Konsistensi Buruh Tani Terhadap Mata Pencahariannya di Wilayah Peri Urban Kecamatan Waru Kabupaten Sidoarjo

  • HANIK ISTIADAH

Abstract

Abstrak

Sebagai negara berkembang, Indonesia terus melakukan perluasan pembangunan industri untuk menopang perekonomian negara. Pembangunan lokasi industri, yang awalnya hanya dilakukan di kota-kota besar, kini mulai meluas dan merambah ke daerah-daerah lain di sekitar kota besar, yang disebut sebagai wilayah peri urban. Fenomena tersebut menyebabkan adanya permasalahan tata keruangan wilayah. Perluasan wilayah industri memberikan dampak pembangunan sektor lain berkembang, seperti permukiman maupun pembangunan jalan dan perkantoran. Hal ini mengakibatkan adanya pergeseran mata pencaharian dari petani menjadi bukan petani. Salah satu wilayah yang mengalami perubahan menjadi kekotaan adalah Kecamatan Waru yang berbatasan langsung dengan kota Surabaya.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsistensi buruh tani terhadap mata pencahariannya di Kecamatan Waru Kabupaten Sidoarjo.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Data yang dikumpulkan diperoleh dengan cara wawancara dengan buruh tani yang tersebar di lima desa di Kecamatan Waru. Teknik analisis datanya menggunakan purposive sample dengan mengambil 30 sampel. Kemudian mendeskripsikan konsistensi buruh tani dengan cara skoring. Selanjutnya diklasifikasikan dalam tiga kelas, yaitu tidak konsisten, kurang konsisten, dan konsisten.

Di Kecamatan Waru terdapat 23.3% buruh tani tidak konsisten ( 7 buruh tani). Buruh tani yang tidak konsisten  didominasi oleh buruh tani dengan luas penguasaan lahan yang sempit (< 1.200 m2), pendapatan dari hasil kegiatan pertanian rendah ( < Rp 10.000.000,00 per tahun) dan mengelola lahan yang dimiliki oleh investor . Sementara itu terdapat 33.3% (10 buruh tani) kurang konsisten yang didominasi oleh buruh tani yang memiliki pekerjaan lain diluar pertanian dan bukan penduduk asli. Sedangkan buruh tani yang konsisten sebesar 43.3% (13 buruh tani) yang didominasi oleh buruh tani yang memiliki pengelolaan lahan yang luas( >2.000 m2), pendapatan tinggi ( > Rp 15.000.000,00 per tahun) dan merupakan penduduk asli.

Kata Kunci : Wilayah peri urban, buruh tani, konsistensi

Published
2014-08-19
Abstract Views: 17
PDF Downloads: 77