“Kajian Tentang Siswa Putus Sekolah Pada Tingkat SMA/SMK Di Kabupaten Gresik(Studi Kasus Di Kecamatan Gresik Kabupaten Gresik)”

  • MAULUDEA MEGA ARIZONA

Abstract

“Kajian Tentang Siswa Putus Sekolah Pada Tingkat SMA/SMK Di Kabupaten Gresik
(Studi Kasus Di Kecamatan Gresik Kabupaten Gresik)”
Mauludea Mega Arizona
Mahasiswa S1 Pendidikan Geografi, mauludeaa@gmail.com
Abstrak
Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan Gresik tahun 2011-2012, di Kecamatan Gresik terdapat siswa putus
sekolah dengan jumlah terbanyak dibandingkan kecamatan lain yang ada di Kabupaten Gresik. Jumlah siswa
putus sekolah adalah sebanyak 1,82% dari jumlah siswa SMA/SMK (63 siswa). Penyebabnya adalah kondisi
sosial orang tua, kondisiekonomi orang tua, dan psikologis anak.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori dari Willis mengenai faktor yang menyebabkan putus
sekolah. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus.
Lokasi penelitian berada di Kecamatan Gresik, Kabupaten Gresik. Dalam penelitian kualitatif tidak ditentukan
sampel yang dijadikan subyek penelitian. Subyek penelitian adalah perwakilan dari Dinas Pendidikan Gresik,
guru, orang tua dan anak yang putus sekolah pada tingkat SMA/SMK yang bersekolah di wilayah Kecamatan
Gresik. Prosedur pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam (indept interview) dengan teknik
snowball sampling. Pengecekan keabsahan data dilakukan dengan kredibilitas (peningkatan ketekunandan
melakukan triangulasi), tranferabilitas, dependabilitas, dan konfirmabilitas.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa faktor yang menyebabkan kejadian putus sekolah pada tingkat
SMA/SMK di Kecamatan Gresik adalah psikologis anak itu sendiri, dan kondisi sosial orang tua. Kondisi
psikologis anak adalah motivasi dalam diri anak untuk tetap melanjutkan sekolah, dan kondisi sosial orang tua
yaitu jenis pekerjaan. Faktor yang dominan adalah faktor intern, diantaranya karena malas,menikah, dan
keinginan untuk bekerja. Faktor ekstern yang mempengaruhi adalah pengaruh lingkungan dan kurangnya
pengawasan orang tua. Persebaran anak putus sekolah menunjukkan bahwa aksesbilitas di Kecamatan Gresik
tidak berpengaruh pada anak putus sekolah. Upaya pemerintah untuk mengatasi kejadian putus sekolah pada
tingkat SMA/SMK di Kecamatan Gresik adalah pemberian dana bantuan kepada sekolah-sekolah. Selain itu
dilaksanakan juga program yang menjadikan suatu desa sebagai desa percontohan pendidikan yang disebut
“Desa Berwawasan Pendidikan”.
Kata Kunci :Putus Sekolah
Abstract
Based on Gresik Education Department data at 2011-2012, Gresik District has the higest number of dropout
students compared to the others distrisct in Gresik Region. Those are 1,82 % of the total students (63 students).
The causes of dropout are social condition of parents, economical condition of parents, and child’s own
pshycology.
Theory used in this research is the theory of Willis about the factors that cause dropout. The research method used
is qualitative research with sample study research. The location of the research is in Gresik District, Gresik
Regency. In qualitative research not specified sample being reseach subject. The reseach subject are
representation of Gresik Education Departement, teacher, parents, and children dropped out of school at Senior
High School/Vocational High School level who studied in Gresik District. Procedure of data collection is done by
indepth interview with snowball sampling technic. Checking validity of the data uses credibility (increasing
persistence and doing triangulation), tranferabllity, dependability, and confirmability.
Based result the research it can be concluded that causes of dropout at the Senior High School/Vocational High
School level in Gresik District are the child’s own pshycology and social condition of parents. The child’s
psychological condition is the motivation inside the children to continue their study, and social condition of
parents is type of work. The dominant factor is internal factors, as like laziness, marrying and desire to work. The
eksternal factors are enviromental influence and the lack of parents care. The spread of drop out children shows
that accessibility in Gresik District does not affect on the drop out students. The effort of goverment in solving
drop out of school problem at Senior High School/Vocational High School level in Gresik District is by giving
donation to the schools. Besides, the goverment also implemented a program that makes a village be called “Desa
Berwawasan Pendidikan”.
Keywords:Drop Out

Published
2013-08-27
Abstract Views: 12
PDF Downloads: 87