Pengaruh Kerusakan Hutan Lindung Krawak Terhadap Produktivitas Pertanian di Kecamatan Singgahan Kabupaten Tuban

  • SITI AMANAH

Abstract

Pengaruh Kerusakan Hutan Lindung Krawak Terhadap Produktivitas Pertanian

di Kecamatan Singgahan Kabupaten Tuban

Siti Amanah

Mahasiswa S1 Pendidikan Geografi, sitiamanah001@gmail.com

Drs. Suhadi Hardjasaputra, M.Si

Dosen Pembimbing Mahasiswa

 

Abstrak

 

Di Kecamatan Singgahan Kabupaten Tuban Jawa Timur, terdapat kawasan hutan Nglirip yang dikelola oleh BKPH Mulyoagung di bawah tanggung jawab KPH Parengan. Hutan Nglirip ini memiliki luas 1.090,80 ha yang di dalamnya terdapat hutan lindung Krawak seluas 112,10 ha atau 10,28 % dari luas hutan Nglirip. Hutan Krawak ini terdapat pada petak 5C, 6B, 9A, dan 26C. Seluas 22,80 ha (20,34%) lahan yang ada di Hutan lindung Krawak ini dimanfaatkan oleh masyarakat Kecamatan Singgahan dan Montong sebagai lahan pertanian. Aktivitas pertanian ini mengakibatkan kerusakan pada hutan lindung Krawak. Padahal hutan lindung Krawak tersebut berfungsi untuk melindungi sumber mata air Krawak yang dimanfaatkan oleh petani di Kecamatan Singgahan sebagai sumber irigasi sawah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) alasan mengapa para petani diperbolehkan melakukan kegiatan pertanian di dalam hutan lindung Krawak yang tidak sesuai dengan aturan; (2) pengaruh kerusakan hutan lindung Krawak terhadap produktivitas pertanian di Kecamatan Singgahan Kabupaten Tuban. Jenis penelitian ini merupakan penelitian survey. Jumlah responden yang ada di hutan lindung Krawak sebanyak 55 orang, di Desa Mulyoagung sebanyak 90 orang, di Desa Tingkis sebanyak 86 orang, di Desa Tanggir sebanyak 79 orang, dan di Desa Lajo Lor sebanyak 84 orang. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive. Teknik yang digunakan untuk menganalisis data untuk mencapai tujuan penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif kualitatif dan teknik analisis deskriptif kuantitatif dengan persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) alasan pihak BKPH Mulyoagung mengijinkan pertanian di hutan lindung Krawak karena alasan ekonomi; (2) kerusakan hutan lindung Krawak berpengaruh negatif terhadap produktivitas pertanian di Kecamatan Singgahan Kabupaten Tuban.

 

Kata kunci : hutan lindung, krawak, produktivitas pertanian.

 

 

 

Abstract

 

In Singgahan Tuban East Java, there is a Nglirip forest area managed by BKPH Mulyoagung under the responsibility of KPH Parengan. Nglirip forest has an area of 1090.80 hectares in which there is an area of  Krawak protection forest 112.10 hectares or 10.28 % of the Nglirip forest area. This Krawak forest plots contained in 5C, 6B, 9A, and 26C. Covering an area of 22.80 ha (20.34%) is land in Krawak protection forest utilized by the community of  Singgahan district and Montong district as agricultural land. Agricultural activity has resulted in damage to the Krawak protection forest. Whereas the Krawak protection forest serves to protect the Krawak water source utilized by farmers in the Singgahan district as a source of paddyfields irrigation. The purpose of this study was to determine: (1) the reasons why the farmers are allowed to engage in agricultural activities in the Krawak protection forest that does not comply with the rules; (2) the effect of damage to the Krawak protection forest to agricultural productivity in Singgahan Tuban. This type of research is survey research. The sum of respondents in the Krawak protection forest as 55 people, in the Mulyoagung village as 90 people, in the Tingkis village as 86 people, in the Tanggir village as 79 people, and in the Lajo Lor village as 84 people. Location research purposively. The technique used to analyze the data to achieve the purpose of this research is descriptive qualitative analysis techniques and quantitative descriptive analysis techniques with percentages. The results showed that: (1) the reason BKPH Mulyoagung allow Krawak agriculture in protection forests is for economic reasons; (2) damage of Krawak protection forest is negatively affect agricultural productivity in Singgahan Tuban.

 

Keywords: protection forest, krawak, agricultural productivity.

Published
2014-05-08
Abstract Views: 40
PDF Downloads: 166