Faktor – faktor Yang Menyebabkan Pedagang Lama Pasar Babat Tidak Mau MenempatiPasar Baru Babat Di Kelurahan Babat Kecamatan Babat Kabupaten Lamongan

  • LAKSMI PRISTA NANDINI

Abstract

Pembangunan  yang dilaksanakan pemerintah harus mengajak partisipasi masyarakat berpartisipasi.
Tanpa peran serta masyarakat, pembangunan yang dilaksanakan  akan  kurang efektif. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui karakteristik pedagang lama Pasar Babat yang menolak pindah ke menempati Pasar Baru
Babat,  faktor – faktor penyebab pedagang lama Pasar Babat menolak pindah ke Pasar Baru Babat dan dampak
kemacetan  yang ditimbulkan oleh Pasar Krempyeng. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian survei.
Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah 150 pedagang. Data yang diperoleh dalam penelitian ini
menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah deskripitf
kuantitatif.
Dari hasil penelitian dapat diketahui menunjukkan karakterristik pedagang lama Pasar Babat yang tidak
mau menempati Pasar Baru Babat, sebagian besar pedagang lama Pasar Babat yang tidak mau menempati Pasar
Baru Babat adalah  kaum perempuan  (83%), umur pedagang lama Pasar Babat yang tidak mau menempati
Pasar Baru Babat sebagian besar >44 tahun (43%), tingkat pendidikan pedagang lama Pasar Babat yang tidak
mau menempati Pasar Baru Babat sebagian besar tamat SMP (51%), pendapatan yang diperoleh selama sebulan
di Pasar Krempyeng Rp. 500.000 – Rp. 1.500.000 (80%), lama menekuni pekerjaan 16 – 20 tahun (78%), jenis
barang dagangan yang paling banyak dijual di Pasar Krempyeng yaitu perancangan(20 %). Faktor – faktor yang
menyebabkan pedagang lama Pasar Babat tidak mau menempati Pasar Baru Babat yaitu a). Harga kios di Pasar
Baru Babat sangat mahal, b). Pedagang mudah dijangkau oleh pembeli di Pasar Krempyeng dibandingkan di
Pasar Baru Babat karena lokasinya strategis dekat dengan jalan raya dan pemukiman penduduk, c). Pedagang
pesimis bersaing di Pasar Baru Babat karena pendapatan pedagang menurun jika berjualan di Pasar Baru Babat
dan kehilangan pelanggan tetap, d). Pedagang berjualan di Pasar Krempyeng tidak di tarik uang retribusi,
pedagang hanya membayar Rp.2000 untuk sampah dan kebersihan setelah aktivitas pasar selesai dan e).
Pedagang di Pasar Krempyeng sebagian besar menyatakan tidak pernah ada razia dari pemerintah yaitu
sebanyak 140 orang atau sebesar 93%, dan yang menyatakan kadang – kadang di razia 10 orang atau sebesar
7%. Dampak kemacetan yang ditimbulkan oleh keberadaan pasar krempyeng + 21,5 meter, waktu kemacetan
terjadi pada pukul 06.30 – 07.00, lama kemacetan yang terjadi yaitu +17,5 menit
Kata kunci: faktor penyebab, pedagang Pasar Babat,

Published
2014-01-17
Abstract Views: 14
PDF Downloads: 85