Swara Bhumi https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/swara-bhumi <p>Jurnal Online Program Studi S-1 Pendidikan Geografi - Fakultas Ilmu Sosial UNESA</p> en-US swarabhumi_geo@yahoo.co.id (ITA MARDIANI ZAIN) tj_martono@yahoo.com (Tri Joko Martono) Thu, 18 Jan 2024 23:12:19 +0000 OJS 3.1.1.0 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 DINAMIKA PERUBAHAN PENUTUPAN LAHAN DI KABUPATEN GRESIK TAHUN 2001-2022 https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/swara-bhumi/article/view/58365 <p>Data RTRW Kabupaten Gresik 2010-2030, terjadi penurunan terhadap pemanfaatan ruang berupa lahan tambak, tanah kering dan lahan sawah pada periode 2002-2008. Kemampuan analisis perubahan penutupan lahan suatu wilayah menjadi hal yang penting untuk dikaji. Peningkatan teknologi, ketersediaan data dan metode yang baru dapat membantu identifikasi perubahan penutupan lahan yang lebih efisien. Tujuan penelitian untuk 1) mengidentifikasi perubahan penutupan lahan tahun 2001-2022 di wilayah Kabupaten Gresik 2) menghasilkan informasi bagi kegiatan perencanaan pengelolaan lingkungan di Kabupaten Gresik.</p> <p>Penelitian ini menggunakan jenis penelitian survey deskriptif. Lokasi penelitian berada di Kabupaten Gresik. Populasi ialah keseluruhan unit penutupan lahan di Kabupaten Gresik. Pengambilan sampel secara purposive sampling, setiap jenis penutup lahan pada wilayah kajian diambil sejumlah 3 titik. GPS digunakan untuk menentukan koordinat dan software QGIS untuk mengolah data spasial. Data primer dari citra Landsat 7 ETM+ tahun 2001, citra Landsat 8 OLI tahun 2017 dan 2022. Observasi dilakukan dalam foto kenampakan objek. Analisis data menggunakan koreksi radiometrik, geometrik, overlay, klasifikasi terbimbing dan uji validasi.</p> <p>Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Penutupan lahan di Kabupaten Gresik tahun 2001 didominasi oleh tipe penutupan lahan vegetasi kecil-sedang 50.716 ha. Penutupan lahan terbesar tahun 2017 adalah vegetasi kecil-sedang 56.758 ha. Pada tahun 2022 penutupan lahan terbesar adalah vegetasi kecil-sedang 49.057 ha. 2) Penutupan lahan perikanan mengalami penurunan luasan, lahan basah juga mengalami perubahan ke vegetasi kecil-sedang, lahan terbuka mengalami peningkatan luasan, lahan vegetasi kecil-sedang memiliki pertambahan dan penurunan, lahan terbangun selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya, sedangkan penutupan vegetasi kanopi sedang-besar mengalami penurunan luasan dan perubahan menjadi vegetasi kecil-sedang</p> <p><strong>Kata kunci : </strong>lahan, penutupan lahan, klasifikasi terbimbing</p> Irfan Imam Syahroni, Dr. Eko Budiyanto, S.Pd., M.Si. ##submission.copyrightStatement## https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/swara-bhumi/article/view/58365 Thu, 18 Jan 2024 23:13:33 +0000 Model Ruang Terbuka Hijau Dalam Mereduksi Karbon Dioksida (CO2) Di Ruas Jalan Margomulyo, Margomulyo Indah, Margomulyo Permai dan Jalan Sari Mulia Permai Kota Surabaya https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/swara-bhumi/article/view/58474 <p class="abstrak">Hasil pra survey pengukuran dilapangan menggunakan alat CO<sub>2</sub> meter didapatkan hasil rata-rata 538 ppm. Hasil tersebut melebihi ambang batas udara bersih menurut WHO dalam (Harista, 2018) yaitu 310-330 ppm. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) Konsentrasi CO2 di Jalan Margomulyo, Jalan Margomulyo Indah, Jalan Margomulyo Permai dan Jalan Sari Mulia Permai Kota Surabaya. 2) Serapan CO<sub>2</sub> oleh RTH di Jalan Margomulyo, Jalan Margomulyo Indah, Jalan Margomulyo Permai dan Jalan Sari Mulia Permai Kota Surabaya. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian survey. Penelitian ini berlokasi di Kecamatan Tandes dengan luas wilayah 11,07 km<sup>2</sup> dan Kecamatan Asemrowo dengan luas wilayah 13,06 km<sup>2</sup> di Kota Surabaya. Alat dan bahan yang dibutuhkan adalah CO<sub>2</sub> meter dan GPS. Populasi yang digunakan berdasarkan pembagian wilayah administratif Kecamatan Tandes. Pengambilan sampel menggunakan box model yang biasa disebut unit analisis dengan ukuran 30x30 meter. Pengukuran CO<sub>2</sub> dilakukan selama 24 jam pada hari Senin hingga Minggu pada tanggal 22 Mei – 28 Mei 2023. Dokumentasi dilakukan untuk mendapatkan hasil sekunder dari luasan RTH per satuan unit analisis. Observasi dilakukan untuk mengamati kondisi di lapangan. Analisis data korelasi dan regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Konsentrasi CO<sub>2</sub> di Jalan Margomulyo tertinggi pada siang hari yakni mencapai 419 ppm, di Jalan Margomulyo Permai tertinggi pada sore hari yakni mencapai 407 ppm, di Jalan Margomulyo Indah tertinggi pada siang hari yakni mencapai 409 ppm dan di Jalan Sari Mulia Permai tertinggi pada siang hari yakni mencapai 399 ppm 2) Serapan CO<sub>2</sub> oleh RTH di Jalan Margomulyo sebesar 68,1%, di jalan Margomulyo Indah sebesar 81,6%, di jalan Margomulyo Permai sebesar 86,3% dan jalan Sari Mulia Permai sebesar 99,5%</p> Dawud Faisal