Eksistensi  Produktivitas Industri Kecil Brem Di Desa Bancong Dan Desa Kaliabu Kabupaten Madiun

  • FARIS ADILA WIJAYA

Abstract

Abstrak

Desa Bancong dan Desa Kaliabu Kabupaten Madiun merupakan sentra industri kecil brem. Industri brem bahan baku utamanya merupakan terdiri dari sektor pertanian yaitu beras ketan. Masalah yang kerap timbul juga tercermin pada permainan tengkulak yang nakal, beras ketan yang kerap mempermainkan pengrajin brem dengan mengoplos beras ketan di campur dengan beras, tentunya hal ini juga akan berdampak kualitas rasa yang di hasilkan oleh brem itu sendiri. Belum lagi cuaca yang mendung dapat menganggu dalam proses pembuatan brem, juga akan mengurangi tingkat produktivitas industri brem.

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian ini adalah pengrajin industri kecil brem itu sendiri di Desa Bancong dan Desa Kaliabu sebanyak 58 pengrajin. Daerah yang menjadi objek penelitian adalah di Desa Bancong yang terdiri dari 3 Dusun dan di Desa Kaliabu terdiri dari 5 Dusun.

Hasil dari penelitian menunujukkan bahwa rata – rata sebagian besar sumber modalnya berasal dari pribadi yaitu sebesar 36 orang atau (62,06%). Sedangkan jumlah modal berjalan rata - rata mencapai Rp. 1.501.000 - Rp. 2.000.000 yaitu sebesar 15 pengrajin atau (25,86%). Biaya distribusi pemasaran brem rata - rata berada pada Rp. 126.000 - Rp. 250.000 yaitu sebesar 11 pengrajin atau (21,57%). Rata – rata sebagian besar dari 50 pengrajin atau (86,20%) merasa mudah untuk mencari bahan baku beras ketan. Sedangkan rata – rata penggunaan beras ketan untuk sekali produksi berada pada ≤ 100 Kg yaitu sebesar 46 pengrajin atau (79,3%). Dan rata – rata pengrajin brem yang memiliki jumlah tenaga kerja pada 6 – 7 orang yaitu 15 pengrajin atau (25,86%). Kemudian rata – rata sebagian besar berasal dari tetangga rumah yaitu sebesar 38 orang atau (65,52%). Rata – rata yang berukuran paling besar berada pada 401 – 450 kemasan yaitu sebesar 5 pengrajin atau (8,62%). Sedangkan rata – rata untuk ukuran kemasan brem yang paling kecil adalah rata – rata berada pada kemasan 800 – 1200 kemasan yaitu sebesar 10 pengrajin atau (17,20%).

Dari hasil penelitian di atas dapat di simpulkan bahwa produktivitas industri kecil brem di Desa Bancong dan Desa Kaliabu Kabupaten Madiun tetap eksis karena modal sebagian besar dari pribadi, bahan baku mudah diperoleh, jumlah tenaga kerja cukup tersedia dan dari keluarga sendiri, pemasaran cukup luas sampai di luar Kabupaten Madiun dan perolehan keuntungan yang cukup besar.

Kata kunci: eksistensi, produktivitas dan industri kecil brem.

Published
2014-07-22
Abstract Views: 53
PDF Downloads: 36