PEMANFAATAN DATA PENGINDERAAN JAUH UNTUK MENGETAHUI PERUBAHAN LUASAN HUTAN MANGROVE DI TELUK SUMENEP TAHUN 2013 DAN 2022

  • Devil Syawali Unesa
  • Dr. Muzayanah, M.T. Unesa

Abstract

Pada tahun 1993 hingga 2006, luas mangrove di Teluk Sumenep mengalami penurunan. Penurunan luas vegetasi mangrove dapat mengancam regenerasi stok-stok ikan dan udang di perairan, pendangkalan perairan pantai karena pengendapan sedimen dan intrusi garam melalui saluran buatan-buatan manusia bermuara kelaut, menghilangnya habitat ikan-ikan, serta mengancam kepunahan dan penurunan kualitas hutan mangrove.  Perlu adanya pemetaan dan pemantauan secara berkala untuk memberikan informasi perkembangan luas dan kerapatan ekosistem mangrove di wilayah Teluk Sumenep. Tujuan penelitian ini yaitu memberikan Informasi tentang perubahan sebaran luas dan kerapatan ekosistem magrove di Teluk Sumenep, Provinsi Jawa Timur, Indonesia selama tahun 2013 sampai 2022.

Penelitian ini dilakukan melalui pengolahan citra satelit Landsat 8 OLI dengan waktu perekaman berbeda yaitu tahun 2013 dan 2022. Pengolahan citra diawali kegiatan klasifikasi penggunaan lahan menggunakan metode klasifikasi supervised yang diolah secara digital melalui perangkat lunak QuantumGIS dengan metode algoritma pemrosesan Maximum Likelihood Classification (MLC). Hasil klasifikasi selanjutnya dilakukan uji akurasi menggunakan metode matriks kesalahan (Confussion Matrix). Analisis NDVI dilakukan untuk mendapatkan informasi kerapatan vegetasi mangrove.

Hasil pengolahan citra, didapatkan bahwa 1) luas lahan mangrove di Teluk Sumenep tahun 2013 adalah 127,2261 hektar, pada tahun 2022 turun sebesar 14,5 % menjadi 108,42 hektar. 2) Kerapatan mangrove 2013 didominasi kerapatan sedang. Sampai tahun 2022, mangrove berkerapatan rendah dan tinggi mengalami penurunan luas masing masing secara berurutan yaitu 4,3 menjadi 1,8 hektar dan 56,48 menjadi 31,86 hektar, sadangkan mangrove berkerapatan sedang justru semakin luas yaitu dari 66,42 menjadi 74,77 hektar.

Kata Kunci: Mangrove, Penginderaan Jauh, Landsat 8, Supervised, Maximum Likelihood Classification (MLC), Confussion Matrix, Teluk Sumenep

Published
2023-02-09
Section
Articles
Abstract Views: 155