PEMBELAJARAN SENI SEBAGAI PENDIDIKAN LIFE SKILL DI SANGGARALANG-ALANG SURABAYA

  • BUDI MULIA SINAR YUDA

Abstract

Di Surabaya terdapat Sanggar Alang-alang yang merupakan salah satu pendidikan nonformal yang didirikan untuk memberdayakan anak-anak jalanan dengan salah satu strategi pembelajarannya menggunakan pendekatan seni oleh Om Didit Hape. Pembelajaran seni pada Sanggar ini tidak hanya sebagai media untuk anak jalanan berkegiatan seni tetapi dengan pembelajaran seni tersebut diarahkan untuk memberikan pendidikan life skill pada anak jalanan. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan bentuk deskriptif. Berdasar data penelitian yang didapat melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi yang diolah secara diskriptif dapat disimpulkan sebagai berikut : 1) Latar belakang Sanggar Alang-alang menggunakan pembelajaran seni sebagai pendekatan pembelajaran pada anak jalanan untuk memasukan pemahaman akan pendidikan etika, estetika, serta norma dan agama, yang dikemas dalam frame kesenian, yang bertujuan untuk mengubah pola pikir dan prilaku anak jalanan yang lebih normatif dan berbudaya. 2) Konsep pembelajaran seni yang menekankan life skill, melalui pembelajaran seni kerajinan digunakan untuk memberi bekal hidup life skill anak jalanan berupa keterampilan membuat berbagai macam kerajinan yang setelah keluar dari sanggar yang diharapkan dapat menggunakan ilmu yang telah didapatkan tersebut untuk mencari pekerjaan dan tidak kembali ke jalanan. 3) Pelaksanaan pembelajaran meliputi perencanaan pembelajaran melalui diskusi pengajar atau relawan dengan pengurus sanggar. Pelaksanaan pembelajaran melalui demonstrasi, praktek langsung, dan bimbingan. Evaluasi pembelajaran tidak menggunakan penilaian tertulis, pengajar hanya mengamati proses pembuatan kerajinan yang dilakukan anak binaan. 4) Kendala yang dihadapi oleh pengurus sanggar Alang-alang dalam melaksanakan pembelajaran adalah jumlah anak jalanan yang mengikuti pembelajaran tidak menentu, adanya anak dibawah kelas PAUR yang mengikuti pembelajaran, kendala dari anak jalanan adalah sebagian susah dalam berkonsentrasi dalam proses pembelajaran dan waktu kedatangan mereka biasanya terlambat dari jadwal.

Kata Kunci: Pembelajaran, Life Skill, Pendidikan Seni.

here is a studio in Surabaya named Alang-alang studio involved as non-formal education built for street kids‟ emancipation with one of the learning strategy using art approach by Om Didit Hape. The learning art in this studio was not only as media to do the cultural activities but also as learning activities about life skill education for the street kids. The design of this study is qualitative method under the structure of descriptive design. The data of the study were obtained from the result of observation, interview, and documentation study which described descriptively as follows : 1) The background of the study why Alang-alang studio used learning art for the street kids was learning art used as learning approach to the street kids for giving understanding about ethic, esthetic, norm, and religion which package in frame of art. The aim is for change the mind and attitude of street kids more normatively and cultural. 2) The concept of learning art which emphasized life skill of the street kids through learning about making handicraft art which used for giving life skill performance. It will be very important to use the knowledge for the street kids after getting out from Alang-alang studio to be continued through look for another job in order to avoid returning to the street. 3) The implementation of learning : The lesson plan through teacher or volunteer discussion with the officer of the studio. The implementation of learning through demonstration, direct practice, and guidance. The evaluation in learning handicraft art did not use numerical assessment, the teacher only observed the process of making the handicrafts 4) The problem faced by the officer of Alang-alang studio in the implementation of learning : The problem of learning handicraft art process was the amount of the street kids could be decreased or increased and there were pre-school students PAUR followed the learning process. The problems faced by the street kids were to have difficult concentration while learning process and usually they were late to arrive in the studio.Keywords: Learning, Life Skill, Art Education.

Published
2015-07-14
Abstract Views: 14
PDF Downloads: 18