Dampak Modernisasi Pertanian Terhadap Pendapatan Petani dan Sosial Ekonomi Buruh Tani Di Desa Pekuwon Kecamatan Sumberrejo Kabupaten Bojonegoro
Abstract
Modernisasi dalam sektor pertanian yakni proses perubahan sistem pertanian dari cara bertani tradisional ke cara bertani yang lebih maju dan modern dengan memanfaatkan teknologi pertanian. Petani di Desa Pekuwon mulai meninggalkan alat-alat pertanian tradisional dan berpindah menggunakan mesin pertanian yang modern. Dalam prosesnya modernisasi tentu memberikan pengaruh bagi masyarakat tani, baik petani maupun buruh tani. Penelitian ini bertujuan menganalisis dampak modernisasi pertanian terhadap pendapatan petani dan mengetahui dampak modernisasi pertanian terhadap perubahan kondisi sosial ekonomi buruh tani di Desa Pekuwon.
Penelitian ini menggunakan mixed methods dengan desain penelitian sequensial explanatory. Desain ini dicirikan dengan pengumpulan data dan analisis data kuantitatif pada tahap pertama dan diikuti oleh pengumpulan dan analisis data kualitatif pada tahap ke dua. Teknik pengambilan sampling yang digunakan yakni random sampling untuk data kuantitatif dan purposive sampling untuk data kualitatif. Analisis yang digunakan oleh peneliti yakni analisis pendapatan dan teknik triangulasi untuk menguji keabsahan data. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan pendapatan antara petani gurem petani kecil dan petani besar. Rata-rata pendapatan per hektar petani gurem yang diperoleh setelah modernisasi di Desa Pekuwon yakni Rp10.658.832, petani kecil Rp14.036.958 dan petani besar Rp20.998.701 per musimnya. Hal ini menunjukkan adanya kesenjangan pendapatan yang masih lebar antar kategori petani.
Dampak modernisasi di Desa Pekuwon tidak sepenuhnya positif bagi para petani. Berdasarkan hasil wawancara mendalam, modernisasi paling banyak memberikan keuntungan bagi petani besar. Sementara itu proses modernisasi di Desa Pekuwon membawa dampak terhadap kondisi sosial ekonomi buruh tani yang ditandai dengan penurunan upah dan pendapatan yang diterima. Kondisi ini mendorong sebagian besar buruh tani untuk beralih ke sektor pekerjaan non pertanian. Perpindahan buruh tani ke sektor non pertanian tidak menghilangkan ikatan sosial yang telah terbangun. Hubungan sosial mereka masih tetap baik meskipun tidak lagi bekerja dan berkumpul dengan teman-teman buruh lainnya.
Kata kunci: Modernisasi Pertanian, Pendapatan, Sosial Ekonomi
Downloads