Abdillah, Dr. Muzayanah, S.T., M.T. ##submission.copyrightStatement## https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/swara-bhumi/article/view/58474 Tue, 23 Jan 2024 02:22:15 +0000 TINGKAT ATRAKSI, AMENITAS, AKSESBILITAS DAN STRATEGI PENGEMBANGAN UNTUK TAMAN TIRTA WISATA KEPLAKSARI https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/swara-bhumi/article/view/58549 <p>Taman Tirta Wisata Keplaksari merupakan salah satu destinasi wisata di Kabupaten Jombang. Wisata ini memiliki daya tarik utama berupa kolam renang, kolam pancing, taman bermain, balai apung, panggung hiburan dan monument pesawat. Namun jumlah pengunjung di Taman Tirta Wisata Keplaksari lebih rendah dibandingkan dengan objek wisata lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat daya tarik atraksi, tingkat kelayakan amenitas, tingkat aksesbilitas dan strategi pengembangan wisata yang tepat untuk Taman Tirta Wisata Keplaksari.</p> <p>Jenis penelitian ini menggunkan penelitian deskriptif dengan metode survei dan pendekatan kuantitatif. Sampel sejumlah 100 responden, dengan <em>teknik accidental sampling </em>untuk menentukan responden. Variabel penelitian meliputi atraksi, amenitas, aksesbilitas, faktor internal dan faktor eksternal. Proses pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara dengan panduan kuesioner, pengukuran dan dokumentasi. Teknik analisis data melalui teknik skoring menggunakan skala likert untuk atraksi, amenitas, dan aksesbilitas, kemudian analisis SWOT untuk menentukkan strategi pengembangan wisata yang tepat pada Taman Tirta Wisata Keplaksari.</p> <p>Hasil penelitian menunjukkan bahwa Taman Tirta Wisata Keplaksari berada pada tingkat daya tarik atraksi yang termasuk dalam kategori cukup, tingkat kelayakan amenitas dalam ketegori layak, dan tingkat aksesbilitas dalam ketegori mudah dijangkau. Strategi yang tepat dalam upaya meningkatkan kembali minat kunjung wisatawan adalah dengan penerapan strategi pertumbuhan agresif. Strategi yang disarankan diantaranya: mengadakan event budaya daerah secara rutin pada atraksi panggung hiburan, pengoptimalan atraksi wisata dari aspek fisik maupun non-fisik dan meningkatkan kualitas menajemen pengelolaan wisata oleh pengelola.</p> <p><strong>Kata Kunci: </strong>Atraksi, Amenitas, Aksesbilitas, Strategi Pengembangan</p> Diah Adiningsih, Drs. Agus Sutedjo, M.Si. ##submission.copyrightStatement## https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/swara-bhumi/article/view/58549 Tue, 23 Jan 2024 02:23:04 +0000 PERBEDAAN PEMBELAJARAN HYBRID TERHADAP SELF REGULATED LEARNING (SLR) PADA SAAT ONLINE DAN OFFLINE SISWA KELAS XI MATA PELAJARAN GEOGRAFI DI SMA KEMALA BHAYANGKARI 1 SURABAYA https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/swara-bhumi/article/view/58636 <p>Nilai hasil belajar geografi pada kelas X IPA 6 pada saat pandemic pada materi dinamika bumi 24 siswa<br>atau 80% memiliki nilai di bawah KKM yakni 75. Sedangkan sisanya 6 orang sisanya atau 20% memiliki<br>nilai di atas KKM. Peneliti bermadsud untuk meneliti perbedaan self regulated belajar siswa yang<br>menggunakan hybrd learning dengan metode offline learning di SMA Kemala Bhayangkari Surabaya.<br>Jenis penelitian ini menggunakan deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini<br>adalah seluruh kelas XI di SMA Kemala Bhyangkari 1 Surabaya yakni berjumlah 121 siswa. Sampel<br>dalam penelitian ini adalah kelas XI IPS 1 dan XI IPS 2 sebagai kelas pembelajaran hybrid, sedangkan<br>kelas XI IPS 3 dan XI IPS 4 sebagai kelas pembelajran offline. Pengumpulan data primer menggunakan<br>Motivated Strategies for Learning Questionnaire (MSLQ) sedangkan. Analisa data menggunakan<br>persentase<br>Hasil penelitian menunjukkan bahwa Self regulated belajar siswa pada pembelajaran hybrid kelas XI IPS 1<br>dan XI IPS 2 memiliki kategori yang sedang pada motivasi belajar siswa, sedangkan pada strategi belajar<br>kelas IPS 1 memiliki kategori yang tinggi karena Motivasi belajar siswa pada kelas XI IPS 1 pada<br>komponen text anxiety memiliki persentase tertinggi yakni 75%. Siswa yang mempunyai motivasi belajar<br>yang tinggi akan memiliki banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar sehingga dengan motivasi<br>belajar yang terdapat dalam diri siswa, maka siswa akan berusaha mengadakan perubahan tingkah laku<br>yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhan. Pada pembelajaran offline kelas IPS 3 dan 4 memiliki<br>kategori motivasi sedang dan strategi belajar yang sedang juga.</p> Amiroh Aulia Riska, Dr. Bambang Sigit Widodo, M.Pd. ##submission.copyrightStatement## https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/swara-bhumi/article/view/58636 Mon, 29 Jan 2024 02:34:06 +0000 ANALASIS USAHA TANI KENTANG PETANI SUKU TENGGER DI DESA TOSARI KECAMATAN TOSARI KABUPATEN PASURUAN https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/swara-bhumi/article/view/58666 <p>Usaha Tani kentang merupakan komoditas yang dapat menghasilkan produksi dan nilai ekonomis tinggi. Usahatani ini banyak dikembangkan masyarakat pegunungan, salah satunya masyarakat Suku Tengger di Desa Tosari, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan. Jenis kentang terbaik yang dihasilkan yaitu varietas<em> granola kembang</em> yang diminati masyarakat. Dalam penelitian ini bertujuan mengetahui biaya produksi dan pendapatan usaha tani kentang petani suku tengger di Desa Tosari.