KAJIAN TENTANG KESIAPAN DESA MARGOMULYO, JAROJERO, MARGOREJO, KEDUNGREJO, DAN GAJI UNTUK MENJADI DESA WISATA (TOURISM VILLAGE) DI KECAMATAN KEREK KABUPATEN TUBAN

  • LIA Nur NUR FITRIANA Jurnal Online Program Studi S-1 Pendidikan Geografi - Fakultas Ilmu Sosial UNESA

Abstract

Kabupaten Tuban merupakan kabupaten yang memiliki potensi wisata yang cukup besar untuk dikembangkan. Hal ini dapat dilihat dari letaknya yang berada di tepi pantai Pulau Jawa sebelah utara. Meskipun memiliki potensi yang besar namun dari sektor pariwisata tersebut tidak bisa berkembang dengan maksimal. Oleh karena itu untuk meningkatkan kepariwisataan daerah maka Dinas Perekonomian dan Pariwisata Kabupaten Tuban tahun 2011 membuat program desa wisata di Kecamatan Kerek yaitu Desa Margomulyo, Jarorejo, Margorejo, Kedungrejo, dan Gaji. Untuk perwujudan desa wisata yang optimal maka diperlukan adanya pengevaluasian terhadap kawasan yang direncanakan sebagai desa wisata. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui potensi pada masing-masing desa dan mengetahui faktor-faktor yang berperan penting dalam pengembangan desa wisata. Manfaat penelitian ini dapat mengkaji pengembangan pariwisata khususnya desa wisata dan diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan untuk kelayakan lokasi desa wisata di Kabupaten Tuban. Metode penelitian yang digunakan adalah survey. Populasi dalam penelitian ini adalah penduduk Desa Margomulyo, Jarorejo, Margorejo, Kedungrejo, dan Gaji dengan sampel 377 responden, pengunjung kerajinan batik 30 responden, pengusaha batik 39 responden, dan pengrajin sebanyak 84 responden. Metode pengumpulan data yaitu dengan cara wawancara, dokumentasi dan observasi. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dengan penskoran dan analisis SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, threats). Hasil penelitian dari penilaian potensi wisata dengan skoring diperoleh bahwa desa Margomulyo, Jarorejo, Margorejo, Kedungrejo, dan Gaji tergolong potensial untuk dijadikan sebagai desa wisata. Didasarkan pada atraksi, fasilitas penunjang, aksesibilitas, partisipasi masyarakat dan pengunjung kerajinan batik. Dalam pengevaluasian wilayah desa wisata dengan analisis SWOT dapat diperoleh bahwa wilayah tersebut layak untuk menjadi desa wisata. Salah satu strategi untuk mengembangkan desa wisata yaitu dengan membangun fasilitas penunjang di sekitar desa wisata seperti penginapan dan kuliner, sosialisi yang lebih merata terhadap masyarakat tentang pembentukan desa wisata. Faktor-faktor yang berperan penting terhadap pengembangan desa wisata yaitu keramah-tamahan penduduk dan partisipasinya terhadap pengunjung, adanya dukungan dari pemerintah daerah, ketersediaan fasilitas penunjang untuk desa wisata, akses jalan, serta pola manajemen dan pengelolaan desa wisata.

Kata Kunci: Desa Wisata, Potensi Wisata, Batik

Abstract

Tuban is a regency with a great tourism potency to be developed. It can be seen from its location in the north side of Java Island beach. Although it has a great potency, but tourism sector cannot be developed well. Therefore, to increase region tourism, Department of Economic and Tourism of Tuban Regency in 2011 makes program of tourism village in Kerek Sub District locacated in Margomulyo, Jarorejo, Margorejo, Kedungrejo and Gaji villages. To optimize this program, it needs evaluation to area planned as tourism village. The purpose of this research is to identify potency from each village and to identify the important factors in tourism village development. While the benefit of this research is to study tourism development especially tourism village and can be used as considerations for feasibility of tourism village location in Tuban Regency. Research method used survey. Population consisted of people from Margomulyo, Jarorejo, Margorejo, Kedungrejo, and Gaji villages with sample size of 377 respondents, 30 respondents of batik handicraft visitors, 39 respondents of batik businessmen, and 84 respondents of craftsmen. Data collection method used interview, documentation and observation. Data analysis technique used descriptive quantitative analysis with scoring and SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, threats) analysis. Research result from tourism potency assessment by using scoring showed that Margomulyo, Jarorejo, Margorejo, Kedungrejo, and Gaji villages had potency to become tourism tourism village. Based on attraction, infrastructure, accessibility, people’s participation and batik handicraft visitors. In the evaluation of tourism village by using SWOT analysis can be showed that those areas were proper to become tourism villages. One of strategies to develop tourism village namely by developing supported fascilities around tourism villages such as homestay and culinary, intensive
socialization to village people about tourism village. The important factors to the village development such as people hospitality and their participation to the visitors, support from region government, supported fascilities availability for tourism village, road access, management method of tourism village.

Key words : Tourism Village, Tourism Potency, Bati

Published
2012-12-01
Section
Articles
Abstract Views: 33
PDF Downloads: 97 PDF Downloads: 0