ANALISIS DAYA DUKUNG DI KAWASAN PULAU LUSI DESA KEDUNGPANDAN KECAMATAN JABON KABUPATEN SIDOARJO SEBAGAI DESTINASI EKOWISATA MANGROVE

  • Rahma Dina Lailatus Fauziah Universitas Negeri Surbaya
  • Dr. Ketut Prasetyo, M.S.

Abstract

Pulau Lusi adalah salah satu obyek wisata di Desa Kedungpandan, Kecamatan Jabon, Kabupaten Sidoarjo yang memiliki potensi dikembangkan menjadi destinasi ekowisata mangrove. Peningkatan jumlah kunjungan wisatawan di Pulau Lusi dua tahun terakhir sebesar 13% dapat berpengaruh pada kualitas lingkungan kawasan Pulau Lusi sebagai area ekowisata. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui 1) nilai daya dukung fisik (PCC), 2) nilai daya dukung riil (RCC), dan 3) nilai daya dukung efektif (ECC) di kawasan Pulau Lusi.

Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini yaitu pengunjung di Pulau Lusi. Teknik pengambilan sampel sebanyak 92 responden dilakukan dengan cara accidental sampling. Teknik wawancara digunakan untuk mendapatkan data jam operasional dan karakteristik wisatawan di kawasan Pulau Lusi. Observasi untuk mengumpulkan data karakteristik kawasan, area vegetasi, dan tutupan badan air. Dokumentasi untuk mendapatkan data jumlah pengunjung, jumlah pegawai, dan curah hujan. Teknik analisis data menggunakan rumus yang dikembangkan oleh Cifuentes (1992) untuk mengetahui nilai daya dukung fisik, riil, dan efektif di kawasan Pulau Lusi.

Hasil Hasil penelitian menentukan nilai daya dukung fisik (PCC) sebesar 8.978 wisatawan per hari, daya dukung rill (RCC) sebesar 3.347 wisatawan per hari, dan daya dukung efektif (ECC) adalah sebesar 558 wisatawan per hari. Besarnya nilai daya dukung yang ada, kawasan Pulau Lusi masih dapat menerima jumlah wisatawan lebih banyak dengan memperharikan kebutuhan yang ada. Daya dukung fisik sebesar 97% atau 8.678 wisatawan per hari, daya dukung rill sebesar 91% atau 3.047 wisatawan per hari, dan daya dukung efektif dapat ditingkatkan kapasistas manajemennya sebesar 83% agar dapat menerima kunjungan lebih banyak.

Kata Kunci: daya dukung, ekowisata, mangrove.

Published
2022-08-12
Section
Articles
Abstract Views: 173