</p> <p>Jenis penelitian ini deskriptif kuantitatif dengan metode survey. Lokasi&nbsp; penelitian dilakukan 6 dusun di Desa Tosari, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan. Pengumpulan data menggunakan&nbsp; observasi, kuisioner&nbsp; dan dokumentasi. Menggunakan Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel yaitu Sampling Jenuh. Populasi yaitu seluruh petani kentang suku tengger yang belum diketahui dan jumlah sampel 50 responden.</p> <p>Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pendidikan petani kentang suku tengger rendah yaitu 44% tamat SD, petani yang mengusahakan tanaman&nbsp; kentang berada pada umur produktif yaitu 90% berumur 30 sampai 60 tahun. Rata-rata luas lahan petani kentang memiliki 0,50-1 hektar dengan presentase 70%. Total rata-rata biaya produksi Rp 27.120.530 per hektar dengan presentase 14,27% dan pendapatan Rp 92.879.470 dengan presentase 85,73% dari total penerimaan Rp 120,000,000 per hektar per musim panen.</p> Nazilah Choirunnisa, Dr. Aida Kurniawati, S.Pd., M.Si. ##submission.copyrightStatement## https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/swara-bhumi/article/view/58666 Tue, 30 Jan 2024 01:44:25 +0000 PEMETAAN TINGKAT PENCEMARAN BESI (Fe) DAN MANGAN (Mn) PADA AIR TANAH DANGKAL DI DESA TANJUNG JATI KECAMATAN KAMAL https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/swara-bhumi/article/view/58675 <p>Air tanah dangkal merupakan salah satu sumber air bersih yang umumnya digunakan masyarakat untuk kebutuhan <em>higiene sanitasi</em>. Namun, pemakaian air tanah dangkal yang berasal dari sumur gali dengan kedalaman kurang dari 15 m beresiko tinggi mengalami pencemaran. Ditinjau dari indikator pencemaran air secara fisik, air tanah dangkal di Desa Tanjung Jati Kecamatan Kamal memiliki ciri yang mengindikasikan pencemaran akibat kelarutan besi (Fe) dan mangan (Mn). Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui serta memetakan persebaran tingkat pencemaran besi (Fe) dan mangan (Mn) pada air tanah dangkal di Desa Tanjung Jati Kecamatan Kamal. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif dengan total sampel air sebanyak 15 titik yang ditentukan melalui teknik <em>systematic grid sampling</em>. Seluruh sampel diuji secara eksitu yang kemudian dianalisis menggunakan metode <em>Indeks pollution</em>. Adapun metode yang digunakan dalam memetakan persebaran pencemaran yang terjadi yakni metode interpolasi dengan bantuan <em>software Qgis.</em> Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pencemaran yang terjadi pada air tanah dangkal di Desa Tanjung Jati untuk parameter besi (Fe) berada pada kategori tercemar ringan sedangkan untuk parameter mangan (Mn) seluruh sampel masih memenuhi standar baku mutu air bersih menurut peraturan mentri kesehatan nomor 32 tahun 2017 pada kategori <em>higiene sanitasi</em>. Pencemaran yang terjadi berpusat wilayah pesisir selatan desa yakni Dusun Karang Kiring dan bergerak merendah ke arah utara. Adapun faktor utama yang mengakibatkan pencemaran di kawasan tersebut yakni; adanya kontaminasi limbah industri, dangkalnya ketinggian muka air sumur, jenis tanah yang berpasir sehingga menurunkan kualitas filtrasi terhadap limbah serta pola aliran air tanah di Desa Tanjung Jati yang cenderung bergerak dari utara ke selatan.</p> <p><strong>Kata Kunci: </strong>Peta, Pencemaran Air, Besi (Fe) dan Mangan (Mn)</p> Desy Safriana, Prof. Dr. Ketut Prasetyo, M.S ##submission.copyrightStatement## https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/swara-bhumi/article/view/58675 Wed, 31 Jan 2024 07:45:05 +0000 ANALISIS TINGKAT KESEJAHTERAAN PEKERJA INDUSTRI BATIK TULIS "MOCH. SALAM" DI DESA NGARESREJO KECAMATAN SUKODONO KABUPATEN SIDOARJO https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/swara-bhumi/article/view/58800 <p>Industri batik tulis “Moch. Salam” yang berada di Desa Ngaresrejo Kecamatan Sukodono dalam kurun waktu tiga tahun tidak mengalami penambahan pekerja sehingga diketahui bahwa pada tahun 2022 ini memiliki 20 orang pekerja. Pekerjaan membatik dianggap kurang diminati oleh masyarakat, namun hasil dari industri ini (kain batik) sangat diminati oleh masyarakat. Sistem perolehan upah (gaji) pada industri ini yaitu dengan sistem borongan (harian) dengan perhitungan upah Rp. 5000 per kain yang dinilai lebih sedikit dari upah pekerja batik di Kampung Jetis Sidoarjo. Terkait dengan harga batik tulis yang mahal serta pengupahan yang dikategorikan sedikit, tidak menyebabkan pengurangan pekerja pada industri ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik dan menganalisis tingkat kesejahteraan pekerja industri batik tulis “Moch. Salam”.</p> <p>Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode survey. