DAMPAK STATUS SOSIAL EKONOMI TERHADAP MIGRASI MASUK DI KECAMATAN KENJERAN KOTA SURABAYA

  • ULUL AZMI

Abstract

Latar Belakang penelitian ini adalah Peningkatan jumlah penduduk datang ke Kota Surabaya pada tahun 2011-2012 yang paling signifikan terdapat di Kecamatan Kenjeran. Kecamatan Kenjeran memiliki angka migrasi masuk tertinggi bila dibandingkan dengan kecamatan-kecamatan lain di Kota Surabaya. Kecamatan Kenjeran merupakan wilayah yang kurang memberikan peluang usaha jika dibandingkan dengan Kecamatan Rungkut dan Kecamatan Wonokromo yang banyak terdapat pusat industri akan tetapi menduduki peringkat kedua dan ketiga yang tertinggi jumlah migrasi masuknya setelah Kecamatan Kenjeran. Dalam penelitian ini Migrasi Masuk dikaji oleh peneliti dengan tujuan untuk mengetahui 1) Karakteristik Migran Masuk Di Kecamatan Kenjeran yang meliputi status sosial dan status ekonomi migran, 2) Faktor-faktor yang mempengaruhi migrasi masuk di Kecamatan Kenjeran, 3) Persebaran Migran di Kecamatan Kenjeran. Populasi ditentukan secara purposive yaitu seluruh migran masuk di Kecamatan Kenjeran, dan pengambilan sampel secara probability sampling dengan menggunakan metode simple random sampling. Jumlah sampel sebesar 370 responden dengan menggunakan rumus Slovin. Sumber data ada 2, yaitu primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah 1) wawancara, 2) dokumentasi, 3) observasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif dengan prosentase atau distribusi frekuensi dengan menggunakan jawaban dengan prosentase terbesar sebagai kesimpulan jawaban. Berdasarkan hasil penelitian maka, 1) migrasi masuk di Kecamatan Kenjeran yang paling banyak adalah migran berusia 30-34 tahun sebesar 22,16%, berjenis kelamin laki-laki sebesar 61,08%, berstatus kawin sebesar 62,97%, berpendidikan tamat SLTA sebesar 35,95%, sebagai pengangguran di daerah asal sebesar 30,00%, bekerja sebagai karyawan swasta di daerah asal sebesar 31,89%, berpendapatan >Rp.1.000.000 di daerah asal sebesar 57,03%, berpendapatan antara Rp.1.000.000-2.000.000 di daerah tujuan sebesar 64,59%, berpengeluaran antara Rp.1.000.000-2.000.000 sebesar 59,46%. 2) faktor pendorong menjadi migran adalah lapangan pekerjaan terbatas sebesar 32,70%, faktor penarik menjadi migran adalah banyaknya lapangan pekerjaan yang tersedia sebesar 34,05%. 3) persebaran migran, sebagian besar migran tersebar di Kelurahan Tanah Kali Kedinding dan alasan migran memilih Kecamatan Kenjeran sebagai daerah tujuan migrasi adalah harga sewa / kontrak rumah yang relatif lebih murah walaupun letaknya jauh dari tempat kerja migran. Dampak migran di Kecamatan Kenjeran secara status ekonomi, perubahan status pengangguran menjadi pekerja. Secara status sosial, kontribusi yang cukup baik pada wilayah yang ditempati, dan juga interaksi migran dengan masyarakat sekitar cukup baik.

Published
2014-01-17
Abstract Views: 44
PDF Downloads: 72