Studi Tentang Kondisi Sosial Ekonomi Penambang Kapur Di Gunung Sadeng Kecamatan Puger Kabupaten Jember

  • DHYNNIE ANYD P S

Abstract

Gunung Sadeng merupakan salah satu daerah di Kabupaten Jember merupakan salah satu daerah di  Jawa Timur yang memiliki potensi bahan galian golongan C yang cukup besar berupa batu gamping dan mangan. Eksplorasi batu gamping telah dilakukan sejak tahun 1960an di daerah Gunung Sadeng. Dari 279 hektare area bukit setinggi 80 meter, yang dieskploitasi seluas 30 hektare.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui 1) karakteristik penambang kapur di Gunung Sadeng Kecamatan Puger Kabupaten Jember, 2) kondisi sosial penambangan kapur di Gunung Sadeng Kecamatan Puger Kabupaten Jember, dan 3) kondisi ekonomi penambangan kapur di Gunung Sadeng Kecamatan Puger Kabupaten Jember. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan metode survei. Dengan sampel penelitian sebanyak 101 penambang kapur yang diambil menggunakan teknik purposive random sampling dengan menggambil undian. Sedangkan untuk teknik analisis datanya menggunakan teknik analisis statistik deskriptif dan menggunakan analisis regresi linier sederhana.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa umur penambang kapur sebanyak 26 jiwa berumur 35-39 tahun. Jenis kelamin penambang kapur 100% laki-laki. Sebanyak 80 penambang kapur berstatus kawin. 69 penambang kapur beranggapan menambang kapur sebagai pekerjaan pokok. Penambang kapur yang menanggung 4 anggota keluarga sebanyak 56 jiwa. Asal daerah penambang kapur sebanyak 36 penambang kapur berasal dari Desa Grenden. Penambangan kapur ini telah membuka lapangan pekerjaan baru yaitu penambang kapur, juru bor, juru ledak, kasir, pembakaran batu ganping, dan penjaga warung. Pendapatan yang diperoleh 44 penambang kapur mayoritas sebesar Rp. 701.000; - Rp. 800.000; dengan rata-rata pendapatan Rp. 773.218;. Hasil penyajian dan analisis data mengenai pengaruh hasil pendapatan penambang kapur di Gunung Sadeng terhadap kontribusi terhadap kebutuhan keluarga penambang kapur, maka dapat diketahui t hitung sebesar 10,222 dan t tabel sebesar 1,984 (dengan tingkat signifiikan menggunakan α = 5% atau 0,05). Karena nilai t hitung > t tabel (10,222 > 1,984) maka Ho ditolak, artinya bahwa ada pengaruh signifikan anatar pendapatan dengan kontribusi. Jadi dalam kasus ini dapat disimpulkan pendapatan penambang kapur berpengaruh terhadap kontribusi pada kebutuhan keluarga penambang kapur.

Kata kunci : Penambang kapur, karakteristik, kondisi sosial, dan kontribusi.

Published
2014-01-21
Abstract Views: 17
PDF Downloads: 368