Pengaruh Pembangunan Industri Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Petani Tambak  di Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik

  • MADE YASA YOGIANA

Abstract

Abstrak

Kabupaten Gresik merupakan daerah pertambakan di Jawa Timur, salah satunya terdapat di  Kecamatan Manyar yang merupakan sentra perikanan tambak bandeng. Penggunaan lahan yang lebih dominan di Kecamatan Manyar adalah lahan tambak yaitu 5.833,11 Ha (61,13%).  Penduduk yang  bermata pencaharian di sektor pertanian dan  petani tambak sebanyak 4035 orang (28,35%).  Namun dengan tumbuh dan berkembangnya sektor non perikanan dapat memberikan alternatif baru untuk beralih di luar sektor perikanan. Hal tersebut ditandai dengan munculnya lapangan pekerjaan baru, seperti berdirinya pabrik-pabrik industri. Pertumbuhan industri di Kecamatan Manyar akan terus meningkat, mengingat kondisi geografis di wilayah tersebut memungkinkan untuk didirikan industri, terbukti dari tahun 2008 sampai tahun 2012 di Kecamatan Manyar mengalami peningkatan jumlah industri yang menyebabkan tejadinya perubahan mata pencaharian penduduk.

Jenis penelitian ini adalah penelitian survey. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara purposive yang artinya lokasi penelitian ditentukan berdasarkan daerah yang mengalami peningkatan jumlah industri. Penentuan jumlah sampel menggunakan rumus rumus Slovin. Daerah yang menjadi obyek penelitian adalah 3 desa di Kecamatan Manyar, sehingga diperoleh 167 sampel petani. Teknik pengambilan data menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif  untuk mengetahui pengaruh pembangunan industri terhadap kondisi sosial ekonomi petani tambak di Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik.

Hasil penelitian tentang pengaruh pembangunan industri besar terhadap perubahan mata pencaharian petani tambak di kecamatan manyar, diketahui bahwa responden yang mengalami perubahan mata pencaharian sejak tahun 2008 ada sebanyak 99 orang dengan prosentase 59,28% dari 167 responden, sedangkan perubahan kondisi sosial setiap petani tambak di Kecamatan manyar, bahwa 94 (56,29%) dari 167 petani tambak dengan responden kondisi sosial sejahtera/baik, dan 73 (43,71%) dengan kondisi sosialnya sama saja/sedang. Dan perubahan kondisi ekonomi sesudah pembangunan industri ada sebanyak 138 (82,64%) dari 167 responden menjawab penghasilan meningkat, sedangkan kebutuhan sandang, pangan dan papan ada sebanyak 94 (56,29%) menjawab mencukupi, 73 (43,71%) responden menjawab sama saja. Di lihat dari perubahan mata pencaharian, kondisi sosial dan ekonomi petani tambak di Kecamatan Manyar dapat disimpulkan bahwa ada perubahan kondisi sosial maupun ekonomi sesudah adanya perubahan penggunaan lahan tambak menjadi lahan industri.           

 

Kata Kunci: Pembangunan Industri, kondisi sosial, kondisi ekonomi, Petani tambak

Published
2014-07-24
Abstract Views: 47
PDF Downloads: 291