KAJIAN MIGRAN ULANG-ALIK DI DESA ABAR-ABIR KECAMATAN BUNGAHKABUPATEN GRESIK

  • IYUL AGUSTIN F

Abstract

KAJIAN MIGRAN ULANG-ALIK DI DESA ABAR-ABIR KECAMATAN BUNGAH
KABUPATEN GRESIK
Iyul Agustin Fauziyah
Mahasiswa S1 Pendidikan Geografi, Iyulagustinf@ymail.com
Ketut Prasetyo
Dosen Pembimbing Mahasiswa
Abstrak
Sempitnya lahan pertanian dan terbatasnya kesempatan kerja di luar sektor pertanian di daerah asal menyebabkan
penduduk usia kerja melakukan mobilitas keluar daerah asal untuk mencari pekerjaan. Kondisi ini terjadi di desa
Abar-Abir Kecamatan Bungah Kabupaten Gresik yang secara umum penduduknya banyak melakukan mobilitas
ulang-alik.Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui karakteristik Sosial Ekonomi dan Demografi
migran ulang-alik di Desa Abar-Abir, (2) Untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya mobilitas
ulang-alik, (3) Untuk mengetahui keterkaitan kondisi wilayah terhadap fenomena mobilitas ulang-alik di Desa AbarAbir.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian sensus. Subjek penelitiannya adalah
seluruh penduduk Desa Abar-Abir yang berusia 15 tahun ke atas dan melakukan mobilitas ulang-alik dengan tujuan
bekerja yang berjumlah 252 orang. Teknik Pengumpulan datanya adalah dengan melakukan wawancara dan
dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Berdasarkan hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa: (1) Migran ulang-alik sebagian besar berjenis kelamin laki-laki. Berusia 25-29 tahun. Berstatus
kawin. Memiliki tanggungan sebesar 3 orang. Berpendidikan tamat SMA. Bekerja sebagai petani dan buruh tani di
daerah asal. Bekerja sebagai buruh pabrik di daerah tujuan. Menggunakan kendaraan pribadi. Melakukan mobilitas
ulang-alik karena jaraknya yang dekat dengan daerah asal. Sebagian besar tidak memiliki lahan pertanian dan
sebagian kecil yaitu sebanyak 60 orang memiliki lahan pertanian. Mempunyai pengalaman bermigrasi rata-rata
selama 6 tahun. Memilih daerah gresik sebagai daerah tujuan. Mempunyai pendapatan rata-rata Rp. 909.639 di
daerah asal, dan mempunyai pendapatan Rp.1.654.643 di daerah tujuan (2) Faktor penyebab terjadinya mobilitas
ulang-alik adalah sulit mencari pekerjaan di luar sektor pertanian di daerah asal dan mudahnya mencari pekerjaan di
daerah tujuan (3) Keterkaitan kondisi wilayah terhadap terjadinya fenomena mobilitas ulang-alik di Desa Abar-abir
jika ditinjau berdasarkan pendekatan ekologis menggunakan tema human behaviour, menunjukkan bahwa terjadinya
mobilitas penduduk di Desa Abar-abir adalah karena semakin sempitnya lahan pertanian sementara pekerjaan di luar
sektor pertanian di desa sangat terbatas jumlahnya sehingga kondisi lingkungan desa di anggap kurang
menguntungkan. Maka untuk menyikapi kondisi tersebut banyak penduduk desa yang melakukan perpindahan atau
mobilitas ke daerah lain terutama kota Gresik yang menyediakan banyak lapangan pekerjaan. Hal inilah yang
mengakibatkan terjadinya pergeseran pekerjaan dari sektor pertanian ke non pertanian serta mendorong terjadinya
migrasi penduduk keluar dalam bentuk pola migrasi harian atau ulang-alik di Desa Abar-abir.
Kata kunci : Karakteristik Sosial Ekonomi Demografi, Mobilitas Ulang-alik
Abstract
Narrow agricultural field and limited job vacancy out of agricultural sector in region cause working inhabitants
mobilize from their region to seek a job. This condition occurs in Abar-Abir Village, Bungah subdistrict Gresik
regency in which generally most of its inhabitants do suttle mobility.The aims of this research are (1) to know
characteristic of economic social and demography shuttle migrant in Abar-Abir village, (2) to know factors which
cause shuttle mobility, (3) to know the relation between condition of the region and phenomenon of the shuttle mobility
in Abar-Abir village. Kind of the research used in this study is census research. Subject of the research is all
inhabitants in Abar-Abir village who are in 15 years old or up and they do shuttle mobility. They are about 252
inhabitants. Technique of data collection used is interview and documentation. Data analysis used in this study is
quantitative descriptive analyisis.Based on result of the research, it can be concluded that : (1) Most of the shuttle
migrants are male. They are about 25-29 years old. Their status are merried who have responsible of 3 members of
family. Their education are senior high school graduation. Their occupation are as farmers in their region and as
factory workers or official employee in the destination area. They ride their own vehicle to do their shuttle mobility
because their factory is near from their region. Most of them do not have agricultural field and only 60 people who
have agricultural field. They have migration experience about 6 years. They choose Gresik area as their destination
area. They get salary about Rp 909.639 in the region and Rp 1.654.643 in the destination area. (2) the factors which
cause shuttle mobility occur are the difficulty of seeking a job out in agricultural sector in the region and it is easy of
seeking a job in the destination area. (3) the relation between condition of the region and the phenomenon of shuttle
mobility in Abar Abir village, observed by ecological approach using human behaviour theme, show that shuttle
mobility occurs in Abar Abir Village because the agricultural field in the region is narrow and job vacancy out of
agricultural sector is limited. That condition is considered as disadvantage condition for the inhabitants. Therefore, to
solve this condition, many inhabitants move or mobilize to other area, Gresik, especially which provides many job
vacancies. This case causes job shift from agricultural sector to non agricultural sector and motivates inhabitant
migration occured in the form of daily migration or shuttle mobility in Abar- Abir village.
Key words : Characteristic of demography economic social, shuttle mobility.

Published
2013-07-24
Abstract Views: 7
PDF Downloads: 84