Strategi Adaptasi Mempertahankan Pendapatan Petani Selama Musim Paceklik Di Desa Bakulan Kecamatan Temayang Kabupaten Bojonegoro
Abstract
Musim kemarau panjang membuat petani menghadapi kesulitan saat menanam tanaman pertanian karena keterbatasan pasokan air. Musim paceklik adalah periode ketika aktivitas pertanian di sawah berkurang akibat terbatasnya ketersediaan air. Kondisi ini menjadi tantangan serius bagi masyarakat petani di Desa Bakulan. Musim paceklik menyebabkan aktivitas pertanian terhenti, sehingga pendapatan yang diperoleh petani menurun karena sumber utama pendapatan mereka berasal dari sektor pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji strategi adaptasi yang dilakukan oleh individu, dan kelompok sosial masyarakat petani Desa Bakulan dalam upaya mempertahankan pendapatan selama musim paceklik.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Penentuan informan dilakukan dengan teknik purposive sampling, yaitu peneliti memilih satu atau dua orang sebagai informan awal dengan memilih ketua kelompok tani di Desa Bakulan sebagai informan kunci. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder yang diperoleh dari wawancara dan dokumen, serta jurnal pendukung. Analisis data dilakukan melalui tiga tahap, yaitu kondensasi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa petani di Desa Bakulan tidak menyerah pada kondisi kekeringan, melainkan merespons secara adaptif melalui berbagai strategi. Strategi individu yang ditemukan meliputi pembangunan embung sebagai penampungan air hujan, diversifikasi usaha tani dan kontribusi anggota keluarga. Sementara itu strategi kelompok dilakukan melalui kerja sama antarpetani, simpan pinjam modal dan peran aktif kelompok tani dalam mengatasi keterbatasan sumber daya.
Kata Kunci: Adaptasi petani, kekeringan, pendapatan petani
Downloads
Abstract views: 54
,
PDF Downloads: 442