ANALISIS TINGKAT KERAWANAN TANAH LONGSOR DI KECAMATAN NGEBEL KABUPATEN PONOROGO BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFI

Abstract

Abstrak

Kecamatan Ngebel termasuk salah satu Zona Fisiografi Pegunungan Wilis beserta Kecamatan Pupus, Gondowido, Talun. Wilayah tersebut didominasi perbukitan dengan ketinggian berkisar 375 - 800 meter dari permukaan laut dan kelerengan berkisar 8 - >40%. Di Kecamatan Ngebel ini juga terdapat formasi Geologi Batuan gunung api Wilis, Morfonit Ngebel, Morposet Patukbanteng-jeding, sedangkan untuk jenis tanahnya mayoritas terdiri dari Latosol coklat, Mediteran coklat tua, Latosol coklat kemerahan, dan Assosiasi andesol yang relatif peka terhadap longsor. Curah hujan tinggi berkisar 2000 - >3000 mm/tahun membuat Kecamatan Ngebel rawan terhadap terjadinya tanah longsor. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kerawanan tanah longsor di Kecamatan Ngebel berbasis sistem informasi geografi. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik. Lokasi penelitian terletak di Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh satuan lahan dalam lingkup wilayah administrasi Kecamatan Ngebel yang didapat dari overlay peta curah hujan, peta jenis tanah, peta jenis batuan, peta kemiringan lereng, dan peta tutupan lahan. Analisis data pada penelitian ini memanfaatkan teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG) dengan cara tumpeng tindih (overlay) dari peta curah hujan, peta penggunaan lahan, kemiringan lereng, peta jenis tanah dan jenis batuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kerawanan tanah longsor rendah memiliki kondisi  lahan yang kemungkinan kecil terjadi tanah longsor. Daerah ini menempati sebagian besar wilayah penelitian dengan luas 221,1 ha atau sebesar 3,5%  dari luas keseluruhan daerah penelitian. Tingkat kerawanan tanah longsor sedang memiliki kondisi lahan yang sedang untuk terjadi longsor. Luas daerah dengan tingkat kerawanan tanah longsor sedang dengan luas 718,8 ha atau sebesar 11,9% dari luas keseluruhan daerah penelitian. Tingkat kerawanan longsor tinggi memiliki luas 3773,7 ha atau sebesar 62,3% dari luas keseluruhan daerah penelitian. Tingkat kerawanan longsor sangat tinggi memiliki luas 1357,7 ha atau sebesar 22,04% dari luas keseluruhan daerah penelitian

Kata Kunci: rawan longsor, satuan lahan, overlay

Abstract

Ngebel District is one of the Physiographic Zones of the Wilis Mountains along with Pupus District, Gondowido, Talun. The area is dominated by hills with elevations ranging from 375 - 800 meters above sea level and slopes ranging from 8 - > 40%. In Ngebel Subdistrict there are also geological formations of Wilis Volcano Rock, Ngebel Morfonite, Patukbanteng-jeding Morposet, while the soil types consist of brown Latosol, dark brown Mediterranean, reddish brown Latosol, and Andesol Association which is relatively sensitive to landslides. High rainfall ranging from 2000 - > 3000 mm/year makes Ngebel District prone to landslides. This study was conducted to determine the level of vulnerability to landslides in Ngebel District based on geographic information systems. This type of research is descriptive analytic. The research location is located in Ngebel District, Ponorogo Regency. The population in this study were all land units within the administrative area of ​​Ngebel District which were obtained from overlaying rainfall maps, soil types maps, rock types maps, slope maps, and land cover maps. The data analysis in this study utilizes Geographic Information System (GIS) technology by overlaying the landslide-causing parameter maps including rainfall maps, land use maps, slopes, maps of soil types and rock types. The results showed that the low level of landslide susceptibility has land conditions that are less likely to occur landslides. This area occupies most of the research area with an area of ​​221.1 ha or 3.5% of the total area of ​​the study area. The level of vulnerability to landslides has moderate land conditions for landslides to occur. The area with moderate landslide susceptibility is 718.8 ha or 11.9% of the total area of ​​the study area. The high landslide susceptibility level has an area of ​​3773.7 ha or 62.3% of the total area of ​​the study area. The landslide susceptibility level is very high with an area of ​​1357.7 ha or 22.04% of the total area of ​​the study area

Keywords: landslide prone, land unit, overlay