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 20 orang yang merupakan pekerja industri batik tulis “Moch. Salam”. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling sehingga diperoleh sampel sebanyak 20 (semua populasi dijadikan sampel). Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, daftar pertanyaan, dan observasi langsung di tempat industri batik tulis “Moch. Salam” berada. Teknik analisis data menggunakan tabel persentase dan skoring indikator berdasarkan BPS.</p> <p>Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik pekerja industri batik tulis “Moch. Salam” adalah sebagian besar atau 75% merupakan ibu rumah tangga, &nbsp;semua pekerjanya adalah tetangga atau kerabat pemilik industri yang bertempat tinggal di lingkup Desa Ngaresrejo, serta pekerjaan membatik merupakan pekerjaan utama. Adapun tingkat kesejahteraan pekerja industri batik tulis berdasarkan indikator BPS adalah dalam tingkat kesejahteraan sedang.</p> <p><strong>Kata kunci: </strong>Tingkat kesejahteraan, pekerja, industri batik tulis</p> <p>&nbsp;</p> Sa'ida Abdun Qod Tamalla, Dr. Sri Murtini., M.Si. ##submission.copyrightStatement## https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/swara-bhumi/article/view/58800 Fri, 01 Mar 2024 13:33:44 +0000 KESIAPSIAGAAN BENCANA BANJIR KIRIMAN PADA MASYARAKAT DESA SANGATTA UTARA, KUTAI TIMUR https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/swara-bhumi/article/view/59065 <p><strong>A</strong><strong>bstrak</strong></p> <p>Desa Sangatta Utara merupakan daerah yang memiliki topografi cenderung landai dengan jenis tanah berupa rawa-rawa yang sebagian besar digunakan sebagai pemukiman warga sehingga menjadi titik rawan terdampak banjir bandang akibat aliran sungai bawaan dari Kota Rantaupulung dan sekitarnya serta secara bersamaan meningkatnya air laut Pantai Kenyamukan menyebabkan banyak sekali kerugian dan korban yang terdampak. Tujuan penelitian ini ialah mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat terhadap potensi bahaya banjir kiriman di Desa Sangatta Utara, mengetahui mitigasi yang dilakukan masyarakat dalam menghadapi bahaya banjir kiriman di Desa Sangatta Utara, dan mengetahui kesiapsiagaan bencana dalam menghadapi bahaya banjir kiriman di Desa Sangatta Utara.</p> <p>Jenis Penelitian yang digunakan ialah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengambilan sampel yang digunakan ialah <em>proposional random sampling </em>dengan jumlah sampel yaitu 96 responden. Sementara itu, Teknik pengumpulan data yakni dengan wawancara, dan studi pustaka yang menghasilkan data nilai hasil pengetahuan, mitigasi dan kesiapsiagaan bencana banjir serta data penduduk dan jumlah korban banjir.</p> <p>Hasil pengetahuan masyarakat Desa Sangatta Utara memiliki persentase 88,08% pada kategori baik. Sementara itu,&nbsp; untuk hasil mitigasi yang &nbsp;didapatkan dari &nbsp;masyarakat Desa &nbsp;Sangatta Utara&nbsp; memiliki persentase 77% dan hasil kesiapsiagaan bencana banjir kiriman pada masyarakat Desa Sangatta Utara mendapatkan 77% yang termasuk pada kategori siap.</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Kata Kunci: </strong>Banjir, Kesiapsiagaan Bencana, Mitigasi</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p><em><strong>A</strong><strong>bstract</strong></em></p> <p><em>The village of North Sangatta is an area with a topography that tends to land with a type of slopes that are mostly used as residential settlements so that it becomes a vulnerable point affected by flood floods due to the flow of inherent rivers from the City of Rantaupulung and its surroundings and simultaneously the rise of the sea water of Kenyamukan Coast caused a lot of losses and victims affected. The objective of this study is to know the level of public awareness of the potential flood hazards of shipments in the Northern Sangatta Village, to know how people are mitigating in the face of the threat of flooding in the northern Sangattha Village, and to know disaster preparedness in facing the danger of floods of shipment in the Nordic Sangatta village.</em></p> <p><em>The type of research used is a descriptive method with a quantitative approach. The sampling technique used is propositional random samplings with a sample number of 96 respondents. Meanwhile, the data collection technique is with interviews, and library studies which generates data on the value of knowledge, mitigation and preparedness for flood disasters as well as population data and the number of flood victims.</em></p> <p><em>The results of the study from the community of Northern Sangatta Village has a percentage of 88,08% in the good category. Meanwhile, for the mitigation results obtained from the community of Northern Sangatta Village has a 77 percent and the result of flood disaster preparedness sends to the people of Northers Sangatta village get 77 percent that belong to the category ready.