DAMPAK PERKEMBANGAN WILAYAH KOTA TERHADAP KETERSEDIAAN RUANG TERBUKA HIJAU (RTH) DI KOTA MOJOKERTO

  • BAGAS JATMIKO TRI HADMAJA

Abstract

Abstrak
Penelitian mengkaji tentang dampak perkembangan wilayah Kota Mojokerto terhadap ketersediaan Ruang
terbuka Hijau (RTH). Kota Mojokerto sebagai kota dengan tingkat kepadatan penduduk terbesar ketiga di wilayah Jawa
Timur dihadapkan dengan luas wilyaha kota yang terbatas dengan tingkat pertumbuhan penduduk dan aktivitas yang
cukup tinggi sehingga berdampak terhadap tekanan kebutuhan ruang atau lahan yang semakin bertambah. Ketersediaan
Ruang Terbuka Hijau untuk saat ini dan masa yang akan datang menjadi hal yang vital sebagai penjaga daya dukung
dan kualitas lingkungan hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) perubahan penggunaan lahan Ruang
Terbuka Hijau Publik di Kota Mojokerto, (2) ketersediaan Ruang Terbuka Hijau Publik akibat perkembangan wilayah,
(3) potensi penyediaan Ruang Terbuka Hijau Publik di Kota Mojokerto. Lokasi penelitian dalam penelitian ini adalah
wilayah Kota Mojokerto secara administratif. Jenis penelitian ini adalah kualitatif fenomenologis, yang dilakukan
dengan mengolah data primer dan data sekunder berupa citra satelit serta dokumen dari instansi-instansi terkait.
Pengumpulan data dilakukan melalui teknik dokumentasi, dan observasi yang selanjutnya dianalisis secara deskriptif
untuk mengetahui alokasi ketersediaan RTH yang ada. Temuan dari penelitian ini dideskripsikan sebagai berikut. (1)
Perkembangan wilayah Kota Mojokerto dilihat dari perubahan penggunaan lahan yang terjadi selama sepuluh tahun
terakhir sebagian besar adalah menjadi lahan terbangun sebagai kawasan perdagangan, kawasan industri, dan
permukiman. Pola perkembangan wilayah yang nampak terjadi berdasarkan konsep perkembangan wilayah kota adalah
teori perkembangan sektoral, yaitu dimana lahan terbangun di Kota Mojokerto meluas ke berbagai jurusan sesuai
dengan bagian-bagiannya yang memiliki corak dan fungsi tertentu. (2) perkembangan wilayah kota ini berdampak
terhadap berkurangnya luasan RTH di Kota Mojokerto terutama adalah RTH privat yang sebagian besar mengalami
perubahan penggunaan lahan menjadi permukiman dan pusat perbelanjaan. Luas RTH publik Kota Mojokerto saat ini
adalah 25,97 Ha atau hanya 1,57 % dari luas wilayah kota keseluruhan, bertambah sekitar 13,1 Ha dibandingkan dari
luas tahun 2001. (3) Ketersediaan RTH publik di Kota Mojokerto terhadap daya dukung lingkungannya masih
menunjukkan rendahnya angka indeks keseimbangan yaitu sebesar 0,08 untuk RTH publik yang saat ini ada, ini
mengindikasikan bahwa kemampuan RTH belum optimal dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup di kawasan
perkotaan. (4) Potensi penyediaan RTH di Kota Mojokerto masih dapat dikembangkan dengan meningkatkan intensitas
hijau dari RTH yang telah ada, mengoptimalkan fungsi RTH Publik sebagai area public atau komunitas, dan
memaksimalkan sisa-sisa lahan belum terbangun yang masih ada baik milik pemerintah maupun pribadi, dan
menerapkan inovasi untuk menghijaukan kawasan terbangun sehingga diperlukan adanya peraturan daerah yang tetap.
Kata kunci : Perkembangan wilayah, Ruang Terbuka Hijau

Published
2014-01-08
Abstract Views: 37
PDF Downloads: 531