Penurunan Pengrajin Keset Sabut Kelapa dan Sapu Ijuk di Desa Plosokandang Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung

  • NILAM ARUM SANTIKA

Abstract

Abstrak
Masyarakat di wilayah Kabupaten Tulungagung telah banyak mengembangkan beberapa produk industri baik dalam skala rumah tangga, kecil, sedang, maupun industri besar. Setelah adanya perusahaan rokok “Retjo Pentung” yang gulung tikar, sehingga banyak masyarakat dari Desa Plosokandang mengalami PHK besar-besarantahun 1997. Kondisi lingkungan inilah yang membuat masyarakat beralih pada bidang industri kecil yaitu kerajinan keset dan sapu ijuk. Industri ini merupakan industri yang memiliki jumlah terbanyak atau mayoritas di Desa Plosokandang, namun beberapa tahun terakhir menunjukkan bahwa terjadi penurunan dalam aspek jumlah pengrajin. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan pengrajin keset dan sapu ijuk di Desa Plosokandang.Menganalisis dampak dari penurunan pengrajin keset dan sapu ijuk terhadap kesejahteraan dilihat dari aspek ekonomi dan aspek sosial pengrajin yang masih bertahan.Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian survey. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengrajin keset dan sapu ijuk di Desa Plosokandang sebanyak 30 orang yang terdiri dari 21 orang yang masih berproduksi dan 9 ex pengrajin. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan Total Sample. Teknik pengumpulan data dengan penyebaran kuesioner, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan pengrajin keset dan sapu ijuk di Desa Plosokandang Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung adalah bahan baku sebesar 33,33%, pendapatan sebesar 22,22%, dan kondisi persaingan sebesar 44,44%. Kesejahteraan pengrajin setelah penurunan jumlah pengrajin keset dan sapu ijuk tidak berubah.Pola konsumsi mereka menunjukkan tingkat kesejahteraan yang baik. Pola konsumsi pengrajin <60 sebesar 71,43% dan >60 sebesar 28,57%. Perumahan pengrajin menunjukkan keadaan yang layak. Luas rumah > 10 /anggota keluarga sebesar 85,71%, jenis lantai rumah keramik sebesar 80,95% dan semi sebesar 4%, dan jenis dinding rumah pengrajin 100% permanen. Kepemilikan fasilitas hidup 100% pengrajin lengkap.Hal ini dikarenakan mereka memperoleh pendapatan tambahan dari pekerjaan sampingan dan dari anggota keluarga lainya.
Kata kunci: Penurunan, industri kerajinan keset sabut kelapa dan sapu ijuk, Desa Plosokandang.

Published
2014-01-17
Abstract Views: 132
PDF Downloads: 313