</em></p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Keywords: </strong><em>Floods, Disaster Preparedness, Mitigation</em></p> Radiva Sabrina, Dr. Nugroho Hari Purnomo, S.P., M.Si. ##submission.copyrightStatement## https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/swara-bhumi/article/view/59065 Mon, 25 Mar 2024 01:46:44 +0000 Analisis Produktivitas Industri Wingko di Kecamatan Babat Kabupaten Lamongan https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/swara-bhumi/article/view/59068 <p>COVID-19 merupakan salah satu pandemi yang berdampak panjang bagi kehidupan perekonomian di Indonesia, tidak terkecuali Kecamatan Babat terutama pada industri wingko. Adanya pandemi memaksa pemerintah setempat untuk melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang berdampak pada usaha-usaha wingko di Kecamatan Babat. Produktivitas industri wingko menurun drastis pada sekitar tahun 2020 akibat pembatasan tersebut diiringi dengan naiknya bahan baku pembuat wingko dan minat konsumen terhadap wingko yang semakin menurun dari waktu ke waktu. Dari masalah tersebut penulis tertarik untuk meneliti terkait bagaimana tingkat produktivitas industri wingko di Kecamatan Babat sebelum dan sesudah pandemi. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan metode kuantitatif. Data diperoleh dari 20 pemilik usaha wingko di Kecamatan Babat melalui wawancara. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif kuantitatif dengan menggunakan persentase. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 75% produksi industri wingko di Kecamatan Babat mengalami penurunan, 15% tidak mengalami perubahan atau stabil, dan 10% industri lainnya mengalami kenaikan.</p> <p><strong>Kata kunci:</strong> Produktivitas, Pandemi, Wingko Babat.</p> Daffa' Dary Oktaviano, Dr. Rindawati, M.Si ##submission.copyrightStatement## https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/swara-bhumi/article/view/59068 Mon, 25 Mar 2024 01:47:40 +0000 DAMPAK RELOKASI PASAR HULAAN TERHADAP PENDAPATAN PEDAGANG DI DESA HULAAN KECAMATAN MENGANTI KABUPATEN GRESIK https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/swara-bhumi/article/view/59067 <p>Abstrak</p> <p>Pasar tradisional telah menjadi penggerak roda perekonomian dari sektor perdagangan. Pembangunan pasar diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan pedagang secara umum. Tujuan&nbsp; penelitian ini adalah mengetahui pengaruh relokasi pasar hulaan terhadap pendapatan pedagang di pasar hulaan kecamatan menganti kabupaten gresik yang sebelumnya berdagang di pinggir jalan raya hulaan.</p> <p>Metode yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif deskriptif, dengan pengambilan data melalui observasi, kuesioner dan dokumentasi. Sampel sebanyak 32 responden dilakukan pada penelitian ini. Pengujian instrumen dan analisa data dilakukan melalui perangkat lunak SPSS dan pengolah data MS Excel. Kaidah&nbsp; statistik dilakukan untuk mengetahu seberapa kuat variabel X yaitu keberadaan pasar berpengaruh pada variabel Y kondisi sosial ekeonomi pedagang. Selain itu juga dihitung jumlah pedagang&nbsp; yang mengalami kenaikan atau penurunan pendapatan serta penyebabnya menurut para pedagang.</p> <p>Hasil penelitian menghasilkan data dan informasi bahwa keberadaan pasar cukup berpengaruh terhadap kondisi pendapatan pedagang dengan nilai korelasi sebesar 0,493. Sementara ini terungkap juga sebanyak 65% pedagang mengalami kenaikan pendapatan, sementara 16%mengalami stagnan tidak meningkat juga tidak menurun, dan 19% pedagang mengalami penurunan pendapatan dibandingkan berjualan di pinggir jalan.</p> <p><strong>Kata Kunci</strong> : Pasar Tradisional, dampak relokasi, pedagang tradisional</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;</p> <p>Abstract</p> <p>Traditional markets have become the driving force of the economy from the trade sector. Market development is expected to improve the welfare of traders in general. The purpose of this study was to determine the effect of the hulaan market relocation on the income of traders in the hulaan market, Menganti sub-district, Gresik regency who previously traded on the side of the hulaan highway.</p> <p>The method used is descriptive quantitative approach, with data collection through observation, questionnaires and documentation. A sample of 32 respondents was conducted in this study. Instrument testing and data analysis were carried out through SPSS software and MS Excel data processor. Statistical rules are carried out to find out how strong variable X, namely the existence of the market, affects variable Y, the socio-economic conditions of traders. In addition, the number of traders who experienced an increase or decrease in income and the causes according to the traders was also calculated.</p> <p>The results of the study produced data and information that the existence of the market is quite influential on the income conditions of traders with a correlation value of 0.493. Meanwhile, it was also revealed that 65% of traders experienced an increase in income, while 16% experienced stagnation neither increasing nor decreasing, and 19% of traders experienced a decrease in income compared to selling on the side of the road.