PEMANFAATAN DATA PENGINDERAAN JAUH UNTUK PEMETAAN POTENSI DAERAH RAWAN KEKERINGAN DI KABUPATEN NGAWI

  • Fitriana Febriyanti Unesa
  • Aida Kurniawati Unesa

Abstract

Kabupaten Ngawi merupakan salah satu kabupaten di Jawa Timur yang setiap tahunnya mengalami kekeringan. Menurut data yang dipublikasi oleh BPBD Kabupaten Ngawi pada tahun 2020 terdapat 42 desa mengalami kekeringan. Berbagai informasi mengenai potensi daerah kekeringan sangat diperlukan bagi masyarakat untuk membantu pemerintah menanggulangi bencana kekeringan. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan peta persebaran daerah yang berpotensi mengalami kekeringan.

Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Penelitian ini menggunakan data peninderaan jauh berupa Citra Landsat 8 OLI/TIRS yang dapat mengindentifikasi Land Surface Temperature. Data lain yang termasuk dalam parameter kekeringan yakni curah hujan, kemiringan lereng, dan penggunaan lahan. Data yang telah dikumpulkan dari berbagai sumber diolah dengan metode skoring setiap parameter sesuai dengan klasifikasi yang ditetapkan. Parameter yang telah diberikan skor kemudian dilakukan overlay menggunakan aplikasi ArcMap 10.5.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi kekeringan di Kabupaten Ngawi diklasifikasikan menjadi 4 kelas yakni kelas tidak rawan, kelas cukup rawan, kelas sedang, dan kelas sangat rawan. Kelas tidak rawan memiliki luas 237 ha atau 0,17% dari total wilayah yang dominan di Kecamatan Karangjati dan Kecamatan Padas. Kelas cukup rawan memiliki luas 93.524,44 ha atau 66,74% dari total wilayah yang dominan di Kecamatan Paron, Kecamatan Karanganyar, Kecamatan Widodaren, dan Kecamatan Kedunggalar. Kelas sedang memiliki luas 46.280,53 ha atau 33,03% dari total wilayah yang dominan di Kecamatan Kendal dan Kecamatan Ngawi. Kelas sangat rawan memiliki luas 80,58 ha atau 0,06% dari total wilayah dominan di Kecamatan Sine.

Kata Kunci: Kekeringan, Penginderaan Jauh, daerah rawan

Published
2021-05-19
Abstract Views: 301
PDF Downloads: 618