Pengembangan Panduan Observasi Lapangan Di Ekowisata Mangrove  Wonorejo untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Menganalisis Hubungan Antara Manusia Dengan Lingkungan sebagai Akibat dari Dinamika Hidrosfer Di Kelas X IPS 2 SMA Negeri 16 Surabaya

  • TIKA MAY ARYATI

Abstract

Kegiatan pembelajaran dapat dilakukan di dalam maupun luar kelas. Pada mata pelajaran geografi diperlukan media yang tepat untuk refrensi sumber belajar. Menemukan tempat yang sesuai dengan karakteristik geografi di kota metropolitan Surabaya untuk dimanfaatkan sebagaisumber belajar tidaklah mudah. Ekowisata Mangrove yang berada di Wonorejo memiliki banyak potensi yang belum dimanfaatkan secara optimal. Melakukan kegiatan pembelajaran di luar kelas yakni melaksanakan observasi di Ekowisata Mangrove Wonorejo siswa akan mendapat pengalaman belajar yang paling konkrit. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui kelayakan panduan lapangan yang akan dikembangkan dan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah melakukan observasi lapangan di Ekowisata Mangrove Wonorejo. Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian pengembangan, menggunakan kelas X IPS SMA Negeri 16 Surabaya sebagai subyek penelitian, kelas X IPS 1 sebagai kelas kontrol dan kelas X IPS 2 sebagai kelas eksperimen. Prosedur penelitian berpedoman pada model ASSURE. Sedangkan desain yang digunakan ialah quasi experimental design yaitu dengan tipe nonequivalentcontrol group design. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan metode tes. Teknik analisis data untuk menguji kelayakan panduan lapangan yaitu divalidasi oleh dosen ahli media dan ahli pembelajaran, sedangkan untuk analisis perbedaan hasil belajar siswa di uji menggunakan statistic dengan Uji T yakni independen sample t test untuk mengetahui perbedaan hasil belajar antara kelas kontrol dan kelas eksperimen serta paired sampel t test untuk mengetahui perbedaan hasil belajar sebelum dan sesudah diberi perlakuan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa instrumen panduan lapangan yang dinilai kelayakannya oleh ahli media mendapatkan perolehan skor sebesar 76.25% dan oleh ahli pembelajaran sebesar 96,37 %. Respon siswa terhadap desain panduan observasi lapangan memiliki total presentasi sebesar 91,66 % dengan kategori sangat kuat. Kelas X IPS 2 sebagai kelas eksperimen terdapat perbedaan hasil belajar dari sebelum dibawa ke lapangan untuk melakukan observasi. Walaupun pada kedua kelas belum mencapai nilai KKM namun hasil belajar kelas eksperimen lebih tinggi jika dibandingkan dengan kelas kontrol karena ada perbedaan perlakuan.

Kata kunci : instrumen panduan lapangan, hasil belajar siswa

Published
2014-07-04
Abstract Views: 42
PDF Downloads: 34