Kajian Hubungan Penggunaan Media Sosial dengan Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Remaja Setingkat SMA/MA di Kota Kediri
Kajian Hubungan Penggunaan Media Sosial dengan Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Remaja Setingkat SMA/MA di Kota Kediri
Abstract
Remaja di Kota Kediri rentan terhadap isu kesehatan reproduksi, dengan media sosial berperan penting dalam membentuk pengetahuan mereka. Minimnya pemahaman terkait kesehatan reproduksi meningkatkan risiko kehamilan tidak diinginkan dan infeksi menular seksual. Berdasarkan data Profil Kesehatan Indonesia, populasi remaja 15-24 tahun mencapai 42,061 juta jiwa (16,5% dari populasi) dan akan meningkat hingga 2030. Pengetahuan Kesehatan reproduksi remaja di Indonesia tergolong rendah, menyebabkan perilaku seksual berisiko, kehamilan tidak diinginkan, dan penyebaran IMS (Infeksi menular seksual) termasuk HIV (World Health Orgainization Indonesia, 2021). Tingginya kasus HIV di Kota Kediri—1.346 kasus pada laki-laki dan 763 pada perempuan—umumnya terkait perilaku seks bebas (Masyhari, 2022 hal 201-213). Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan penggunaan media sosial dengan pengetahuan kesehatan reproduksi di kalangan remaja SMA/MA di Kota Kediri. Penelitian kuantitatif ini menggunakan pendekatan deskriptif, dengan kuesioner yang disebar pada 96 siswa secara aksidental di beberapa SMA/MA di Kota Kediri. Pengolahan data menggunakan SPSS versi 16, dengan uji regresi linier sederhana. Hasil uji normalitas (0,054) dan linearitas (0,652) menunjukkan distribusi data normal. Analisis regresi memperlihatkan hubungan signifikan antara penggunaan media sosial dan pengetahuan kesehatan reproduksi (nilai sig 0,000 < 0,05). Berbagai karakteristik responden yang diteliti salah satunya adalah penggunaan jenis media sosial yang diakses. Instagram menjadi platform paling populer, diikuti YouTube, TikTok, dan Twitter/X. Instagram dan TikTok menunjukkan korelasi positif signifikan terhadap pengetahuan kesehatan reproduksi, YouTube menunjukkan korelasi positif, sedangkan Twitter/X menunjukkan korelasi negatif yang tidak signifikan. Hasil ini menekankan pentingnya platform visual dan interaktif seperti Instagram dan TikTok dalam program edukasi kesehatan reproduksi remaja, serta pentingnya literasi digital agar remaja dapat memilah informasi yang akurat.
Kata Kunci : Penggunaan Media Sosial, Pengetahuan Kesehatan Reproduksi, Remaja Usia 15-19 tahun.
Downloads
Published
Issue
Section