</p> <p>Keywords: Traditional Market, impact of relocation, traditional trader</p> <p>&nbsp;</p> Himawan Eko Saputro, Dr. Aida Kurniawati S.Pd,.M.Si. ##submission.copyrightStatement## https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/swara-bhumi/article/view/59067 Mon, 25 Mar 2024 01:48:34 +0000 ANALISIS MENGENAI KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA TANAH LONGSOR DI DESA BANARAN, KECAMATAN PULUNG, PONOROGO https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/swara-bhumi/article/view/59118 <p>Desa Banaran adalah salah satu daerah di Kabupaten Ponorogo yang terdapat pada daerah dataran tinggi atau perbukitan yang cukup curam. Desa Banaran ini memiliki ketinggian 718 mdpl dan kemiringan lereng 8% hingga 70%. Pada bulan April 2017, bencana tanah longsor yang ditandai dengan retakan setinggi 20 meter terjadi di Desa Banaran, Kecamatn Pulung, Kabupaten Ponorogo. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui persebaran tingkat pengetahuan bencana tanah longsor dan tingkat kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana tanah longsor di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Ponorogo. Persebaran tingkat pengetahuan dan tingkat kesiapsiagaan bencana tanah longsor di Desa Banaran ini cukup merata pada tiap dukuh.</p> <p>&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Jenis penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti yaitu observasi, kuesioner, dan studi pustaka dengan teknik pengambilan sampel yaitu teknik <em>proportional random sampling</em>. Instrument yang digunakan yaitu kuesioner dengan jumlah sampel yaitu 86 responden. Teknik analisis data pada penelitian ini yaitu analisi univariat untuk menghitung persentase pada tiap variabel.</p> <p>Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan kategori nilai indeks penetahuan masyarakat di Dukuh Krajan memiliki tingkat pengetahuan yang baik (81,65%) dan memiliki tingkat kesiapsiagaan yang sangat siap (92,26%), Dukuh Gondang Sari masyarakatnya memiliki tingkat pengetahuan yang cukup (74,01%) dan memiliki tingkat kesiapsiagaan yang sangat siap (84,24%), Dukuh Tangkil masyarakatnya memiliki tingkat pengetahuan yang baik (77,94%) dan memiliki tingkat kesiapsiagaan yang sangat siap (86,34%), serta pada Dukuh Sooro masyarakatnya memiliki tingkat pengetahuan yang baik (83,01%.) dan memiliki tingkat kesiapsiagaan yang sangat siap (86,47%).</p> <p><strong>Kata kunci : Tanah Longsor, Kesiapsiagaan, Persebaran</strong></p> <p>&nbsp;</p> <p><em>Banaran Village is one of the areas in Ponorogo Regency that is located on a fairly steep plateau or hilly area. Banaran Village has a height of 718 meters above sea level and a slope of 8% to 70%. In April 2017, a landslide disaster characterized by cracks as high as 20 meters occurred in Banaran Village, Pulung District, Ponorogo Regency. The aim of this research is to determine the distribution of knowledge about landslides and the level of community preparedness for facing landslides in Banaran Village, Pulung District, Ponorogo. The distribution of knowledge levels and levels of preparedness for landslides in Banaran Village is quite even in each hamlet.</em></p> <p><em>&nbsp;Type of research used is a descriptive method with a quantitative approach. The data collection techniques used by researchers are observation, questionnaires, and literature studies with a sampling technique, namely proportional random sampling. The instrument used was a questionnaire with a sample size of 86 respondents. The data analysis technique in this research is univariate analysis to calculate the percentage for each variable.</em></p> <p><em>The results of the research show that based on the knowledge index value category, the community in Dukuh Krajan has a good level of knowledge (81.65%) and has a very prepared level of preparedness (92.26%); in Dukuh Gondang Sari, the community has a sufficient level of knowledge (74.1%) and has a very ready level of preparedness (84.24%); in Dukuh Tangkil, the people have a good level of knowledge (77.94%) and a very ready level of preparedness (86.34%); and in Dukuh Sooro, the people have a good level of knowledge (83.01%) and a very ready level of preparedness (86.47%).</em></p> <p><strong><em>Keywords: landslides, preparedness, distribution</em></strong></p> Hanifatur rosidah Rosidah, Dr. Nugroho Hari Purnomo, S.P., M.Si. ##submission.copyrightStatement## https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/swara-bhumi/article/view/59118 Tue, 02 Apr 2024 01:50:22 +0000 Kajian Geografis Terhadap Eksistensi Indutsri Tahu Di Kelurahan Ledok Kulon Kecamatan Bojonegoro Kabupaten Bojonegoro https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/swara-bhumi/article/view/59152 <p>Kelurahan Ledok Kulon merupakan sentra industri tahu di Kabupaten Bojonegoro. Industri ini berdiri sejak tahun 1950 dan masih eksis sampai sekarang. