ANALISIS MENGENAI KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA TANAH LONGSOR DI DESA BANARAN, KECAMATAN PULUNG, PONOROGO
Abstract
Desa Banaran adalah salah satu daerah di Kabupaten Ponorogo yang terdapat pada daerah dataran tinggi atau perbukitan yang cukup curam. Desa Banaran ini memiliki ketinggian 718 mdpl dan kemiringan lereng 8% hingga 70%. Pada bulan April 2017, bencana tanah longsor yang ditandai dengan retakan setinggi 20 meter terjadi di Desa Banaran, Kecamatn Pulung, Kabupaten Ponorogo. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui persebaran tingkat pengetahuan bencana tanah longsor dan tingkat kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana tanah longsor di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Ponorogo. Persebaran tingkat pengetahuan dan tingkat kesiapsiagaan bencana tanah longsor di Desa Banaran ini cukup merata pada tiap dukuh.
Jenis penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti yaitu observasi, kuesioner, dan studi pustaka dengan teknik pengambilan sampel yaitu teknik proportional random sampling. Instrument yang digunakan yaitu kuesioner dengan jumlah sampel yaitu 86 responden. Teknik analisis data pada penelitian ini yaitu analisi univariat untuk menghitung persentase pada tiap variabel.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan kategori nilai indeks penetahuan masyarakat di Dukuh Krajan memiliki tingkat pengetahuan yang baik (81,65%) dan memiliki tingkat kesiapsiagaan yang sangat siap (92,26%), Dukuh Gondang Sari masyarakatnya memiliki tingkat pengetahuan yang cukup (74,01%) dan memiliki tingkat kesiapsiagaan yang sangat siap (84,24%), Dukuh Tangkil masyarakatnya memiliki tingkat pengetahuan yang baik (77,94%) dan memiliki tingkat kesiapsiagaan yang sangat siap (86,34%), serta pada Dukuh Sooro masyarakatnya memiliki tingkat pengetahuan yang baik (83,01%.) dan memiliki tingkat kesiapsiagaan yang sangat siap (86,47%).
Kata kunci : Tanah Longsor, Kesiapsiagaan, Persebaran
Banaran Village is one of the areas in Ponorogo Regency that is located on a fairly steep plateau or hilly area. Banaran Village has a height of 718 meters above sea level and a slope of 8% to 70%. In April 2017, a landslide disaster characterized by cracks as high as 20 meters occurred in Banaran Village, Pulung District, Ponorogo Regency. The aim of this research is to determine the distribution of knowledge about landslides and the level of community preparedness for facing landslides in Banaran Village, Pulung District, Ponorogo. The distribution of knowledge levels and levels of preparedness for landslides in Banaran Village is quite even in each hamlet.
Type of research used is a descriptive method with a quantitative approach. The data collection techniques used by researchers are observation, questionnaires, and literature studies with a sampling technique, namely proportional random sampling. The instrument used was a questionnaire with a sample size of 86 respondents. The data analysis technique in this research is univariate analysis to calculate the percentage for each variable.
The results of the research show that based on the knowledge index value category, the community in Dukuh Krajan has a good level of knowledge (81.65%) and has a very prepared level of preparedness (92.26%); in Dukuh Gondang Sari, the community has a sufficient level of knowledge (74.1%) and has a very ready level of preparedness (84.24%); in Dukuh Tangkil, the people have a good level of knowledge (77.94%) and a very ready level of preparedness (86.34%); and in Dukuh Sooro, the people have a good level of knowledge (83.01%) and a very ready level of preparedness (86.47%).
Keywords: landslides, preparedness, distribution