the banks of the bengawan Solo downstream, every year during the rainy season the
whole area of 135 hectares of agricultural overflowing bengawan Solo flood. In contrast to the dry season water
shortages because of monthly rainfall below 60 mm. Seasonal conditions so require farmers to think of a way out in
order to establish agricultural cultivation. This study aims to determine the adaptability of farmers on agricultural
cultivation in the rainy season and drought in the Gunungsari village Baureno district Bojonegoro. This research is a
survey of 385 households with a population of farmers who seasonally flooded agricultural land in the rainy season
and sampling with proportional random sampling technique as many as 80 families. Data collection techniques used
were interviews and documentation, then the data were analyzed using descriptive quantitative. The results of this
study can be described as follows (1) the adaptation of farmers in agricultural cultivation in the dry season include:
farmers start planting in June after seasonal floods recede sure, while the water in the river is still available to be
pumped into the river without having to tertiary pumping of the main river ( Solo river). Efforts to conduct water to
the paddy fields during the dry season by pumping the Solo river to river pumping the secondary, the secondary
stream is pumped from the river to the tertiary, tertiary river flowed into rice fields to meet the water needs of rice
plants. Adaptation in order to hold the water through pumping, farmers must set aside 16% of the crop.(2) Adaptation
of farmers in agricultural cultivation in the rainy season include: farmers start planting before the rainy season
comes in October, in order to harvest before seasonal floods came. How to grow farmers assisted with taju tool that
Rice can be planted directly in the dry farmland. Barriers to adaptation that farmers are not able to eradicate pests
that attack crops such as pests thoroughly Rice Rat, Sparrow, and Keong Mas. That's because the life cycles of pests
can continue to survive due to the availability of food throughout the year, namely rice plants.
Key words : Adaptation of farmers, farming, rainy, dry