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui faktor geografis yang melatarbelakangi berdirinya industri tahu 2) menganalisis faktor yang mendominasi keuntungan dalam menjalankan industri tahu 3) mengetahui strategi eksis pemilik indsutri tahu 4) mengevaluasi keberlangsungan dari keberadaan industri tahu.</p> <p>Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Lokasi penelitian dilakukan di Kelurahan Ledok Kulon Kecamatan Bojonegoro Kabupaten Bojonegoro. Sampel yang diambil berjumlah 30 pemilik industri aktif dan 3 pemilik industri tidak aktif. Teknik pengambilan sampel menggunakan <em>Purposive Sampling</em>. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, angket/kuesioner, dan dokumentasi, teknik analisis data menggunakan deksriptif kuantitatif dengan persentase sederhana</p> <p>Hasil penelitian diketahui bahwa faktor geografis yang melatarbelakangi berdirinya industri adalah lokasi sebagai faktor paling dominan sebesar 68,2 %, selanjutnya pemasaran 65,75% , tenaga kerja 58,07 % dan bahan baku 54,61 %. Faktor geografis yang mendominasi keuntungan dalam menjalankan industri tahu adalah faktor pemasaran sebesar 83,33 % . Strategi eksis pemilik industri tahu berupa strategi pemasaran sebesar 66,67 %. Hasil evaluasi keberlangsungan keberadaan industri tahu yaitu didukung oleh faktor geografis diantaranya lokasi industri berada di wilayah yang memberikan keuntungan bagi perkembangan industri, mudahnya proses pemasaran, ketersediaan tenaga kerja yang cukup untuk melakukan kegiatan pengolahan dan pemasaran tahu, ketersediaan bahan baku dalam jangka panjang, serta ketepatan penerapan strategi pemasaran yang memberikan laba bagi pemilik industri dan menjaga keberlangsungan industri tahu.</p> <p><strong>Kata Kunci: </strong>kajian geografis, eksistensi, industri tahu</p> nur fitri yani ##submission.copyrightStatement## https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/swara-bhumi/article/view/59152 Tue, 02 Apr 2024 01:51:03 +0000 ANALISIS KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT TERHADAP BENCANA BANJIR DI DESA BANDARAN KECAMATAN WINONGAN KABUPATEN PASURUAN https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/swara-bhumi/article/view/59175 <p style="font-weight: 400;"><strong>Abstrak </strong></p> <p style="font-weight: 400;">Penelitian ini dilaksanakan di Desa Bandaran, Kecamatan Winongan, Kabupaten Pasasuruan. Desa Bandaran merupakan desa yang rentan terhadap banjir. Desa Bandaran dibanjiri oleh tiga anak sungai DAS Rejoso. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kesiapsiagaan masyarakat Desa Bandaran terhadap bencana banjir. Penelitian ini menerapkan pendekatan kuantitatif deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Desa Bandaran. Sampel penelitian dipilih menggunakan metode proporsional random sampling sebanyak 90 responden. Analisis deskriptif kuantitatif dan kualitatif dilakukan terhadap teknik pengumpulan data yang terdiri dari observasi, wawancara, dokumentasi, dan kuesioner.&nbsp; Pengetahuan, sikap, rencana tanggap darurat, sistem peringatan dini, dan mobilisasi sumberdaya adalah lima parameter yang digunakan untuk mengukur kesiapsiagaan masyarakat Desa Bandara.&nbsp; Parameter pengetahuan masyarakat Desa Bandaran mendapat nilai indeks 83,87 dengan kategori sangat siap. Parameter sikap mendapatkan nilai indeks 83,41 dengan kategori sangat siap. Parameter rencana tanggap darurat mendapatkan nilai 80, 24 dengan kategori sangat siap.&nbsp; Parameter sistem peringatan dini mendapatkan nilai 81,89 dengan kategori sangat siap. Parameter mobilisasi sumberdaya mendapatkan nilai 76,22 dengan kategori siap. Dari kelima parameter tersebut tingkat kesiapsiagaan masyarakat Desa Bandaran terhadap bencana banjir mendapatkan nilai 81,77 dengan kategori sangat siap. Hasil kesiapsiagaan masyarakat Desa Bandaran tergolong baik karena pengalaman dan pengetahuan tentang cara menghadapi bencana banjir membuat masyarakat lebih tanggap dan sigap ketika bencana banjir terjadi.</p> <p style="font-weight: 400;"><strong>Kata Kunci:</strong> Kesiapsiagaan, Pengetahuan, Banjir, Masyarakat</p> <p style="font-weight: 400;">&nbsp;</p> <p style="font-weight: 400;">&nbsp;</p> <p><strong><em>Abstract</em></strong></p> <p style="font-weight: 400;"><em>This research was conducted in Bandaran Village, Winongan Sub-district, Pasuruan Regency. Bandaran Village is a village that is highly vulnerable to flooding. Bandaran Village is flooded by three tributaries of the Rejoso watershed. The purpose of this study was to determine the level of preparedness of the Bandaran Village community towards floods. This research applied a descriptive quantitative approach. The population in this study is the community of Bandaran Village. The research sample was selected using proportional random sampling method as many as 90 respondents. Quantitative and qualitative descriptive analyses were conducted on data collection techniques consisting of observation, interviews, documentation and questionnaires.&nbsp; Knowledge, attitudes, emergency response plans, early warning systems and resource mobilisation were the five parameters used to measure the preparedness of the community in Desa Bandara.