Faktor yang Mempengaruhi Eksistensi Nelayan Tradisional di Kawasan Kampung Nelayan Kelurahan Kenjeran Kecamatan Bulak Kota Surabaya

  • Raka Iqbal Zuchrofi Unesa
  • Dian Ayu Larasati, SPd., M.Sc Unesa

Abstract

Abstrak

Seiring dengan berjalannya waktu, eksisistensi Kampung Nelayan Kenjeran mengalami pasang dan surut yang diakibatkan oleh pandemi. Pada awal tahun 2022, warga kampung nelayan sudah bisa mulai eksis kembali, dengan dibukanya wisata kampung warna-warni kenjeran. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis1) Faktor yang mempengaruhi eksistensi nelayan tradisional di kawasan kampung nelayan 2) Kondisi sosial ekonomi nelayan tradisional kawasan kampung nelayan kelurahan Kenjeran Kota Surabaya.

Jenis penelitian ini yaitu deskriptif kuantitatif. Populasi seluruh nelayan tradisional di kelurahan kenjeran sebanyak 96 orang. Sampel yang diperoleh menggunakan total sampling. Pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini adalah deskriptif persentase.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Jumlah nelayan bertambah delapan orang dalam jangka waktu dua tahun, faktor ketrampilan yang dimiliki nelayan memiliki pengaruh sebesar 57,81%, pengalaman untuk melaut memiliki pengaruh sebesar 60,42%, daya tarik tetap memilih untuk menjadi nelayan sebesar 75,35%, dan bantuan pemerintah yang diberikan sebesar 78,61% 2) Kondisi sosial nelayan tradisonal mengikuti organisasi kelompok usaha yang diadakan satu bulan sekali pada saat saat pandemi dan tiga bulan sekali pada saat pandemi. Nelayan tergolong aktif sebesar 76% mengikuti organisasi. Kondisi ekonomi nelayan tradisional memiliki pendapatan dan pengeluaran rata-rata di bawah UMR Kota Surabaya. Perbedaan pendapatan pada saat pandemi dan pasca pandemi relative sama yang berbeda ketika mendapatkan uang tambahan dari pekerjaan sampingan. Pengeluaran pada saat pandemi dan pasca pandemi relative sama yang berbeda kebutuhan membeli kuota, masker dan vitamin.

Kata Kunci: nelayan, eksistensi, kondisi sosial ekonomi          

Abstract

Over time, the existence of the Kenjeran Fisherman Village experienced ups and downs caused by the pandemi. In early 2022, residents of fishing villages can start to exist again, with the opening of colorful village tours of Kenjeran. The purpose of this study is to analyze 1) the factors that influence the existence of traditional fishermen in the fishing village area 2) the socio-economic conditions of traditional fishermen in the Kenjeran village fishing village, Surabaya City.

This type of research is descriptive quantitative. The population of all traditional fishermen in Kenjeran village is 96 people. Samples obtained using total sampling. Collecting data using interviews, observation and documentation. Data analysis in this research is descriptive percentage.

The results showed that 1) The number of fishermen increased by eight people in a period of two years, the skill factor possessed by fishermen had an influence of 57.81%, the experience of going to sea had an effect of 60.42%, the attractiveness of choosing to become a fisherman was 75.35%, and assistance government grants amounted to 78.61%. 2) Social conditions for traditional fishermen to participate in business group organizations which are held once a month during a pandemi and once every three months during a pandemi. Fishermen are classified as active as much as 76% follow the organization. The economic condition of traditional fishermen has an average income and expenditure below the minimum wage for the city of Surabaya. The difference in income during the pandemi and post-pandemi is relatively the same, which is different when getting extra money from a side job. Expenditures during the pandemi and post-pandemi are relatively the same, with different needs for buying quotas, masks and vitamins.

Keywords: fishermen, existence, socio-economic conditions.

Published
2022-08-12
Section
Articles
Abstract Views: 64