ANALISA DAYA DUKUNG LAHAN PERTANIAN BERDASAR HASIL PRODUKSI KOMODITAS TANAMAN PANGAN DI KABUPATEN NGAWI TAHUN 2020

  • Achmad Masrukhan Unesa
  • Nugroho Hari Purnomo Unesa

Abstract

Abstrak

 

Luas lahan pertanian di wilayah Kabupaten Ngawi 2020 mengalami adanya penurunan sebesar 15,46% dari tahun sebelumnya. Penurunan luas lahan pertanian tahun 2019 sebesar 27,27 Ha meningkat menjadi 32,46 Ha, akibat alih fungsi lahan untuk memenuhi jumlah kebutuhan penduduk yang semakin meningkat setiap tahunnya. Permasalahan tersebut mengakibatkan menurunnya daya dukung lahan pertanian dan apabila tidak ditanggapi dengan serius dapat menyebabkan (food trap) atau ketergantungan terhadap adanya pasokan komoditas pangan dari luar. Penelitian ini bertujuan 1. Untuk mengetahui angka ketersediaan lahan dan kebutuhan lahan di Kabupaten Ngawi. 2. Menentuan status daya dukung lahan pertanian di Kabupaten Ngawi. 3. Untuk mengetahui kemampuan sektor pertanian di Kabupaten Ngawi.

Penilitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Data sekunder diperoleh dari BPS Kabupaten Ngawi dan diolah menggunakan analisis cluster hirarki. Penentuan status daya dukung lahan menggunakan konsep berdasarkan Permen LH No. 17 tahun 2009 dengan cara membandingkan ketersediaan lahan ( SL ) dengan kebutuhan lahan (DL).

Hasil penelitian menunjukkan seluruh wilayah kecamatan di Kabupaten Ngawi mempunyai angka kebutuhan lahan yang lebih tinggi dari pada ketersediaan lahan, sehingga dapat disimpulkan bahwasannya status daya dukung di Kabupaten Ngawi mengalami status defisit.

Kata kunci: lahan pertanian, komoditas pangan dan daya dukung lahan

 

Abstract

The area of ​​agricultural land in the Ngawi Regency area in 2020 has decreased by 15.46% from the previous year. The decrease in the area of ​​agricultural land in 2019 by 27.27 Ha increased to 32.46 Ha, due to the conversion of land to meet the increasing needs of the population every year.These problems result in a decrease in the carrying capacity of agricultural land and if not taken seriously, it can lead to (food trap) or dependence on the supply of food commodities from outside. This study aims 1. To determine the number of land availability and land requirements in Ngawi Regency. 2. Determining the status of the carrying capacity of agricultural land in Ngawi Regency. 3. To determine the ability of the agricultural sector in Ngawi Regency.

This research uses a quantitative descriptive method. Secondary data was obtained from BPS Kabupaten Ngawi and processed using hierarchical cluster analysis. Determination of the status of the carrying capacity of the land using the concept based on the Minister of Environment Regulation No. 17 of 2009 by comparing the availability of land (SL) with land requirements (DL).

The results show that all sub-districts in Ngawi Regency have a higher number of land requirements than land availability, so it can be concluded that the carrying capacity status in Ngawi Regency is experiencing a deficit status.

Keywords: agricultural land, food commodities and land carrying capacity

Published
2021-08-04
Abstract Views: 456