&nbsp; The knowledge parameter of the Bandaran Village community received an index value of 83.87 in the very prepared category. The attitude parameter received an index value of 83.41 with a category of very prepared. The emergency response plan parameter received an index value of 80.24 with a category of very prepared.&nbsp; The early warning system parameter scored 81.89 in the highly prepared category. The resource mobilisation parameter scored 76.22 in the prepared category. From these five parameters, the level of preparedness of the Bandaran Village community towards flood disasters scored 81.77 in the category of highly prepared. The results of community preparedness in Bandaran Village are good because the experience and knowledge of how to deal with flood disasters make the community more responsive and alert when a flood disaster&nbsp;occurs.</em></p> <p style="font-weight: 400;"><strong><em>Keywords:</em></strong><em> Preparedness, Knowledge, Flood, Community.</em></p> Allisyah Putri, Nugroho Hari Purnomo ##submission.copyrightStatement## https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/swara-bhumi/article/view/59175 Wed, 17 Apr 2024 02:52:20 +0000 KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA TANAH LONGSOR DI DESA SIKI KECAMATAN DONGKO KABUPATEN TRENGGALEK https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/swara-bhumi/article/view/59219 <p><strong>Abstrak</strong></p> <p><br>Desa Siki merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Dongko Kabupaten Trenggalek <br>yang setiap tahunnya mengalami bencana tanah longsor. Bencana tersebut sering terjadi disebabkan oleh <br>karakteristik wilayah dan intensitas curah hujan tinggi yang berdampak pada rusaknya rumah warga, <br>penahan longsor runtuh, jalan penghubung desa runtuh, dan rusaknya fasilitas umum lainnya. Penelitian ini <br>bertujuan untuk mengetahui tingkat kesiapsiagaan masyarakat Desa Siki dalam menghadapi bencana tanah <br>longsor pada setiap tingkat kerawanan longsor.</p> <p>Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif serta menggunakan <br>teknik pengambilan sampel proposional random sampling. Teknis pengumpulan data melalui observasi, <br>instrumen tes pengetahuan, kuisoner, dan dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan adalah deskriptif <br>kuantitatif.</p> <p>Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kesiapsiagaan masyarakat Desa Siki pada daerah <br>dengan tingkat kerawanan tanah longsor tinggi yang meliputi dusun Jagul, dusun Kojan, dusun Krajan, <br>dusun Gondang, dan dusun Ngandong termasuk kedalam kategori “Siap” dengan nilai indeks <br>kesiapsiagaan 69. Kemudian pada daerah dengan tingkat kerawanan tanah longsor sedang yang meliputi<br>dusun Nguluh dan sebagian dusun Ngandong termasuk kedalam kategori “Hampir Siap” dengan nilai <br>indeks kesiapsiagaan 57. Serta pada daerah dengan tingkat kerawanan tanah longsor rendah yang meliputi<br>dusun Senuli dan sebagian dusun Nguluh termasuk kedalam kategori “Kurang Siap” dengan nilai indeks <br>kesiapsiagaan 41.<br><strong>Kata Kunci :</strong> Tanah Longsor, Kesiapsiagaan.</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Abstract</strong></p> <p><br>Siki Village is one of the villages located in Dongko District, Trenggalek Regency which <br>experiences landslides every year. These disasters often occur due to regional characteristics and high <br>rainfall intensity which has an impact on damage to residents' homes, landslide collapses, village <br>connecting roads collapse, and damage to other public facilities. This study aims to determine the level of <br>preparedness of the people of Siki Village in facing landslide disasters at each level of landslide <br>vulnerability.</p> <p>This study used a quantitative approach with a descriptive method and used proportional random <br>sampling techniques. Researchers collect data through observation, knowledge test instruments, <br>questionnaires, and documentation. The analytical technique used by researchers is quantitative <br>descriptive.</p> <p>The results showed that the level of preparedness of the Siki Village community in areas with a high <br>level of landslide vulnerability including Jagul hamlet, Kojan hamlet, Krajan hamlet, Gondang hamlet, and <br>Ngandong hamlet was included in the "Ready" category with a preparedness index value of 69. Then in <br>areas with moderate landslide vulnerability which includes Nguluh hamlet and some Ngandong hamlets <br>are included in the "Almost Ready" category with a preparedness index value of 57. As well as in areas <br>with low landslide vulnerability which includes Senuli hamlet and some Nguluh hamlets are included in <br>the "Less Prepared" category with a preparedness index value of 41.<br><strong>Keywords :</strong> Landslide, Preparedness.</p> Lhutfi Rahayu Imansari, Dian Ayu Larasati, S.Pd., M.Sc. ##submission.copyrightStatement## https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/swara-bhumi/article/view/59219 Wed, 17 Apr 2024 02:55:35 +0000